commit to user 72
Berdasarkan Tabel 27 menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden atau sebesar 69,79 persen melakukan pembelian daging ayam
ras untuk variasi lauk pauk sehari-hari. Sisanya sebanyak 29 responden atau sebesar 30,21 persen melakukan pembelian daging ayam ras untuk
pelengkap gizi bagi keluarga mereka. Tujuan pembelian daging ayam ras juga dipengaruhi oleh umur reponden. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini berumur 29-35 tahun dan masih merupakan keluarga muda dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 4-5 orang. Responden sangat
memperhatikan gizi keluarga terutama untuk anak-anak mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan sehingga tujuan pembelian daging
ayam ras adalah untuk pelengkap gizi. Selain itu, jumlah anggota juga mempengaruhi tujuan pembelian
sebab semakin banyak jumlah anggota keluarga semakin beragam pula selera masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, sebagian besar
responden dalam penelitian ini dalam melakukan pembelian daging ayam ras bertujuan untuk variasi menu lauk pauk. Berdasarkan hasil dari
wawancara dengan responden, daging ayam ras biasanya diolah dengan cara digoreng karena lebih praktis, enak dan lebih awet. Selain itu, cara
pengolahan yang lain adalah disemur, diopor atau dijadikan sebagai tambahan isi sup.
C. Preferensi Konsumen Responden terhadap Atribut-Atribut Daging
Ayam Ras
Preferensi konsumen terhadap daging ayam ras merupakan pilihan suka atau tidak suka seseorang terhadap produk daging ayam ras yang
dikonsumsi. Pilihan tersebut berbeda-beda antara konsumen satu dengan konsumen yang lain. Preferensi konsumen terhadap daging ayam ras di
pasar tradisional Kabupaten Karanganyar dapat diketahui dari frekuensi konsumen yang memilih kategori atribut dari daging ayam ras yang diteliti.
Adapun atribut daging ayam ras yang diteliti adalah warna daging, warna kulit, kekenyalan kulit, kebersihan kulit, bau, dan bobot daging ayam ras.
commit to user 73
Hasil analisis Chi Square dapat diketahui bahwa preferensi konsumen terhadap daging ayam ras di pasar tradisional Kabupaten Karanganyar
seperti Tabel 28 berikut : Tabel 28. Hasil Analisis Chi Square
Atribut Daging Ayam Ras
χ
2 hitung
df χ
2 tabel
Keterangan Warna daging
45,750 2
5,991 Berbeda nyata
Warna kulit 71,583
3 7,815
Berbeda nyata Kekenyalan kulit
Kebersihan kulit Bau daging
Bobot daging 49,000
35,042 40,042
45,188 2
1 1
2 5,991
3,841 3,841
5,991 Berbeda nyata
Berbeda nyata Berbeda nyata
Berbeda nyata
Sumber : Analisis Data Primer, 2011 Tabel 28 menunjukkan bahwa semua atribut yang diamati dalam
penelitian ini berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95 yang berarti bahwa hipotesis nol H
ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima, karena dari keenam atribut yang diteliti
χ
2
hitung lebih besar daripada χ
2
tabel. Ini berarti terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut-atribut yang ada pada daging ayam ras.
Semua atribut daging ayam ras dalam penelitian memberikan hasil uji berbeda nyata. Tingkat pendidikan ternyata memberikan kontribusi yang
cukup signifikan terhadap konsumsi daging ayam. Hal ini terlihat pada Lampiran 8 dimana konsumen yang sebagian besar berpendidikan SLTA
memilih warna daging dengan proporsi pilihan yang hampir sama antara warna daging merah kekuningan mengkilat sebesar 52,78 persen dengan
merah pucat mengkilat sebesar 44,44 persen, dan yang memilih warna merah cerah sebesar 2,78 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
responden dengan tingkat pendidikan SLTA sulit untuk membedakan daging ayam ras kualitas baik dan kurang baik. Sebaliknya untuk responden
daging ayam ras dengan tingkat pendidikan sarjana proporsi yang memilih daging dengan warna merah kekuningan mengkilat lebih banyak yaitu
sebesar 73,68 persen dibandingkan dengan responden yang memilih daging ayam ras dengan warna merah pucat mengkilat sebesar 21,05, sedangkan
yang memilih daging ayam berwarna merah cerah sebesar 5,27 persen. Hal
commit to user 74
ini menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan sarjana lebih memiliki preferensi yang jelas dibandingkan dengan responden yang
berpendidikan SLTA. Warna kulit daging ayam ras yang banyak dipilih oleh responden
dengan tingkat pendidikan SLTA adalah warna putih kekuningan dengan proporsi sebesar 54,29 persen, warna putih sebesar 42,86 persen dan warna
kuning sebesar 2,85 persen. Hal ini berbeda pada responden dengan tingkat pendidikan SD dimana proporsi yang memilih warna kulit putih lebih besar
yaitu 57,14 persen dibandingkan dengan proporsi responden yang memilih warna kulit daging putih kekuningan sebesar 28,57 persen dan proporsi
yang memilih warna kuning sebesar 14,29 persen. Hal ini menunjukkan perbedaan preferensi antar responden.
Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa konsumen dengan tingkat pendidikan yang berbeda sudah memiliki pengetahuan yang baik terhadap
atribut daging ayam ras. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih atribut daging ayam ras yaitu kekenyalan kulit karkas ayam ras,
kebersihan kulit daging dan bau daging ayam ras, sebagian besar responden tersebut memilih atribut daging ayam ras dengan kualitas yang baik.
Namun, masih terdapat sebagian kecil konsumen yang memilih atribut yang mengindikasikan daging ayam ras dengan kualitas yang kurang baik,
misalnya daging ayam ras berwarna pucat atau kebiruan, kulit dagingnya berwarna putih pucat, daging ayam ras kotor dan berbau tidak segar, serta
masih terdapat sisa-sisa darah. Karena tidak semua responden dalam penelitian ini memilih atribut yang sama maka akan menimbulkan adanya
perbedaan preferensi konsumen. Bobot daging ayam ras dalam penelitian ini juga berbeda nyata, untuk
mengetahui perbedaannya dapat dilihat pada proporsi responden dengan tingkat pendidikan SLTA yang memilih bobot daging ayam ras sedang
yaitu 58,33 persen, bobot daging kecil yaitu 22,22 persen dan bobot besar yaitu 19,45 persen. Sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat
pendidikan sarjana, proporsi yang memilih bobot daging ayam sedang yaitu
commit to user 75
57,89 persen, yang memilih daging ayam ras dengan bobot kecil 15,79 persen serta yang memilih daging ayam ras dengan bobot besar 26,32
persen. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan preferensi antara masing-masing responden terhadap suatu atribut daging ayam ras. Terkait
dengan jumlah anggota keluarga, untuk responden dengan anggota keluarga 2-3 orang proporsi responden yang memilih bobot daging ayam ras dengan
bobot kecil sebanyak 12,5 persen, bobot sedang 65 persen dan bobot besar 22,5 persen. Responden dengan anggota keluarga 4-5 orang, proporsi yang
memilih daging ayam ras dengan bobot kecil adalah 19,56 persen, bobot sedang 60,88 persen dan bobot besar 19,56 responden. Responden dengan
anggota keluarga 6-7 orang, proporsi yang memilih daging ayam ras dengan bobot kecil yaitu 10 persen dan bobot sedang 90 persen. Adanya
perbedaan pemilihan bobot daging ayam ras pada masing-masing responden menyebabkan adanya perbedaan preferensi responden.
Preferensi konsumen terhadap atribut daging ayam ras di pasar tradisional Kabupaten Karanganyar dapat diketahui dengan melihat
kategori atau atribut yang paling banyak dipilih oleh konsumen. Preferensi konsumen terhadap daging ayam ras di pasar tradisional Kabupaten
Karanganyar tersebut dapat dilihat pada Tabel 29 :
commit to user 76
Tabel 29. Preferensi Konsumen terhadap Daging Ayam Ras di Pasar Tradisional Kabupaten Karanganyar
Atribut Daging Ayam
Ras Kategori Atribut
Daging Ayam Ras Jml
responden Persentase
Preferensi Konsumen
Warna daging · Merah pucat
mengkilat · Merah kekuningan
mengkilat · Merah kebiruan
· Merah cerah 34
58 4
35,42 60,42
4,16 Merah
Kekuningan Mengkilat
Warna kulit · Putih
· Putih kekuningan · Kuning
· Putih kemerahan 41
48 6
1 42,71
50 6,25
1,04 Putih
Kekuningan Kekenyalan
kulit · Elastis
· Kurang elastis · Tidak elastis
64 19
13 66,67
19,79 13,54
Elastis Kebersihan
kulit · Bersih
· Agak bersih · Kotor
77 19
80,21 19,79
Bersih Bau daging
· Segar · Agak segar
· Tidak segar 79
17 82,29
17,71 Segar
Bobot daging · Besar
· Sedang · Kecil
15 63
18 15,62
65,63 18,75
Sedang
Sumber : Analisis Data Primer, 2011 Berdasarkan Tabel 29 diatas dapat diketahui bahwa daging ayam ras
yang disukai oleh konsumen di Kabupaten Karanganyar adalah daging ayam ras yang mempunyai warna daging merah kekuningan, warna kulit
putih kekuningan, kekenyalan kulit karkas elastis, kebersihan kulit yang bersih, bau daging segar dan bobot daging ayam ras sedang. Penjelasan
mengenai preferensi atau kesukaan konsumen terhadap berbagai atribut daging ayam ras dapat dilihat dibawah ini :
1. Warna Daging Ayam Ras Warna daging ayam ras yang disukai oleh konsumen pasar
tradisional Kabupaten Karanganyar adalah daging yang berwarna
commit to user 77
merah kekuningan mengkilat. Hal ini berbeda dengan hipotesis awal karena pada kenyataannya responden sudah memiliki tingkat
pendidikan yang cukup tinggi sehingga sudah bisa membedakan kualitas daging ayam ras yang baik dan kurang baik jika dilihat dari
warna dagingnya. Warna daging ayam ras ini banyak dipilih oleh ibu rumah tangga dengan usia berkisar antara 36-42 tahun, dengan jumlah
anggota keluarga sebesar 4-5 dan 6-7 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA dan Sarjana, serta tingkat pendapatan sebagian besar responden
adalah sebesar Rp 500.000,00-Rp 999.000,00. Daging ayam ras yang berwarna merah kekuningan mengkilat lebih disukai sebab
menunjukkan bahwa daging ayam tersebut masih segar. Selain itu, termasuk daging yang baru disembelih, sehingga keinginan konsumen
untuk mendapatkan daging ayam yang baru dan berkualitas baik setiap hari terpenuhi.
Daging ayam ras yang berwarna merah pucat mengkilat banyak dipilih oleh responden ibu rumah tangga dengan usia antara 43-49
tahun, dengan jumlah anggota keluarga 2-3 dan 4-5 orang, dengan tingkat
pendidikan SLTA
serta tingkat
pendapatan sebesar
Rp 500.000,00-Rp 999.000,00. Daging ayam ras dengan warna merah pucat mengkilat kurang disukai oleh konsumen karena konsumen ragu
bahwa daging ayam ras yang dibeli sudah tidak segar dan berasal dari ayam yang kurang tidak sehat sehingga warnanya menjadi pucat.
Daging ayam ras yang berwarna merah cerah juga kurang disukai konsumen karena daging tersebut masih mengandung banyak darah
sehingga dapat menunjukkan bahwa kebersihan dagingnya kurang terjaga dan bisa juga disebabkan karena cara pemotongan atau
penyembelihannya salah. Untuk daging ayam ras yang berwarna merah kebiruan tidak disukai oleh konsumen karena daging tersebut sudah
terlihat basi, tidak segar dan juga merupakan daging ayam ras yang tidak laku dijual sehingga diawetkan dengan menggunakan es yang
menyebabkan warna daging menjadi kebiruan.
commit to user 78
2. Warna Kulit Daging Ayam Ras Warna kulit daging ayam ras yang disukai oleh konsumen di
pasar tradisional Kabupaten Karanganyar adalah yang berwarna putih kekuningan. Warna kulit daging ayam ras ini banyak dipilih oleh ibu
rumah tangga yang berusia sekitar 22-29 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga 2-3 dan 4-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA
dan tingkat penhasilan Rp 500.000,00-Rp 999.000,00. Kulit daging ayam ras yang berwarna putih kekuningan lebih disukai konsumen
karena dapat menunjukkan bahwa ayam ras yang dibeli segar dan memiliki kualitas yang baik. Daging ayam ras yang memiliki warna
kulit putih kekuningan berarti daging ayam tersebut sudah cukup umur untuk dipotong, sehingga dalam kulit sudah ada kandungan lemaknya.
Selain itu, konsumen menyukai daging ayam ras yang mempunyai warna kulit putih kekuningan karena tidak mengalami pengawetan.
Warna kulit daging ayam ras yang berwarna putih banyak dipiliha oleh ibu rumah tangga dan karyawan swasta dengan kisaran
usia 29-35 tahun, memiliki anggota keluarga 2-3 orang, dengan tingkat pendidikan
SLTA dan
tingkat penghasilan
Rp 500.000,00-
Rp 999.000,00. Warna kulit daging ayam ras putih kurang disukai oleh konsumen karena sebagian konsumen beranggapan bahwa daging ayam
ras yang memiliki warna kulit putih berarti daging ayam tersebut sudah diawetkan sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Selain itu, alasan
lain konsumen kurang menyukai daging ayam dengan warna kulit putih karena daging tersebut biasanya sudah mengalami proses bleaching
atau pemutihan agar terlihat lebih bersih dan menarik. Sedangkan daging dengan kulit berwarna kuning juga kurang disukai oleh
konsumen karena menunjukkan bahwa daging ayamnya tidak sehat. Konsumen juga ragu karena banyak daging ayam ras yang dijual di
pasaran diberi pewarna kuning sehingga warna kulitnya juga berubah, hal ini dilakukan para pedagang agar daging ayam ras terlihat lebih
menarik.
commit to user 79
3. Kekenyalan Kulit Karkas Ayam Ras Daging ayam ras yang disukai oleh konsumen di pasar tradisional
Kabupaten Karanganyar adalah daging ayam ras yang mempunyai kekenyalan kulit karkas elastis. Daging ayam ras dengan tingkat
kekenyalan elastis banyak dipilih oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan karyawan swasta, dengan usia
responden 29-35 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga 2-3 orang, dimana tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SLTA dan
Sarjana dengan tingkat penghasilan Rp 500.000,00-Rp 999.000,00 dan Rp 1.000.000,00-Rp 1.999.000,00. Kekenyalan kulit karkas ayam yang
elastis dapat diketahui yaitu apabila daging ayam ras ditekan dengan jari akan mudah kembali ke keadaan semula. Hal ini menunjukkan
bahwa daging ayam ras tersebut masih segar dan baik serta mengandung cukup air sehingga apabila dimasak bobotnya tidak
menyusut, kemudian apabila daging ayam disimpan dalam keadaan mentah tidak cepat busuk.
Daging ayam ras dengan tingkat kekenyalan kurang elastis banyak dipilih oleh ibu rumah tangga yang berusia 43-49 tahun,
memiliki jumlah anggota keluarga 4-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA dan tingkat pendapatan sebesar Rp 500.000,00-
Rp 999.000,00. Konsumen kurang menyukai daging ayam ras yang memiliki kekenyalan kulit karkas kurang elastis karena kandungan
airnya terlalu banyak sehingga apabila ditekan dengan jari daging sulit kembali ke keadaan semula. Kandungan air pada daging yang terlalu
banyak dapat mengindikasikan bahwa daging tersebut merupakan daging suntikan disuntik dengan air yang sekarang ini sedang marak
dilakukan oleh pedagang untuk mendapatkan meningkatkan bobot daging ayam yang dijual sehingga keuntungannya bertambah. Kerugian
yang diterima oleh konsumen apabila membeli daging ayam ras dengan kekenyalan kulit karkas kurang elastis adalah bobot daging akan mudah
menyusut jika dimasak dan daging cepat busuk karena kandungan air
commit to user 80
terlalu banyak menyebabkan kuman mudah atau cepat berkembang biak. Sedangkan daging ayam ras dengan kekenyalan kulit karkas tidak
elastis juga kurang disukai oleh konsumen sebab menunjukkan daging ayamnya sudah tidak segar dan sudah mengalami pengawetan dengan
es sehingga tidak sehat jika dikonsumsi. 4. Kebersihan Kulit Daging Ayam Ras
Daging ayam ras yang disukai oleh konsumen di pasar tradisional Kabupaten Karanganyar adalah daging yang bersih dimana memiliki
kriteria tidak ada memar, tidak sobek, tidak ada goresan dan bebas dari bulu-bulu jarum. Konsumen yang banyak memilih daging ayam ras
yang bersih adalah ibu rumah tangga berusia 43-49 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga 2-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA
dan tingkat pendapatan responden Rp 500.000,00-Rp 999.000,00 Konsumen memilih daging dengan kulit bersih karena kebersihan kulit
daging ayam ras mengindikasikan keadaan daging. Apabila kulitnya bersih maka proses pemotongan atau penyembelihannya juga bersih,
jadi kualitas daging ayam ras tersebut baik sehingga aman untuk dikonsumsi.
Daging dengan kebersihan kulit agak bersih banyak dipilih oleh ibu rumah tangga dengan usia 22-29 tahun yang memiliki anggota
keluarga 2-3 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA dan tingkat pendapatan Rp 1.000.000,00-Rp 1.999.000,00. Untuk daging dengan
kebersihan kulit agak bersih sampai kotor kurang disukai oleh konsumen karena menunjukkan bahwa pedagang daging ayam ras tidak
memperhatikan kesehatan dan kebersihan daging yang dijual sehingga kualitas dagingnya kurang baik. Selain itu, dengan kondisi kulit yang
kurang bersih bahkan kotor menunjukkan bahwa perlakuan sebelum daging ayam ras tersebut dijual tidak baik, misalnya salah dalam proses
pemotongan atau penyembellihan sehingga banyak terdapat luka goresan dan kulit dagingnya menjadi sobek.
commit to user 81
5. Bau Daging Ayam Ras Bau daging ayam ras yang paling disukai oleh konsumen di pasar
tradisional Kabupaten Karanganyar adalah bau daging yang segar dengan kriteria tidak ada bau menyengat, tidak berbau amis, dan tidak
berbau busuk. Daging ayam ras dengan atribut bau yang segar banyak dipilih oleh ibu rumah tangga berusia 43-49 tahun, memiliki jumlah
anggota keluarga sebanyak 2-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA serta tingkat pendapatan responden Rp 500.000,00-Rp 999.000,00.
Alasan konsumen memilih daging dengan bau yang segar karena daging tersebut masih baru disembelih, tidak mengalami pengawetan
dan kualitasnya baik. Bau daging ayam ras juga penting diperhatikan karena terkait dengan kesegaran dan kesehatan daging. Selain itu,
alasan konsumen memilih daging dengan bau yang segar karena menunjukkan bahwa daging tersebut bukan merupakan daging ayam
tiren sehingga aman dan layak untuk dikonsumsi oleh konsumen. Daging ayam ras dengan bau yang kurang segar dipilih oleh
responden ibu rumah tangga dengan usia 50-56 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga 2-3 orang, dengan tingkat pendidikan SD dan
pendapatan rp 1.000.000,00-Rp 1.999.000,00. Daging ayam ras dengan bau daging agak segar dan tidak segar kurang disukai oleh konsumen
karena menunjukkan bahwa daging tersebut tidak berkualitas baik, sudah tidak segar dan bisa merupakan daging ayam tiren sehingga tidak
aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. 6. Bobot Daging Ayam Ras
Daging ayam ras yang banyak disukai oleh konsumen di pasar tradisional Kabupaten Karanganyar adalah daging dengan bobot yang
sedang yaitu sebesar 1-1,2 kg. Bobot daging ayam ras sedang dominan dipilih oleh responden yang memiliki pekerjaan swasta berusia 22-29
tahun dan 29-35 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 2-3 dan 4-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA dan Sarjana serta
tingkat pendapatan sekitar Rp 500.000,00-Rp 999.000,00 dan
commit to user 82
Rp 2.000.000,00-Rp 2.999.000,00. Hal ini dikarenakan bobot daging ayam ras dapat menunjukkan umur ayam ras pada waktu disembelih,
jika bobot dagingnya sedang biasanya ayam ras tersebut sudah cukup umur untuk disembelih sehingga daging yang dihasilkan lebih enak dan
empuk apabila dimasak. Dari hasil wawancara, konsumen juga mempertimbangkan kebutuhan konsumsi rumah tangga dalam memilih
daging dengan bobot yang sedang, sebab kebanyakan konsumen memiliki anggota keluarga 3-4 orang sehingga daging ayam ras dengan
bobot sedang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bobot daging ayam ras kecil dipilih oleh ibu rumah tangga
berusia 22-29 tahun, yang memiliki jumlah anggota keluarga 4-5 orang, dengan tingkat pendidikan SLTA dan tingkat pendapatan sebesar
Rp 1.000.000,00-Rp 1.999.000,00. Daging ayam ras dengan bobot kecil yaitu 0,8-1 kg kurang disukai oleh konsumen sebab dagingnya hanya
sedikit, apabila dimasak dagingnya mudah hancur. Sedangkan daging ayam ras dengan bobot besar yaitu 1,2-1,5 kg kurang disukai oleh
konsumen karena menunjukkan bahwa daging ayam ras tersebut berasal dari ayam yang sudah cukup tua. Walaupun daging yang dihasilkan
akan lebih banyak daripada yang berbobot sedang dan kecil, namun rasa dagingnya kurang gurih ketika dimasak.
Hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas menunjukkan bahwa atribut daging ayam ras yang menjadi preferensi atau kesukaan konsumen
di pasar tradisional Kabupaten Karanganyar adalah warna daging ayam ras merah pucat mengkilat, warna kulit pada daging ayam ras putih
kekuningan, tingkat kekenyalan kulit karkasnya elastis, kulit daging ayam yang bersih, bau daging ayam ras segar dan bobot daging ayam ras sedang.
D. Keyakinan dan Evaluasi terhadap Atribut-Atribut Daging Ayam Ras