Kesimpulan Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

74 Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Studi tentang jurnalisme lingkungan mulai mendapat perhatian ketika permasalahan lingkungan semakin terlihat nyata dan makin sering dijumpai. Terlebih terkait dengan isu perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa. Masalah lingkungan hidup yang dahulu terpisah kini menjadi bagian sehari-hari dari masyarakat. Penelitian ini membahas penerapan jurnalisme lingkungan yang dilihat dari posisi penempatan berita dan ketentuan pemberitaan jurnalisme lingkungan berdasarkan kode etik jurnalisme lingkungan serta frekuensi penggunaan narasumber berita. Kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat tidak ketatnya pengawasan di lapangan terkait peraturan konsesi kelapa sawit oleh pemerintah dan pembukaan lahan liar oleh masyarakat dengan cara membakar hutan sehingga menyebabkan bencana kabut asap yang cukup merugikan baik pada aspek ekonomi, kesehatan, ekologi, sosial dan budaya. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu : 1. HarianWaspada menempatkan pemberitaan kabut asap di halaman depan dan headline hanya pada saat critical moment saja. Hal tersebut ditandai dengan hanya 6 berita atau 9,67 yang dianggap penting untuk ditempatkan di halaman depan sebagai Headline serta terdapat 11 berita atau 17,74 di halaman depan bukan headline selama kurun waktu 3 bulan. 2. Jenis-jenis berita yang paling banyak muncul adalah straight news dengan persentase sebesar 88,70 atau 55 teks berita. Diikuti oleh jenis penulisan news analysis dengan 7 teks berita atau sebesar 11,30. Sementara jenis penulisan Feature tidak terdapat sama sekali dalam pemberitaan mengenai kabut asap 2015 3. Sementara untuk katagorisasi penerapan kode etik jurnalisme lingkungan. Ketentuan jurnalisme lingkungan yang diterapkan secara baik oleh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara HarianWaspada adalah pada katagorisasi akurasi dengan 56 teks berita dengan persentase sebesar 90,32. Sementara untuk katagorisasi lainnya seperti penggunaan istilah, pengertian istilah, analogi data dan angka, serta penyebutan solusi HarianWaspada tidak memenuhi ketentuan pemberitaan lingkungan sesuati kode etik jurnalisme lingkungan. Namun untuk penyebutan dampak, HarianWaspada menyertakan 44 teks berita dengan persentase 70,97, hal ini cukup baik jika dibandingkan dengan penyebutan solusi namun sangat disayangkan karena penyebutan solusi seharusnya menjadi prioritas dalam pemberitaan lingkungan, sebab tujuan utama dari pemberitaan lingkungan adalah peningkatan kesadaran. Pemberitaan lingkungan hidup yang syarat kepentingan, mengharuskan setiap pemberitaannya dituliskan melibatkan berbagai pandangan, sayangnya Penyajian berita dalam HarianWaspada cenderung tendensius dengan hanya mengakomodir satu pihak saja yaitu mencapai 55 teks berita dengan persentase sebesar 88,71. Sementara itu HarianWaspada hanya menuliskan 2 teks berita yang meyertakan informasi spekulatif atau sebesar 3,22 dari 62 teks berita. Angka ini cukup baik, karena dalam pemberitaannya HarianWaspada menyertakan pernyataan dan angka- angka yang valid dalam pemberitaannya. 4. Frekuensi penggunaan narasumber berita dalam pemberitaan kabut asap di HarianWaspada didominasi oleh kemunculan Negara dan masyarakat yaitu masing-masing sebanyak 18 kali dengan persentase kemunculan sebesar 29,03. Terdapat 15 teks berita atau sebesar 24,19 yang menyertakan akademisi dan praktisi menjadi narasumber beritanya, dan untuk perusahaan tidak dimunculkan sama sekali.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

PELANGGARAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PEMBERITAAN BENCANA (ANALISIS ISI BERITA KABUT ASAP SUMATERA DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM PERIODE 18 AGUSTUS 2015 – 10 NOVEMBER 2015)

4 38 149

JURNALISME LINGKUNGAN DALAMPEMBERITAAN SEPUTAR EKSPLOITASI HUTAN DI JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN SEPUTAR EKSPLOITASI HUTAN DI INDONESIA (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Eksploitasi Hutan di Indonesia pada SKH Komp

0 2 15

PENDAHULUAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN SEPUTAR EKSPLOITASI HUTAN DI INDONESIA (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Eksploitasi Hutan di Indonesia pada SKH Kompas April – Mei 2010).

0 2 44

PENUTUP JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN SEPUTAR EKSPLOITASI HUTAN DI INDONESIA (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Eksploitasi Hutan di Indonesia pada SKH Kompas April – Mei 2010).

0 2 111

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 0 9

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 0 2

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 0 7

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 1 25

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 0 3

Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Kabut Asap di Harian Waspada Edisi 01 September – 13 November 2015

0 0 1