7 pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan semangat,
siswa lebih senang dan giat menyelesaikantugas-tugas pembelajaran menghias busana yang telah direncanakan.
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran siswa untuk meningkatkan motivasi belajar menghias busana.
b. Membuat suasana belajar ketrampilan membuat hiasan pada busana yang menyenangkan.
c. Bagi guru dan peneliti, penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan pengetahuan tentang metode pembelajaran khususnya untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam membuat hiasan pada busana. d. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk memperbaiki
motivasi pembelajaran membuat hiasan pada busana e. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar membuat hiasan pada busana di sekolah serta mendukung program sekolah untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teori 1. Pembelajaran Busana Butik Di SMK
a. Pembelajaran
Menurut Agus Suprijono 2013:11 pembelajaran merupakan terjemahan dari
learning
. Pembelajaran bermakna leksikal berarti proses, cara, perbuatan memperlajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai
upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Sedangkan menurut Abdul Majid 2013:4 mengatakan bahwa pembelajaran bermakna
sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui beberapa upaya effort dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat juga dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa belajar secara aktif. Dari beberapa penjelasan diatas tentang pembelajaran dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi belajar mengajar melalui beberapa upaya effort dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah
pencapaian tujuan yang telah direncanakan
b. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Sukamto 1988: 26 menyatakan bahwa “ pendidikan kejuruan
merupakan upaya meyediakan stimulus berupa pengalaman belajar dan interaksi dengan dunia di luar diri anak didik untuk membantu mereka mengembangkan
diri dan potensinya ”.