Universitas Sumatera Utara
dan ekologis. Sementara itu solusi dari ekonomi tidak disebutkan sama sekali. Padahal aspek ini terkena dampak yang cukup signifikan dalam peristiwa kabut
asap 2015 ini. Peneliti tidak satupun menemukan solusi dari sisi ekonomi yang dipaparkan oleh Harian Waspada dalam pemberitaannya terkait kabut asap 2015.
Satu hal yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah, solusi yang dipaparkan hanya sebatas solusi jangka pendek seperti pembagian masker dan penyediaan
tabung oksigen untuk korban kabut asap. Padahal dalam kejadian ini Harian Waspada
seharusnya menitikbertakan solusi jangka panjang karena pemulihan kembali kawasan hutan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebaliknya pada
aspek ekologis, Harian Waspada hanya memaparkan solusi berupa pemadaman titik api dengan menggunakan helikopter atau dengan cara manual tanpa
memberikan pemaparan mendalam terkait solusi jangka panjang apa yang harusnya diambil untuk mengantisipasi efek lanjutan dari kerusakan hutan ini.
Dari segi kebijakan Harian Waspada berusaha memaparkan solusi berupa perbaikan regulasi dan mengupayakan dibuatnya regulasi baru terkait konsesi
lahan kelapa sawit. Sementara dari aspek pendidikan, Harian Waspada memaparkan solusi penyesuaian kurikulum bagi siswa-siswi yang diliburkan
akibat peristiwa kabut asap.
4.1.1.8 Penyajian Berita
Peneliti turut meneliti katagori penyajian berita dimaksudkan untuk melihat bagaimana keberpihakan Harian Waspada kepada hal-hal tertentu,
dengan melihat bagaimana berita tersebut disajikan kepada khalayak pembaca, apakah satu sisi dengan hanya mengakomodir pendapat satu sisi saja, atau dua sisi
dengan mengakomodir pendapat dua sisi yang berlainan dan bersebrangan, ataupun multi sisi yang memuat pendapat dari beberapa pihak yang berbeda
dengan kepentingan yang berbeda pula. Mengingat persoalan kabut asap merupakan masalah yang kompleks dengan keterlibatan berbagai pihak serta
kepentingannya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini penulis memaparkan data mengenai frekuensi penyajian berita di Harian Waspada edisi 01 September-13 November 2015 :
Tabel 4.9 Penyajian Berita
Frekuensi Persentase
Satu sisi 55
88,71 Dua sisi
7 11,29
Multi sisi Jumlah
62 100
Sumber : Hasil Pengkodingan Berdasarkan tabel diatas, Harian Waspada cenderung tendensius dengan
hanya mengakomodir satu pihak saja dalam teks-teks berita terkait kabut asap yaitu mencapai 55 teks berita dengan persentase sebesar 88,71. Pihak yang
paling banyak diakomodir pendapatnya adalah Negara yang terdiri dari pemerintah pusat dan daerah, dinas-dinas terkait, TNI, Polri, BMKG, dan BPBD.
Sementara frekuensi penyajian berita dua sisi hanya terdapat 7 teks berita saja dengan persentasi sebesar 11,29. Untuk berita-berita yang mengakomodir
pendapat dari berbagai pihak tidak ada dalam teks berita terkait kabut asap 2015 yang diterbitkan oleh Harian Waspada.
4.1.1.9 Skala Pemberitan
Skala pemberitaan atau ruang lingkup pemberitaan juga termasuk dalam unit analisis penelitian, hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penyebaran
berita-berita tentang kabut asap 2015. Ruang lingkup pemberitaan diukur dari sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh kabut asap 2015 ini. Peneliti
mengkatagorisasikan skala pemberitaan dengan membaginya kepada skala pemberitaan lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Skala Pemberitaan
Frekuensi Persentase
Lokal 11
17,75 Regional
34 54,84
Nasional 14
22,58 Internasional
3 4,83
Jumlah 62
100 Sumber : Hasil Pengkodingan
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi skala pemberitaan kabut asap 2015 yang tertinggi adalah skala pemberitaan regional dengan 34 kali muncul dengan
persentase sebesar 54,84. Skala pemberitaan regional memuat perkembangan kondisi daerah-daerah terdampak kabut asap, serta kerugian yang ditimbulkan.
Daerah yang terdampak kabut asap adalah Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Barat dan Selatan. Untuk ruang lingkup nasional frekuensi nya adalah 14 teks berita dengan persentase sebesar 22,58. Selanjutnya, pada ruang lingkup lokal
terdapat 11 teks berita atau sebesar 17,75. Pada ruang lingkup lokal, Harian Waspada
memberikan ruang kepada dua Provinsi yaitu Sumatera Utara dan Aceh yang merupakan area sebaran Harian Waspada dengan membahas perkembangan
kondisi kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi di tiap-tiap kabupatenkota di dua daerah tersebut. Sementara ruang lingkup internasional kembali berada di
frekuensi terendah dengan hanya 3 teks berita atau sebesar 4,83. Ruang lingkup yang diberitakan hanya sebatas negara-negara ASEAN yang terdampak seperi
Malaysia dan Singapura serta Amerika Serikat yang walaupun tidak turut terkena dampak, namun bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi
kebakaran lahan gambut, dan penanganan kabut asap yang terjadi di sejumlah titik di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Posisi Penempatan Berita