82 Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12
maka diperoleh koefisien Determinasi sebagai berikut : 1. Nilai R sebesar 0.752 sama dengan 75.2 berarti hubungan antara variabel
Gaya kepemimpinen X
1
dan Pembagian Kerja X
2
terhadap variabel Kinerja Y sebesar 75,2 artinya hubungannya erat.
2. Nilai Adjusted R Square 0.555 berarti 55.5 Kinerja dapat di jelaskan oleh Variabel Gaya Kepemimpinan dan Variabel Pembagian Kerja. Sedangkan
sisanya 44.5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Berdasarkan distribusi jawaban responden pada pernyataan – pernyataan variabel gaya kepemimpinan mayoritas responden menyatakan setuju di
pernyataan ketiga Pimpinan saya selalu mengambil keputusan secara sepihak. Hal ini berarti bahwa pimpinan di area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi
menerapkan gaya kepemimpinan otoriter dalam kesehariannya dalam bekerja. Menurut Robbins 2008 : 58, gaya otokratis menggambarkan pemimpin
yang biasanya cenderung memusatkan wewenang, mendiktekan metode kerja, membuat keputusan unilateral, dan membatasi partisipasi karyawan. Pemimpin
tipe ini biasannya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang meraka inginkan dan cenderung mengekspresikan kebutuhan–kebutuhan tersebut dalam bentuk
perintah langsung kepada bawahan serta mendapat tanggung jawab penuh atas
Universitas Sumatera Utara
83 keputusan – keputusan yang diambilnya. Jika ditinjau dari fungsi gaya
kepemimpinan yang diungkapkan oleh Hasibuan 2005:107, gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dimana daalam
gaya kepemimpinan ini, seorang manejer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapannya. Manejer
dengan gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan pekerjaan daripada pengembangan kemampuan bawahan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan gaya kepemimpinan yang ada pada area produksi PT. Tirta Sibayakindo Berastagi menunjukkan positif
dan signifikan kinerja karyawan. Variabel gaya kepemimpinan mempunyai angka t hitung 5,966 t tabel 1,667 dan mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000
yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dari
data ini dapat ditunjukkan bahwa jika gaya kepemimpinan ditingkatkan maka kinerja
karyawan area produksi PT. Tirta Sibayakindo Berastagi akan meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iqbal N et
all 2015 dengan judul “Effect of Leadership Style on Employee Performence”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hasibuan 2005:83, yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin harus berperan sebagai organisasi kelompoknya untuk mencapai yang
telah ditetapkan. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk
Universitas Sumatera Utara
84 mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berhubungan dengan penugasan
anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan kelompokorganisasi.
4.6.2 Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Kinerja