PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Periods Ended June 30, 2015 and December 31, 2014
Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 41 - Penerimaan uang muka dari pembeli atas
penjualan minyak sawit dan turunannya dibukukan sebagai uang muka diterima dan
diakui sebagai pendapatan pada saat faktur penjualan diterbitkan dan barang telah
dikirim. Sedangkan, penerimaan uang muka atas sewa kapal dan tangki diakui sebagai
pendapatan melalui amortisasi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Cash received on sales on palm oil and its derivatives is recorded advance received
and revenue when the sales invoice is issued. Meanwhile, cash received on lease
of ships and tanks is recorded as revenue through the amortization using the straight
line method.
Pendapatan sewa kapal disajikan bersih setelah
dikurangi beban-beban
yang berhubungan
dengan aset
untuk disewakan, dan disajikan dalam akun
“Penghasilan Beban lain-lain“ pada laporan
laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Revenue on lease of ship is presented net after deducting the related expenses on
the leased assets, and presented in “Other Income Expenses” account in the
consolidated statements of comprehensive income.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan
laba rugi
komprehensif konsolidasian
secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the
consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective
interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya accrual basis,
kecuali biaya pinjaman yang memenuhi persyaratan kapitalisasi sebagai
bagian dari
biaya perolehan
aset
kualifikasian.
Expenses are recognized when incurred accrual basis, except for certain borrowing
costs that qualify for capitalization as part of cost of a qualifying asset.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan atau
penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diamortisasi sepanjang
umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan,
dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs incurred and are directly attributable to the acquisition or issuance of
financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial
instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest
income for transactions costs directly attributable to financial assets and as part
of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
t. Biaya Pinjaman
t. Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya amortisasi diskontopremi dari pinjaman
diterima yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs amortization of discountspremiums on borrowings, etc.
incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan
perolehan, konstruksi,
atau pembuatan
aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Borrowing costs which are which are
directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying
assets which should be capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying
assets.
Other borrowing
costs are
recognized as expense in the period in which they are incurred.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Periods Ended June 30, 2015 and December 31, 2014
Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 42 - Jika Grup meminjam dana secara khusus
untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya
pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama
tahun berjalan
dikurangi penghasilan
investasi atas
investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining
a qualifying asset, the entity determines the amount of borrowing costs eligible for
capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year
less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan
aktif atas
aset kualifikasian
dihentikan, Grup
menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in
which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau
dijual sesuai dengan maksudnya. The Group ceases capitalizing borrowing
costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset
for its intended use or sale are complete.
u. Imbalan Kerja
u. Employee Benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai
dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 132003 tanggal 25 Maret
2003. Undang-undang
ini mewajibkan Grup untuk mengakui imbalan
kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah
peraturan perundang-undangan
atau peraturan industry, yang mencakup imbalan
pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan
kontrak kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi
kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan
dengan menggunakan metode actuarial
“Projected Unit Credit”. The Group recognizes employees‟ benefits
liabilities in accordance with Labor Law No. 132003 dated March 25, 2003 the Law.
This Law requires the Group to provide all employee benefits under formal and
informal plans or agreements, under legislative requirement or through industry
arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term
employees‟ benefits, termination benefits, and equity compensation benefits. The
calculation of liability of employees‟ benefits based on the Law is determined using the
“Projected Unit Credit” actuarial method.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 24 Revisi 2013,
“Imbalan Kerja”. Revisi PSAK 24 Revisi 2013, adalah keuntungan dan kerugian
actuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi actuarial
dibebankan atau dikreditkan seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dan
dilaporkan dalam saldo laba. Sebelum 1 Januari 2015, keuntungan atau kerugian
actuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi actuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban
menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila
akumulasi keuntungan
atau kerugian actuarial neto yang belum diakui
pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian actuarial yang
melebihi batas 10 tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata
Effective January 1, 2015, the Group applies
PSAK 24
Revised 2013,
“Employees‟ Benefits”. Revision on PSAK 24 Revised 2013, is actuarial gains and
losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are
fully charged or credited through other comprehensive income and reported in
retained earnings. Before January 1, 2015, actuarial gains or losses arising from
experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as
income or expense using “Corridor Approach”, that is when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period
exceed 10 of the present value of the defined benefit obligations at that date. The
actuarial gains or losses in excess of the said 10 threshold are recognized on a
straight-line method over the expected average remaining service years of the