PEROLEHAN DAN PENDAFTARAN MEREK DI INDONESIA
33
Menurut Pasal 5 UU Merek, merek tidak dapat didaftarkan apabila mengandung salah satu unsur dibawah ini :
40
1. Bertentangan dengan kesusilaan, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban
umum 2.
Tidak memiliki daya pembeda 3.
Telah menjadi milik umum, atau 4.
Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.
Pendaftaran Merek menganut dua sistem, yaitu sistem deklaratif dan konstitusif atributif. Undang-undang Merek Tahun 2001 dalam sistem pendaftarannya menganut
sistem konstitutif, sama dengan UU sebelumnya yakni UU No. 19 Tahun 1992 dan UU No. 14 Tahun 1997. Ini adalah perubahan yang mendasar dalam UU Merek Indonesia, yang
semula menganut sistem deklaratif.
41
Menurut Soegondo Soemodiredjo Secara Internasional dikenal empat sistem pendaftaran Merek yaitu :
1. Pendaftaran Merek tanpa pemeriksaan merek terlebih dahulu
2. Pendaftaran dengan pemeriksaan merek terlebih dahulu
3. Pendaftaran dengan pengumuman sementara
4. Pendaftaran merek dengan pemberitahuan terlebih dahulu tentang adanya
merek-merek terdaftar lain yang ada persamaannya.
42
Pendaftaran merek, adalah untuk memberikan status bahwa pendaftaran diangggap sebagai pemakai pertama sampai ada orang lain yang membuktikan sebaliknya. Berbeda
dengan sistem deklaratif dalam sistem konstitutif baru akan menimbulkan hak apabila telah didaftarkan oleh si pemegang. Oleh karenanya dalam sistem ini pendaftaran adalah suatu
40
C.S.T. Kansil, Hak Milik Intelektual Hak Milik Perindustrian dan Hak Cipta, Jakarta : Sinar Grafika, 1990, h. 152
41
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h. 362
42
Ibid, h. 362-363
34
keharusan.Dalam sistem deklaratif titik berat diletakkan atas pemakaian pertama, siapa yang memakai pertama suatu merek dialah dianggap berhak menurut hukum atas merek yang
bersangkutan.Jadi pemakaian pertama yang menciptakan hak atas merek bukanlah pendaftaran.
Adapun prosedur pendaftaran Merek, menurut UU Merek Tahun 2001 diatur dalam Pasal 7 mengenai Tata cara pendaftaran merek di Indonesia adalah :
1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat
Jendral dengan mencantumkan : a.
Tangal, bulan, dan tahun b.
Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon c.
Nama lengkap dan alamat kuasa apabila pemohon diajukan melalui kuasa d.
Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftaranya menggunakan unsur-unsur warna
e. Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak prioritas 2.
Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya. 3.
Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat terdiri dari satu orang atau beberapa orang secara bersama, atau badan hukum.
4. Permohonan dilampirin dengan bukti pembayaran biaya
5. Dalam hal permohaonan diajukan oleh lebih dari satu orang atau beberapa orang
secara bersama, atau badan hukum. 6.
Dalm hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu dari Pemohon yang berhak atas Merek tersebut
dengan melampiri persetujuan tertulis dari para pemohon yang mewakilkan. 7.
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 diajukan melalui Kuasanya, surat kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas
Merek tersebut. 8.
Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat 7 adalah Konsultan Hak Kekayaan Intelektual.
9. Ketentuan mengenai syarat-syarat untuk dapat diangkat sebagai Konsultan Hak
Kekayaan Intelektual diatur dengan Peraturan Pemerinta, sedangkan tatacara pengangkatannya diatur dengan Keputusan Presiden.
43
Surat permohonan diatas juga harus dilengkapi dengan : a.
Surat Pernyataan bahwa merek yang dimintakan pendaftarannya adalah miliknya b.
Dua puluh helai etiket merek yang bersangkutan
43
Di kutip dari, Pasal 7 Undang-undang No 15 tahun 2001 tentang Merek
35
c. Tambahan Berita Negara yang memuat akta pendirian badan hukum atau salinan
yang sahakta pendirian badan hukum, apabila p-emilik mereka adalah badan hukum
d. Surat kuasa apabila permintaan pendaftaran merek diajukan melalui kuasa, dan
e. Pembayaran seluruh baiaya dalam rangka permintaan pendaftaran merek yang jenis
dan besarnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Pasal 10 ayat 1.
44
Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimamna dimaksud di atas, Undang- undangpun mengatur mengenai permintaan pendaftaran merek dengan menggunakan hak
prioritas, yaitu wajib dilengkapi pula dengan bukti permintaan penerimaan pendaftaran yang pertama kali yang menimbulkan hak prioritas tersebut.
Permohonan pendaftaran merek dalam hak prioritas diatur dalam Pasal 11 dan Pasal 12 Undang-umdang Merek No. 15 Tahun 2001.Bukti hak prioritas berupa surat
permohonan pendaftaran beserta tanda penerimaan permohonan tersebut yang juga memberikan penegasan tentang tanggal penerimaan permohonan. Dalam hal yang
disampaikan berupa salinan atau fotokopi atau tanda penerimaan, pengesahan atas salinan atau fotokopi surat atau tanda penerimaan tersebut diberikan oleh Direktorat Jendral apabila
permohnan diajukan untuk pertama kali. Subjek hukum atau badan hukum yang telah mendapatkan hak secara prioritas akan dilindungi haknya di negara luar negara dimana
yang bersangkutan mendaftarkan hanya prioritasnya seperti ia mendapatkan perlindungan di negri sendiri. Dan untuk membatalkan pendaftar merek yang sama di negara lain pemegang
hak prioritas mendapatkan masa tengang waktu selama enam bulan.
45
Mengenai jangka waktu perlindungan sebuah merek terdaftar adalah selama jangka waktu sepuluh tahun dari tanggal penerimaan pasal 28. Jangka waktu ini dapat
diperpanjang untuk masa yang tidak dapat ditentukan selama 10 tahun pasal 351 dengan
44
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h. 370
45
Ibid, h. 372
36
pembayaran biaya. Namun, pemilik harus melakukan perpanjangan 12 bulan sebelum merek tersebut berakhir pasal 352. Merek akan diperpanjang masa berlakunya hanya jika
pemilik masih memakai merek tersebut dalm perdagangan barang dan atau jasa pasal 36huruf a dan b.
46
Berikut skema prosedur pendaftaran Merek menurut Undang-undang Merek No. 15 tahun 2001:
46
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual, h. 144
37
PROSEDUR PENGAJUAN PENDAFTARAN MEREK MENURUT UU MEREK NO. 15 TAHUN 2001
ya 1.
tidak
Penolakan Tetap Pemeriksaan
Ditjen HaKI Pemeriksaan
Pormalitas Kekurangan
Persyaratan Dipenuhi
Dianggap ditarik Pemeriksaan
Substantif Penolakan
Disetujui Tanggapan
Ada Tanggapan
Diterima Pengumuman 3 bln
Ada Oposisi Oposisi
Sanggahan Pemeriksaan
Oposisi Diterima Banding
Komisi Banding -
Sertifikat Merek -
Daftar Umum Merek
Putusan Pengadilan Niaga
kasasi
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
2
3 4
Ya
Tidak Tidak
5
Diterima
Ditolak 6
Permohonan
Tidak
38
Keterangan : 1.
Berlangsung paling lama 9 bulan 2.
Paling lama 30 hari sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan 3.
Berlangsung selama 3 bulan terhitung paling lama 10 hari sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk didaftar
4. Oposisi dapat dilakukan selama jangka waktu pengumuman
5. Jika oposisi diterima pemohon dapat mengajukan banding ke komisi banding, jika
tidak Ditjen HaKI menerbitkan sertifikat Merek paling lama 30 hari sejak tanggal permohonan disetujui untuk didaftar.
6. Gugatan diajukan paling lama 3 bulan sejak diterimanya keputusan penolakan
banding
47
47
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h. 378
39