Panti Sosial Tresna Werdha Asuhan Bunda Bandung

5 9 3 Mengembalikan anak pada orang tuakeluarganya apabila pihak keluarga telah mampu dan siap untuk menerimanya. Syarat bagi calon klien adalah anak-anak yang berusia antara 0-21 tahun dengan prioritas pada anak-anak yatim, piatu, miskin dan terlantar dilengkapi dengan surat keterangan RT, RW dan Lurah atau Kepala Desa, Surat nikahcerai orang tua bagi yang masih ada orang tua, Surat keterangan kelahiran, Surat keterangan dokter bahwa anak tersebut tidak mempunyaimenderita cacat jasmani dan rohani, Surat pernyataan orang tuawaliorganisasi pengirim, Surat pernyataan tentang kesediaan orang tua bagi yang masih mempunyai orang tua untuk menerima kembali anak asuh tersebut bila telah dinyatakan selesai atau cukup mendapatkan pelayanan di panti asuhan. Saat ini jumlah penerima pelayanan 129 orang anak yang terdiri dari Laki-laki 69 orang dan perempuan 60 orang. Sedangkan jumlah pegawai sebanyak 15 orang dengan, terbanyak seksi pengasuh sebanyak 9 orang.

9. Panti Sosial Tresna Werdha Asuhan Bunda Bandung

PSTW Asuhan Bunda dibawah naungan Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda YPAB, didirikan pada tahun 1975 dengan menempati tanah seluas 400 M2 dengan bangunan pertama berupa kopel berukuran 6x6 dengan dua kamar tidur untuk empat orang. Karena keterbatasan dana maka pembangunan berikutnya dilakukan secara bertahap. Klien pertama berjumlah empat orang yang berasal dari cimahi yaitu pensiunan tentara Belanda yang sudah tidak mempunyai saudara. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap lansia yang semakin mendesak, maka pembangunan gedung segera diselesaikan pada tahun 1978 dengan kapasitas tampung 20 orang, denga bantuan dari Konongin Yulian Founds dan Wilde Ganzen Belanda, Kodan III Siliwangi dan Bank Indonesia Bandung. Selanjutnya pada tahun 1998 tahap ketiga pengembangan panti selesai dilaksanakan dengan bantuan baik dari dalam maupun dari luar negeri meliputi Julian Weizijins Founds, Anton Jurgends Founds, ST Denneruts, L Veenbrek, 6 0 Rina Rollos yang berasal dari Negeri Belanda, dan keluarga Soedarsosno di Bandung. Sehingga kondisi bangunan saat ini terdiri dari 6 kamar di lantai atas dimanfaatkan untuk pelayanan lansia yang mampu bayar, dan enam kamar dilantai bawah yang menampung sebanyak 18 lansia tidak mampu. Bagi lansia yang mampu berberikan subsidi silang kepada lansia yang tidak mampu. Pelayanan yang diberikan kepada lansia yang mampu dan yang tidak mampu sedikit berbeda. Saat ini panti melayani lansia sejumlah 23 orang. Program kegiatan di panti ini meliputi aspek psikososial, medis dan keagamaan, baik yang diaplikasikan dalam kegiatan harian, mingguan, tahunan maupun program non panti. Untuk menjadi penerima pelayanan di panti ini memberlakukan syarat-syarat khusus, yaitu : a. Pria dan wanita berusia e” 60 tahun b. Sehat jasmani dan rohani c. Dapat mengurus diri sendiri d. Tidak mempunyai penyakit menular e. Bagi yang tidak mamputerlantar harus ada surat keterangan tidak mampu dari RtRw serta Lurah setempat. f. Apabila kiriman dari Dinas Sosial, harus ada yang bertanggung jawab. g. Apabila masih mempunyai keluarga diharapkan dapat membantu Yayasan sesuai kemampuan h. Mentaati tata tertib i. Dilarang membawa binatang peliharaan. Tambahan bagi Lansia yang mampu j. Bagi calon klien yang mampu, pembayaran dilakukan dimuka pertama masuk panti. k. Apabila Lansia sakit menjadi tanggung jawab keluarganya, termasuk dokter dan biaya rumah sakit l. Tidak diperkenankan bagi keluarga menginap di panti tanpa seizin pengurus. 6 1 Setiap penghuni panti harus mengikuti tata tertib yang disepakati bersama, tata tertib dimaksud adalah : a. Apabila Lansia yang tidak betah tinggal di Panti maka pihak Panti akan mengembalikan Lansia tersebut kepada keluarganya tempat asal. b. Sesama penghuni harus saling mengasihi, menghormati dan tidak boleh saling mencela atau memarahi atau bertengkar. c. Jam berkunjung Pagi : 10.00 – 12.00, Sore 16.00 WIB – 17.00 WIB. d. Semua tamu harap melapor ke pimpinan panti ibu asrama. e. Semua penghuni agar menjaga kebersihan baik kamar maupun tempat tidur. f. Harus menjaga ketertiban dan membuat suasana tenang dan nyaman sesame penghuni harus rukun dan damai. g. Apabila lansia ada keperluan keluar asrama harus melapor kepada pimpinan pantiibu asrama dan kembali ke asrama sebelum jam 12.00 siang, bagi yang menginap akan diberi penjelasan khusus dan harus member alamat tempat yang akan dikunjungi dan mencatat di buku ijin berkunjung. h. Lansia harus makan di ruang makan bersama-sama kecuali apabila sakit akan diantar oleh petugas. i. Sesama lansia tidak diperkenankan meminjam uang atas barang apapun kepada pengurus Panti atau Ibu Asrama. j. Tidak diperkenakan membawa tamu menginap di Panti tanpa seijin pimpinan Panti. k. Lansia tidak diperkenankan membawa merawat binatang peliharaan. l. Kartu atau buku pensiun agar diserahkan kepada Ibu Asrama. Dalam melaksanakan kegiatannya panti ini selalu berkoordinasi dengan yayasan yang menaunginya. Susunan pengurus Yayasan Pembina Asuhan Bunda YPAB terdiri dari penasehat, ketua, wakil ketua I bidang Anak, wakil ketua II Panti Werdha dan Non Panti, , wakil ketua III bidang kesehatan, wakil ketua IV bidang pendidikan, sekretaris dan bendahara. Sedangkan Susunan Pengurus PSTW Asuhan Bunda terdiri dari Kepala Panti, Kepala Asrama, Bagian Adminitrasi, Bagian Dapur, Bagian Umum, 6 2 Bagian kebersihan dan Bagian perawat pendamping Lansia.

10. Panti Asuhan Bustanul Islamiyah Makassar