20
Suatu hal yang harus dipahami dalam setiap kali menetapkan hak merek dalam krangka hak atas kekayaan intelektual adalah bahwa, kelahiran hak atas merek itu diawali
dari temuan-temuan dalam bidang hak atas kekayaan intelektual lainnya, misalnya hak cipta. Pada merek ada unsur ciptaan, misalnya desain logo, atau desain huruf.Ada hak cipta dalam
desain seni. Oleh karena itu, dalam hak merek bukan hak cipta dalam bidang seni itu yang dilindungi, tetapi mereknya itu sendiri, sebagai tanda pembeda.
4
Adapun mengenai jenis Merek, Undang-undang Merek tahun 2001 telah mengatur tentang jenis-jenis merek, yaitu sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 butir 2 dan 3 UU
Merek Tahun 2001 yaitu:
5
a. Merek dagang, adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya
b. Merek Jasa, adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa jenis lainnya.
Disamping jenis merek sebagaimana dikemukakan di atas ada juga pengklafikasian lain yang didasarkan kepada bentuk atau wujudnya. Bentuk dan wujud merek itu dimaksud
untuk membedakan dari jenis barang milik orang lain. Oleh karena adanya pembedaan itu, maka terdapat beberapa jenisbentuk wujud merek yakni:
1. Merek Lukisan beel mark
2. Merek Kata word mark
3. Merek Bentuk form mark
4. Merek Bunyi-bunyian klank mark
5. Merek Judul title merk
6
Adapun pemakaian merek memiliki beberapa fungsi yaitu :
4
Ibid, h. 330
5
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Moderen di Era Global, Bandung : PTCitra Aditiya Bakti, 2008, h. 203
6
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektua, h. 346
21
1 Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.
2 Alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukum dengan menyebut
hukum lainnya. 3
Jaminan atas mutu barangnya 4
Penunjuk asal barang jasa dihasilkan
7
B. Pengartian dan Ruang Lingkup Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI
Hak Kekayaan Intelektual HKI merupakan hak yang timbul dari adanya kretifitas manusia yang menghasilkan karya-karya inovatif yang dapat diterapkan
pada kehidupan manusia. Istilah lain dari HKI adalah Hak Milik Intelektual, dimana kata “milik” lebih tepat dari pada istilah “kekayaan”. Apabila diperhatikan dalam
sistem Hukum Perdata Indonesia pada hukum harta kekayaan terdiri dari dua bagian yaitu hukum perikatan Pasal 1233 KUH Perdata dan hukum benda Pasal 499 KUH
Perdata. Pada konsep harta kekayaan, setiap benda selalu ada pemiliknya. Setiap pemilik suatu benda mempunyai hak atas benda miliknya, yang biasa disebut dengan
”Hak Milik”. Dengan demikian pemilik berhak untuk menikmati dan menguasai benda tersebut. Kedua istilah tersebut diatas saling melengkapi sehingga tidak perlu
dipermasalahkan.Hukum Hak Kekayaan Intelektual adalah hukum yang mengatur perlindungan
bagi para
pencipta dan
penemu karya-karya
inovatif sehubungandengan pemanfaatan karya-karya mereka secara luas dalam masyarakat,
7
Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, “Merek”, yang diakses tanggal 02 Maret 2015, http:www.dgip.go.idtentang-kamivisi-misi-dan-nilai-djhki.html
22
karena itu tujuan hukum HKI adalah menyalurkan kreativitas individu untukkemanfaatan manusia secara luas.
8
Selain itu, Hak Kekayaan Intelektual adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang baersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio, hasil dari pekerjaan
rasio manusia yang menalar. Hasil kerjanya itu berupa benda im-materil yaitu benda tidak berwujud.
9
“Dalam kepustakaan hukum Anglo saxon
10
ada juga dikenal dengan intellectual property right.
Kata ini kemudian diterjemahkan menjadi “Hak Milik Intelektual”, yang sebenarnya menurut hemat penulis Saidin, lebih
tepat kalo diterjemahkan menjadi Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI. Alasannya ka
rena “hak milik” sebenarnya sudah merupakan istilah baku dalam kepustakaan hukum.
11
Padahal tidak semua Hak Atas Kekayaan Intelektual merupakan hak milik dalam arti yang sesungguhnya. Bisa
merupakan hak untuk memperbanyak saja, atau untuk menggunakannya dalam produk tertentu dan bahkan dapat pula berupa hak sewa rental right,
atau hak-hak lain yang timbul dari perikatan seperti lisensi, hak siaran, dan lain sebagainya.
”
12
Substansinya Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI merupakan bagian dari
benda yaitu benda tidak berwujud benda Immateril. Maksud benda tidak berwujud
8
Nuzulia Kumalasari, “ Pentingnya Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dalam Era
Globalisasi ”, Qistie 3, no.3, 2009, h.25
9
OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h. 9
10
Hukum Anlo Saxon adalah hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan- keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim yang selanjutnya.
11
Perbedaan seru tentang istilah ini telah berlangsung selama bertahun-tahun ada yang setuju dengan istilah hak milik intelektual, ada yang bertahan untuk menggunakan Hak Kekayaan
Intelektual, tapi memang akhirnya oleh Bambang Kesowo Ketua Tim yang membidangi masalah hukum HAKI, memveto lalu agar menggunakan istilah Hak Kekayaan Intelektual. Singkatnyapun
bermacam-macam pula ada HAKI,HaKI dan HKI. Rumusan baku tentang Hak Milik itu misalnya dapat kita lihat dalam pasal 570 KUHPerdata dalam pasal 20 UUPA tahun 1960, tentang Hak Milik
Atas Tanah. Menurut penulis yang lebih cocok dalam menggunakan istilah ini adalah menggunakan istilah HaKI
12
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h.11