Kelayakan software Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mikroprosesor

98 Hasil navigasi yang dijalankan semua berlajalan sesuai dengan fungsi tombol, sehingga tidak ada kendala dalam media pembelajaran.

c. Animasi

Animasi simulasi yang disajikan berfungsi untuk menggambarkan informasi yang sulit dipahami gambar. Animasi dibuat pada pengenalan, bus, gerbang logika, register geser dan penyimpan 8 bit. Hasil animasi dirasa masih perlu penambahan, setelah diberi saran dari ahli media. Ditambah lagi ketika ada animasi diberikan narasi penjelas.

4. Kelayakan software Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mikroprosesor

Kelayakan software media pembelajaran interaktif dinilai berdasarkan penilaian dari ahli materi, ahli media, uji pengguna guru uji alpha dan uji pengguna siswa uji beta sebagai berikut: Penilaian kelayakan oleh dua ahli media meliputi aspek komunikasi visual, software dan manfaat. Rerata skor total penilaian ahli media adalah 60 jika dikonversi dalam persen 75 dengan kategori “layak”. Hasil yang diperoleh belum mencapai “sangat layak”, penyebabnya karena ada beberapa butir soal angket yang mendapatkan nilai skor rerata dibawah 3 yaitu: ahli media menilai ada kekurangan pada penggunaan animasi, interaktifitas media, dan audio suara penjelas. Solusinya perbaikan dengan lebih memperhatikan penggunaan animasi, interaktifitas media, dan audio suara penjelas, untuk pengembang media pembelajaran interaktif mikroprosesor selanjutnya. 99 Penilaian kelayakan oleh ahli materi meliputi aspek desain pembelajaran, substansi materi dan manfaat. Rerata skor total penilaian oleh ahli materi adalah 60 jika dikonversi dalam persen yaitu 75 dengan kategori “layak”. Hasil yang diperoleh belum mencapai “sangat layak”, penyebabnya karena ada butir soal angket yang mendapatkan nilai skor rerata dibawah 3 yaitu: ahli materi menilai ada kekurangan pada latihan soal pemberian umpan balik. Solusinya perlu perbaikan dengan lebih memperhatikan latihan soal pemberian umpan balik, untuk pengembang media pembelajaran interaktif mikroprosesor selanjutnya. Penilaian kelayakan guru terhadap media pembelajaran interaktif didapat dari data hasil uji alpha. Angket penilaian guru meliputi aspek software, komunikasi visual, desain pembelajaran dan manfaat. Skor total penilaian guru adalah 62 jika dikonversi dalam persen yaitu 77,5 dengan kategori “layak”. Hasil yang diperoleh belum mencapai “sangat layak”, penyebabnya karena ada beberapa butir soal angket yang mendapatkan nilai skor rerata dibawah 3 yaitu: guru menilai ada kekurangan pada musik latar, dan penggunaan animasi. Solusinya perlu perbaikan dengan lebih memperhatikan penggunaan musik latar, dan penggunaan animasi, untuk pengembang media pembelajaran interaktif mikroprosesor selanjutnya. Penilaian kelayakan siswa terhadap media pembelajaran interaktif didapat dari hasil uji beta. Angket penilaian siswa meliputi aspek komunikasi visual, desain pembelajaran, software, dan manfaat. Skor total penilaian siswa adalah 60,59 jika dikonversi dalam persen yaitu 75,74 dengan kategori “layak”. Hasil yang diperoleh belum mencapai “sangat layak”, 100 penyebabnya karena ada beberapa butir soal angket yang mendapatkan nilai skor rerata dibawah 3 yaitu: siswa menilai ada kekurangan pada gambar yang ditampilkan, penggunaan animasi, desain uraian materi dan umpan balik jawaban. Solusinya perlu perbaikan dengan lebih memperhatikan penggunaan gambar yang ditampilkan, penggunaan animasi, desain uraian materi dan umpan balik jawaban, untuk pengembang media pembelajaran interaktif mikroprosesor selanjutnya. Kemudian dari data penilaian siswa maka disusun Tabel distribusi frekuensi seperti pada Tabel 43. berikut. Tabel 43. Distribusi frekuensi Kategori Frekuensi Prosentase Cukup Layak 4 6.2 Layak 43 67.2 Sangat Layak 17 26.6 Total 64 100.0 Berdasarkan data pada Tabel di atas diketahui 6,2 siswa menyatakan bahwa, media pembelajaran interaktif termasuk kategori “cukup layak”. Tertinggi 67,2 siswa menyatakan bahwa, media pembelajaran termasuk kategori “layak”. Sisanya sebesar 26,6 siswa menyatakan bahwa, media pembelajaran termasuk kategori “Sangat layak”. Hasil yang diperoleh belum semua mencapai “Sangat Layak”, penyebabnya karena siswa menilai ada kekurangan pada gambar yang ditampilkan, penggunaan animasi, desain uraian materi dan umpan balik jawaban yang diberikan. Solusi perbaikan dengan lebih memperhatikan penggunaan gambar yang ditampilkan, penggunaan animasi, desain uraian materi dan umpan balik jawaban, untuk pengembang media pembelajaran interaktif mikroprosesor selanjutnya. 101

5. Keunggulan Produk