108
untuk kegiatan olahraga futsal bagi anak-anak dan pengurus panti yang  akan dilaksanakan minimal sebulan sekali di Jati
Handap Kabupaten Bandung.
b Mengakifkan  kembali  olahraga  tenis  meja  yang  dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengisi liburan mereka
dan sekaligus untu menjaga kesehatan mereka. Dalam  kegiatan  ini  Sakti  Peksos  yang  pada  masa  orientasi
merasa kawatir tidak diterima oleh panti,  namun dalam pelaksanaan penerapan  rencana  mampu  melaksanakan  kegiatan  yang  telah
direncanakan dengan baik tanpa ada masalah yang berarti. Demikian pula  pengurus  panti  juga  dapat  menerima  kehadirannya  karena
hanya menangani pelayanan dan bimbingan psikho sosial anak saja. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh  pihak Yanrehsos “
Sakti  Peksos  yang  ditempatkan  di  panti-panti  masyarakat memberikan  pelayanan  kepada  klien  berdasarkan  ilmu
kesejahteraan  sosial,  bukan  untuk  memberikan  pelayanan  dan bimbingan  berdasarkan  agama,  sehingga  apapun  latarbelakang
keyakinan  Sakti  Peksos  tidak  akan  menjadi  masalah”.  Namun demikian pengurus panti mengharapkan” kami tetap menginginkan
para pengurus panti adalah orang yang berkeyakinan sejalan dengan basic pelayanan panti”
2. Sakti Peksos di PSTW Budi Pertiwi
a. Tahap Orientasi Tugas. Pengenalan ruang lingkup pelayanan sosial yang dilaksanakan
oleh Sakti Peksos di  Panti Sosial Tresna Werdha dilakukan secara simultan  dan  tidak  bersifat  kaku  sesuai  dengan  kebijakan  dari
pengurus panti. Melalui orientasi ini Sakti Peksos dapat mengetahui tentang  gambaran umum panti, karakteristik klien sebagai penerima
manfaat secara umum serta pelayanan yang diberikan kepada klien. Pengenalan  terhadap  lembaga  bukan  hanya  melalui  pertemuan
dengan para pengurus maupun dengan klien, tetapi dilakukan juga observasi  lingkungan  panti  dan  pengamatan  kasus  yang  terjadi,
109
wawancara dan koordinasi dengan pengurus dan klien. Sakti Peksos mendapatkan dukungan dari pengurus panti, yang dibuktikan dengan
disediakannya ruang kerja Sakti Peksos dan disepakatinya jam dan hari kerja Sakti Peksos.
b. Tahap Asesmen. Menurut Sakti Peksos, metode yang digunakan dalam melakukan
asesmen  adalah  studi  dokumentasi  mempelajari  file-file, wawancara,  pengamatan  atau  observasi  dan  dibantu  dengan
penggunaan  instrumen  asesmen.  Sakti  Peksos  mendapat kewenangan untuk melakukan identifikasi masalah  baik terhadap
klien maupun terhadap panti serta perangkatnya. Melalui asesmen ini  Sakti  Peksos  melihat  bahwa  pada  tataran    manajemen  SDM
pengelola  pelayanan  ada  yang  perlu  perbaikan.  Hal  ini  sesuai dengan laporannya dengan pernyataan “bahwa manajemen sumber
daya  manusia  yang  ada  di  PSTW  Budi  Pertiwi  telah  memenuhi standar meskipun dalam perjalanannya kedepan perlu pembinaan
dan  pengembangan  SDM,  seperti  perlunya  penambahan  tenaga psikiater secara sukarela”. Melalui asesmen ini Sakti Peksos mampu
mengambil kesimpulan bahwa panti telah memiliki manajemen SDM pengelola  pelayanan  yang  cukup  baik,  demikian  juga  dengan
organisasi, pelayanan dan penunjang menurut pandanganya tidak ada  masalah.  Berkaitan  dengan  SDM  dan  organisasi  menurut
pandangan  Sakti  Peksos  tidak  banyak  yang  harus  dilakukan. Pernyataan  Sakti  Peksos  ini  didukung  oleh  seringnya  panti  ini
mendapat penghargaan baik dari Provinsi Jawa Barat maupun dari Kota  Bandung  atas  kelayakan  pelayanan  yang  diberikan  kepada
para lanjut usia. c. Penyusunan dan Pembahasan Rencana Kegiatan.
Sebagaimana hasil asesmen, PSTW Budi Pertiwi sudah cukup baik dan bahkan sudah bisa menjadi panti percontohan, sehingga
dalam  penyusunan  rencana  kegiatan  lebih  banyak  melanjutkan kegiatan yang ada yang dilakukan oleh panti. Hal ini sesuai dengan
110
wawancara dan FGD dengan Sakti Peksos yang mengatakan “ panti ini sebenarnya sudah cukup bagus baik dilihat dari sarana prasarana
maupun pelayananannya, bahkan sebenarnya panti ini sudah bisa menjadi  panti  percontohan,  karena  seringnya  mendapat
penghargaan dari pemerintah daerah, sehingga kami lebih banyak hanya melanjutkan kegiatan yang sudah ada dan hanya menambah
beberapa  poin  kegiatan  saja”  .  Mencermati  laporan  tentang penyusunan dan pembahasan rencana kegiatan yang ada,  rencana
yang  disusun  diantaranya  memperbaharui  dan  melengkapi  profil panti  yang  sudah  dibuat,  memperbaharui  dan  melengkapi  papan
data panti, melaksanakan pendampingan pada klien, dan bimbingan Individu Support    Giving  Counselling,  Sharing  mendengarkan
keluh kesah para lansia. Sedangkan beberapa program baru yang dibuat  oleh  Sakti  Peksos  meliputi  pelatihan  kesenian  angklung,
mencari tenaga psikolog yang bersedia secara sukarela mengabdi di  panti  dan  menjadi  pendamping  para  tamu  mahasiswa  yang
melakukan praktek kerja lapangan di PSTW tersebut. Rencana yang disusun oleh Sakti Peksos ini mendapat persetujuan dan dukungan
dari  pengurus  panti.  Meskipun  demikian  pengurus  panti menyarankan  agar  kegiatan  Sakti  Peksos  lebih  banyak  pada
pendampingan  klien,  sebagimana  pernyataan  pengurus  “  kami berharap Sakti Peksos lebih banyak melaksanakan pendampingan
pada  nenek-nenek  karena  banyak  masalah  yang  seharusnya diselesaikan oleh pekerja sosial, seperti pertengkaran antar nenek,
ada nenek yang sering merasa kesepian dan selalu bersedih, hal ini seharusnya diselesaikan oleh pekerja sosial, sedangkan di panti
kami  belum  ada  pekerja  sosial  yang  seperti  Sakti  Peksos  ini”. Pernyataan  ini diakui oleh Sakti Peksos, yang sebetulnya  bukan
hanya  pendampingan  saja,  tetapi  rencana  kegiatan  lainnya  juga mendapat  persetujuan  dari  pengurus  panti  seperti  mengadakan
senam lansia dan pelatihan kesenian angklung. Selain itu rencana kerjasama  dengan PSTW  yang ada di Bandung  untuk membantu
111
tenaga psikolog yang dibutuhkan panti  juga mendapat persetujuan pengurus panti.
d. Penerapan Rencana Kegiatan Beberapa kegiatan yang terkait dengan  melengkapi data dan
profil panti, serta pendampingan dan melaksanakan kegiatan rutin panti telah dilaksanakan sesuai rencana. Melalui hasil FGD dengan
Sakti  Peksos  diketahui  ada  beberapa  kegiatan  yang  sudah dilakukan, namun lebih banyak pada kegiatan pendampingan klien.
Hasil wawancarana dengan Sakti Peksos menunjukkan pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan kondisi panti dan klien, dan tidak selalu
sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam perencanaan.  Menurut pengurus panti, kehadiran seorang Sakti Peksos tidak harus setiap
hari sebagaimana panduan,  tetapi bisa seminggu 3 atau 4 hari kerja. Hal demikian tidak mempengaruhi pelayanan panti, dan pihak panti
memaklumi hal ini. Dalam melaksanakan tugasnya, panti memberi pasilitas kepada Sakti Peksos berupa ruang kerja dan makan siang.
3. Sakti Peksos di PSAA Bayi Sehat