5. Aktivitas sosial
Di dalam suatu organisasi biasanya ada kelompok untuk rekreasi, olahraga, kegiatan sosial atau kegiatan lainnya. Kelompok-kelompok ini
mengembangka komunikasi horizontal dalam organisasi. 6.
Kelompok mutu Suatu kelompok dalam organisasi yang secara sukarela bertanggung jawab
untuk mutu pekerjaan mereka. Kelompok ini biasanya sekali dalam seminggu mengadakan diskusi, melakukan analisis dan memberikan saran-saran untuk
penyempurnaan kualitas dan mutu dari pekerjaan mereka. Mereka dilatih dalam menggunakan teknik-teknik tertentu dalam memecahkan masalah
tertentu, rapat persatuan ini biasanya dialakukan pada jam kerja organisasi. Hambatan-hambatan pada komunikasi horizontal yakni ketidakpercayaan
diantara rekan-rekan kerja, perhatian yang tinggi pada mobilitas ke atas dan persaingan dalam sumber daya dapat menggangu komunikasi pegawai yang sama
tingkatannya dalam organisasi dengan sesamanya R. Wayne Pace, 2005:197. Organisasi yang agak lebih otoriter mengontrol dengan ketat komunikasi
horizontal, makin tinggi tingkat pimpinan makin banyak informasi tentang bagian-bagian di bawah kontrolnya dan makin rendah tingkat pimpinan makin
sedikit tingkat informasi yang diketahuinya atau informasi yang berkenaan dengan bagiannya saja. Sebaliknya dapat pula dilihat bahwa komunikasi horizontal
berkembang serta tidak terkontrol karena struktur organisasi mempunyai lebih banyak bagian-bagian dan setiap individu makin mempunyai spesialsasi tertentu
Muhammad, 1995:124.
2.1.3 Komunkasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berintraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Deddy Mulyana, 2005. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam satu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konprensi, dan sbagainya Anwar Arifin, 1988. Michael Burgoon
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti berbagi informasi,
Universitas Sumatera Utara
menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota lain secara tepat Wiryanto
2005. Adapun beberapa klasifikasi kelompok yaitu sebagai berikut: 1.
Kelompok Primer dan Sekunder Charles Horton Cooley dalm Rakhmat 1997: mengatakan bahwa kelompok
primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerjasama. Sedangkan kelompok sekunder
adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati. Jalaludin Rakhmat juga membedakaan
kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya sebagaai berikut: a
Kualitas komunikasi dalam kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstage perilaku yang kita tampakkan dalam suatu privat saja. Meluas artinya sedikit sekali kendala yang menentukan
rentangan dan cara berkomunikasi. Komunikasi pada kelompok sekunder bersifat dangkal dan terbatas.
b Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal sedangkan sekunder
bersifat non personal. c
Komunikasi pada kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada isi sedangkan kelompok sekunder sebaliknya.
d Komunikasi pada kelompok primer cenderung ekspresif sedangkan
kelompok sekunder instrumental. e
Komunikasi pada kelompok primer cenderung informal sedangkan kelompok sekunder informal.
2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan organisasi merupakan wadah
kerja antarmanusia, di dalam organisasi terjadilah kerja sama dalam bentuk kelompok-kelompok kerja departemen, biro, bagian, sub-bagian, satuan, unit
kerja, unit proyek, panitia, awak produksi dan lain-lain. Apapun namanya namun bekerja sama dalam kelompok merupakan bagian yang sangat penting
bagi setiap organisasi. Dalam kerjasama kelompok itulah anda dapat melakukan koordinasi tugas, menetapkan jadwal kegiatan dengan orang-
Universitas Sumatera Utara
orang lain, bertukar informasi, memecahkan masalah lalu membuat berbagai keputusan Liliweri, 2004:125.
Di dalam sebuah organisasi perlakuan dan prestasi kelompok juga memainkan peranan utama untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian
pengurus sebaiknya memahami proses yang mempengaruhi komunkasi kelompok untuk mencapai tujuan dengan memaksimumkan interaksi dan meminimumkan
konflik yang ada. Pengurus juga sebaiknya mencari jalan untuk menengahi kehendak yang tidak sama antara seorang individu dengan seorang individu lain.
Sekiranya tujuan kelompok itu tidak sejajar dengan tujuan organisasi maka akan terwujud keadaan organisasi yang tegang, konflik yang berkepanjangan antara
pekerja dan masalah ketidakpuasaan individu. Permasalahan ini akan menguraikan sekelumit tentang komunikasi kelompok dan hubungannya dengan
komunikasi yang ada Lubis, 2007:112. Perwujudan kelompok di dalam organisasi disebabkan oleh beberapa
masalah termasuk untuk menyempurnakan tugas, menyelesaikan masalah yang bersifat resmi dan masalah sosio-psikologi seperti menjaga hubungan antara
bawahan-atasan. Kelompok juga terwujud atas sebab-sebab sosial yaitu keinginan untuk bergaul dengan setiap anggota di dalam kepentingan status dan kekuasaan
dan untuk kepuasaan diri apabila berada di dalam ruang lingkup kelompok tersebut.
Sebagai sebuah lembaga negara, KPU Kota Pematang Siantar juga menerapkan bentuk komunikasi kelompok yang bersifat formal dalam kegiatan
Rapat Pleno, Rapat Pleno diadakan sesuai dengan kebutuhannya saja. Dalam Rapat Pleno tersebut biasanya dibahas hal-hal yang menjadi kendala dalam
pekerjaan, hasil yang telah dicapai dan juga info-info terbaru mengenai pekerjaan.
2.1.4 Pengambilan Keputusan