7 5
Dilihat dari usianya, termuda berusia 23 tahun tertua 34 tahun, dan sebanyak 85 telah menikah.
4. Motivasi Menjadi Sakti Peksos
Sebelum bekerja di Panti Asuhan, sebagian informan Sakti Peksos mengaku telah bekerja di berbagai LSM, dengan gaji yang cukup lumayan.
Awal ketertarikan mereka menjadi Sakti peksos disamping ingin mengaplikasikan ilmu pekerjaankesejahteraan sosial yang diterima di
bangku kuliah, bekerja sebagai sakti peksos juga dianggap sebagai perubahan hidup terutama peningkatan kesejahteraan ekonomi dan masa
depan yang lebih baik. Selain ingin mengaplikasikan ilmunya, motivasi mereka menjadi Sakti peksos antara lain:
a. Mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya melalui praktek langsung b. Ingin mendapatkan pekerjaan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
c. Merasa tertantang untuk merasakan lansung bagaimana menghadapi masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat khususnya anak-
anak di panti asuhan d. Sebagai panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada masalah-masalah
sosial khususnya anak-anak panti asuhan e. Melalui pengabdian sebagai tenaga pekerja sosial di panti sosial swasta,
pemerintah kementerian sosial memberikan prioritas mengangkat mereka sebagai PNS dan bekerja di lingkungan kementerian sosial
atau tetap ditempatkan di panti asuhan swasta.
Meskipun mereka mempunyai motivasi pengabdian di panti asuhan tempat mereka bertugas dan cukup dekat secara emosional dengan klien
yang dilayaninya, namun setelah 1 tahun mengabdikan diri di panti asuhan tempat mereka bertugas ternyata sebagian besar cukup kecewa dengan
berbagai alasan, antara lain a. Para Sakti Peksos yang ikut mengajukan diri sebagai calon PNS pada
kementerian sosial sebagian besar dianggap tidak lolos seleksi administrasi.
7 6
b. Laporan-laporan yang dibuat oleh Sakti peksos tidak pernah di respons, apakah laporan itu benar atau salah, para sakti peksos ini tidak pernah
mendapatkan informasi. Selain itu Sakti Peksos merasakan bahwa saran dan harapan sebagaiman tertulis dalam laporan juga tidak
mendapatkan respons.
Sesuai dan masa kontrak, para sakti peksos ini melaksanakan tugas di panti sosial selama 26 bulan mulai Juli 2009, dan kontrak ini diperbarui
setiap tahun.
77
Mengukur kinerja Sakti Peksos tidak mudah. Namun pengukuran kinerja anggota Satuan Bakti Pekerja Sosial tetap diperlukan sehingga dapat dijadikan
masukan untuk perbaikan ke depan. Pada penelitian ini pengukuran kinerja anggota Sakti Peksos dilakukan secara kualitatif. Data dan informasi
dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan Sakti Peksos, pengurus panti, pengamatan, FGD, dan studi dokumen khususnya laporan bulanan yang dibuat
oleh masing-masing anggota Sakti Peksos. Buku Panduan Kerja Satuan Bakti Pekerja Sosial sesungguhnya sudah
memuat satu bagian khusus tentang penilaian kinerja Sakti Peksos. Dalam buku tersebut telah ditetapkan 16 poin yang diukur untuk menilai kinerja para Sakti
Peksos. Ke-16 poin tersebut terbagi dalam dua aspek, yaitu: aspek kepribadian dan aspek pelaksanaan tugas.
Pada aspek kepribadian terdapat 9 poin, yaitu: 1. Tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas
2. Ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan yang diatur dalam panti sosial
3. Kemampuan menyesuaikan diri dalam rangka pelaksaan tugas 4. Kemampuan mengendalikan emosi yang timbul dalam pelaksanaan
tugas 5. Kemandirian dalam pelaksanaan tugas
6. Kejujuran dalam pelaporan pelaksanaan tugas 7. Bertindak tegas dan tidak memihak
8. Mempertimbangkan saranusul dari lingkungan kerja
KINERJA SATUAN BAKTI PEKERJA SOSIAL
Bab
V
78
9. Memberikan saran kepada pimpinan panti sosial atau mitra kerja Pada aspek pelaksanaan tugas terdapat 7 poin, yaitu:
1. Penguasaan terhadap semua tahapan pelaksanaan tugas 2. Pencapaian target kerja
3. Kemampuan berinisiatif dan berfikir logis 4. Kreatifitas mengembangkan konsep
5. Semangat meningkatkan kemampuan diri 6. Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam
pelaksanaan tugas 7. Penentuan prioritas tugas
Penilaian kinerja Sakti Peksos pada penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan tugas seperti ditetapkan pada Buku Panduan, yaitu tahap
orientasi, tahap asesmen, tahap penyusunan rencana kerja, tahap pelaksanaan. Pengukuran dilakukan dengan mengacu kepada pencapaian
pada setiap tahap, karena itu sebelum membahas kinerja Sakti Peksos, terlebih dahulu diuraikan rincian tugas yang harus dilakukan pada setiap
tahap dan indikator keberhasilan. Berikut adalah rincian tugas dan indikator keberhasilan setiap tahap seperti ditetapkan pada buku Panduan Kerja Sakti
Peksos.
1. Orientasi