Media Pembelajaran 1. Hakikat Media Pembelajaran dan Gambar

34 tempat dan sebagainya Hamdani, 2011: 262. Gambar itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran Daryanto, 2010: 107. Menurut Arsyad2005: 113tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk menerjemahkan konsep abstrak menjadi lebih realistis, sehingga siswa tidak hanya membayangkan saja namun juga dapat menggunakan indera penglihatan untuk memvisualisasikan konsep yang diberikan oleh guru. Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Menurut Arsyad 2005: 113 media gambar dibagi menjadi : a. Gambar jadi Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dengan sumber yang ada. Gambar jadi berasal dari majalah, booklet, brosur, selebaran dan lain-lain. Gambar 3. Contoh Gambar dari sebuah majalah 35 b. Gambar garis sketsa atau stick figure Gambar garis kendatipun amat sederhana, dapat menunjukkan aksi atau sikap dengan dampak yang cukup baik. Dengan gambar garis, kita dapat menyampaikan cerita atau pesan-pesan penting. Gambar 4. Contoh gambar garis c. Fotografi Foto seperti halnya bentuk visual lainnya dapat ditemukan dari berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah, brosur, dan buku-buku. Dengan demikian, foto dapat diperoleh dengan mudah untuk digunakan secara efektif sebagai media pembelajaran. 36 Gambar 5. Contoh Foto Menurut Sadiman 2012: 30 media gambar juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan media gambar antara lain: a. Sifatnya konkret. b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; c. Mengatasi keterbatasan pengamatan; d. Memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman; e. Harga murah dan gampang didapat serta digunakan Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan Sadiman 2012: 31. a. Autentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. 37 b. Sederhana Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. c. Ukuran relatif. d. Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. e. Gambar baik belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. f. Tidak setiap gambit merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dari Uraian di atas media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS dengan model Problem Based Instruction adalah foto, karena foto dapat diperoleh dengan mudah dan dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran.

E. Karakteristik Siswa Kelas IV SD 1. Kemampuan Kognitif Siswa kelas IV SD

Proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif siswa Piaget dalam Thobroni, 2011: 96. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap yaitu, tahapan sensori motori usia 0-2 tahun, tahapan pra operasional usia 2-7 tahun, tahapan operasional konkret usia 7-11 tahun, dan tahapan operasional formal usia 11 tahun sampai dewasa. 1. Tahapan sensori motori usia 0-2 tahun Menurut piaget dalam Yudrik 2013: 115, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Piaget 38 Monk, 2006: 218 berpendapat bahwa dalam perkembangan kognitif selama stadium sensori motoric ini, intelegensi anak baru nampak dalam bentuk aktivitas motoric sebagai reaksi stimulasi sensori. Dalam stadium ini yang penting adalah tindakan konkrit. 2. Tahapan pra operasional usia 2-7 tahun Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai mempresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Pemikirannya masih bersifat egosentris dam memuasat centralized. Stadium pra-operasional dimulai dengan penguasaaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi tidak langsung serta bayangan dalam mental Monk, 2006: 221. 3. Tahapan operasional konkret usia 7-11 tahun Tahapan ini muncul antara usia 6-12 tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai Yudrik, 2013: 117. Menurut Rita Eka 2008: 105 pada masa ini anak sudah dapat memecahkan masalah-masalah yang bersifat konkret.. Anak mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang kongkrit Monk, 2006: 223. 4. Tahapan operasional formal usia 11 tahun sampai dewasa. Tahapan ini dialami anak dalam usia 11 tahun dan terus berlanjut hingga dewasa. Karakteristiktahapan ini ialah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia Yudrik, 2013: 118. Sejalan dengan itu, Menurut Monk 2006: 223 anak dalam stadium operasional konkret sangat 39 terkait pada masa kini. Ia belum mampu untuk memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa ada. Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak sekolah dasarusia 7-12 tahun berada dalam tahapan operasional konkret yaitu dapat memecahkan masalah-masalah yang bersifat konkret dan mampu berpikir logis.

2. Aktivitas Siswa Kelas IV SD

Aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau keaktifan. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin akan berlangsung dengan baik Sardiman, 2010: 95. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting, berdiskusi, keberanian untuk bertanya, keberanian mengajukan pendapat, kritik dan saran. Aktivitas siswa tidak cukup hanya duduk pasif, mendengarkan, hafalan dan mencatat seperti yang terdapat dalam pembelajaran masa lalu teacher centredDjamarah, 2008: 349.Hal tersebut dapat merugikan siswa, oleh karena itu agar menjadi lebih optimal pembelajaran harus berpusat atau berorientasi pada siswa student centred. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi kondusif, dimana setiap siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan 40 pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Dalam pembelajaran perlu memperhatikan bagaimana keterlibatan siswa dalam pengorganisasian pengetahuan, apakah mereka aktif atau pasif dalam KBM. Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Berdasarkan dengan hal tersebut, Paul B. Dierich, dalam Hamalik 2010: 172 menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :Kegiatan-kegiatan visual visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 1 Kegiatan-kegiatan lisan oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 2 Kegiatan-kegiatan mendengarkan listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 3 Kegiatan-kegiatan menulis writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 4 Kegiatan-kegiatan menggambar drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 5 Kegiatan-kegiatan metrik motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak. 6 Kegiatan-kegiatan mental mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkankan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 7 Kegiatan-kegiatan emosionalemotional activities, seperti misalnya : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui Metode Problem Solving Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas Iv Sdn Kal

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui Metode Problem Solving Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas Iv Sdn Kal

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Model Problem Based Instruction(PBI) Materi Pecahan Pada Siswa Kelas IV Sdn 3 Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 20

0 2 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Diskusi Kelompok Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati 2012/

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Diskusi Kelompok Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati 2012/

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

0 0 7