Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

86 Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan metode belajar aktif dalam hal ini metode learning contract siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa terpacu untuk melaksanaan tugas yang diberikan agar mendapatkan nilai yang maksimal, merasa senang dalam mengerjakan tugas dan giat melaksanakan tugas-tugas yang telah direncanakan. 2. Motivasi belajar siswa kelas XI Busana Butik Yang Tidak Menerapkan Metode Learning Contract Di SMK N 3 Purworejo Kelas kontrol merupakan kelas yang melakukan proses belajar mengajar membuat hiasan pada busana dengan cara konvensional tanpa menggunaan metode learning contract . Nilai rata-rata nilai motivasi kelas kontrol sebesar 65,69, nilai tersebut menunjukkan bahwa motivasi siswa di kelas kontrol termasuk dalam kategori rendah. Pada kelas kontrol motivasi belajar menghias busana termasuk dalam kategori rendah. Siswa kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Bahkan ada yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini membuktikan bahwa motivasi belajar siswa perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan motivasi belajar tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran diantaranya metode learning contract pada mata pelajaran membuat hiasan pada busana. 3. Penerapan Metode Learning Contracts Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar Menghias Busana Siswa Kelas XI Busana Butik Di SMK N 3 Purworejo 87 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai motivasi penerapan metode learning contracts pada kelas eksperimen lebih baik dibanding dengan rata-rata nilai motivasi di kelas kontrol. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode learning contracts terhadap motivasi belajar menghias busana siswa kelas XI Busana Butik di SMK N 3 Purworejo. Pengaruh tersebut juga dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05 dan t hitung sebesar 7,729 yang lebih besar dari t tabel 2,042. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang penting setidaknya para siswa memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan berhasil baik apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat. Learning contract diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menghias busana khususnya dalam pembuatan sulam payet. Karena dalam learning contracts siswa membuat kesepakatan dengan guru tentang jalannya proses pembelajaran dan konsekuensi yang akan diperoleh apabila siswa tidak mematuhi kontrak yang telah dibuat. Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan memperoleh suatu hasil dengan sebaik-baiknya agar tercapai perasaan kesempurnaan pribadi. Dengan