Sistematika Penulisan Metode Penelitian

5 Jauh sebelum Einstein menemukan TRK nya, Sir W.R.Hamilton menemukan aljabar kuaternion, tepatnya pada 16 Oktober 1843, yang pada awal kemunculannya diprediksi akan memberikan manfaat dalam dunia fisika. Namun dalam perkemban- gannya, aljabar kuaternion sempat berhenti dan kurang memberi kemajuan dalam dunia fisika. Setelah sekian lama tenggelam, beberapa tahun terakhir penerapan aljabar ku- aternion dalam dunia fisika mulai dikembangkan. Salah satu tokoh yang berkecim- pung di bidang ini adalah Stefano de Leo yang pada tahun 1996 mempublikasikan makalahnya yang berjudul Quaternion and Special Relativity. Dalam makalahnya ini Stefano menyajikan TRK dengan menggunakan aljabar kuaternion. Pada tahun 2001 Stefano de Leo kembali mempublikasikan makalahnya yang berjudul Quater- nionic Lorentz Group And Dirac Equation, makalahnya ini menyajikan grup simetri dalam kuaternion yang berkaitan dengan grup Lorentz dan menyajikan persamaan Dirac versi kuaternion.

I.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dalam 6 bab, dengan penjelasan bab demi bab adalah sebagai berikut: • Pada BAB 1 dikemukakan latar belakang penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan, serta penjelasan mengenai metode pelaksanaan penelitian. • BAB 2 menampilkan tinjauan singkat TRK, yang diawali dengan kajian men- genai asas TRK dan transformasi Lorentz, dilanjutkan dengan kajian ruang Minkowski yang menyajikan TRK melalui tinjauan geometri ruang-waktu ber- dimensi-4 dan menyajikan besaran invarian dalam TRK ∆s 2 . Kemudian dis- 6 ajikan grup Lorentz yang melestarikan ∆s 2 . Terakhir disajikan grup SL2, C sebagai grup yang homomorfis dengan grup Lorentz yang melestarikan nilai determinan matriks Hermitian 2 × 2 yang berkaitan dengan ∆s 2 . • BAB 3 memaparkan dasar-dasar aljabar kuaternion yang terdiri dari aljabar kuaternion real dan kuaternion kompleks. • BAB 4 membahas operator-operator kuaternionik, yang dimulai dari pendefin- isian operator kiri dan operator kanan. Selanjutnya dari kedua operator itu dapat dibentuk operator yang linear dari kanan terhadap lapangan R O R , opera- tor linear dari kanan terhadap lapangan C O C dan operator linear dari kanan terhadap lapangan H O H . 9 • BAB 5 menyajikan grup-grup simetri versi kuaternion f SO o 1, H L ⊗ H R dan SL1, H L ⊗ C R yang masing-masing berpadanan dengan grup-grup simetri dalam TRK yaitu SO O 3, 1 dan SL2, C. • BAB 6 menyajikan tinjauan singkat mengenai struktur persamaan Dirac dan peranan grup SL1, H L ⊗C R untuk menyajikan struktur persamaan Dirac versi kuaternion. • BAB 7 memberikan kesimpulan dan saran untuk pengembangan kajian.

I.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian teoretis terhadap konsep TRK, struktur persamaan Dirac dan aljabar kuaternion serta penerapan aljabar kuaternion dalam menyajikan TRK dan struktur persamaan Dirac melalui peninjauan grup simetrinya. 9 Telah digunakan istilah yang tidak tepat ketika menyebut H sebagai suatu jenis lapangan karena H tidak memenuhi syarat komutatif untuk suatu lapangan. BAB II TEORI RELATIVITAS KHUSUS

II.1 Asas-Asas Teori Relativitas Khusus dan Transformasi Lorentz