Perlakuan dan Pengamatan 1 Perlakuan

80 Setelah itu guru memberikan semangat kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah masing-masing. 2 Pengamatan a Siklus II Pertemuan 1 Dalam pertemuan ini guru tela menyampaikan materi dengan baik dengan membatasi waktu yang digunakan. Pada saat melakukan tanya jawab guru memancing siswa dengan baik sehingga banya siswa bertanya dan siswa lain yang menjawabnya. Siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan dari siswa lain. Suasana menjadi lebih kondusif serta aktif. Pada saat proses pengelompokan para siswa terlihat bersemangat. Siswa yang sebelumnya tidak ambil bagian dalam kelompok menjadi aktif turut serta dalam diskusi kelompok. b Siklus II pertemuan 2 Pada pertemuan kedua di siklus II ini, melanjutkan pertemuan I. guru dan siswa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Dalam diskusi kelompok, semua anggota kelompok mengambil peranannya dengan baik. Semua anggota kelompok turut serta dan aktif dalam berdiskusi. Saat presentasi siswa memperrhatikan temannya yang sedang maju didepan kelas.. Ketika dibuka sesi untuk menanggapi presentasi kelompok lain, banyak siswa yang mengangkat tangan baik ingin memberi sanggahan, menambahkan 81 jawaban, ataupun bertanya kepada kelompok yang sedang didepan kelas. Banyaknya siswa yang menanggapi dikarenakan akan mendapatkan poinnilai dari guru. Adapun data hasil belajar siswa untuk siklus II sebagai berikut. Tabel 14. Hasil Belajar IPS Siklus II No Kriteria Keberhasilan Pra Tindakan Jumlah Siswa Dalam Persen 1. Nilai ≥ 70 Tuntas 22 88 2 Nilai≤ 70 Belum Tuntas 3 12 Rata-rata 81.6 Kemudian persen jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥70 dimasukan kedalam klasifikasi kategori nilai untuk hasil belajar IPS adalah sebagai berikut. Tabel 15. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat Keberhasilan Kualifikasi Jumlah Siswa 80 Sangat Tinggi SB 22 orang Tuntas 60-79 Tinggi B 40-59 Sedang C 20-39 Rendah K 3 orang Belum Tuntas 20 Sangat Rendah 82 Data yang diperoleh di siklus II ini menunjukkan bahwa ada 22 siswa atau sebesar 88sangat tinggi yang mendapatkan nilai ≥70. Masih ada 3 siswa atau sebesar 12 mendapatkan nilai 70. Nilai rata- rata hasil belajar IPS di siklus I ini yaitu 81,6. Dengan demikian hasil belajar IPS dalam siklus II meningkkat dan sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Data hasil belajar IPS siklus II akan ditampilkan dalam bentuk diagram dibawah ini. Gambar 10. Diagram Hasil Belajar IPS Siklus II Berikut ini merupakan perbandingan perbandingan hasil belajar IPS Pra tindakan, siklus I,dan siklus II. 5 10 15 20 25 Siklus II Ju m la h S is w a 22 3 Nilai 70 Nilai 70 83 Tabel 16.Perbandingan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II Kriteria Keberhasilan Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persen Jumlah Siswa Persen Jumlah Siswa Persen Nilai ≥ 70 Tuntas 8 32 14 56 22 88 Nilai≤ 70 Belum Tuntas 17 68 11 44 3 12 Rata-Rata 60 67,6 81.6 Dari data di atas pada pra tindakan, siswa yang mendapatkan Nilai ≥ 70 hanya ada 8 siswa atau sebesar 32. Kemudian setelah melakukan pembelajaran menjadi 14 siswa atau 56 pada siklus I serta meningkat kembali menjadi 22 siswa atau 88 pada siklus II Berikut ini perbandingan hasil belajar IPS pra tindakan dan siklus I, siklus II dalam bentuk diagram berikut ini. Gambar 11.Diagram Hasil Belajar IPSpra tindakan dan siklus I, siklus II 5 10 15 20 25 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Nilai 84 Berikut merupakan hasil pengamatan terhadap siswa untuk aktivitas siswa di siklus II. Tabel 17.Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas IV Siklus II Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Kreteria Skala Penilaian Jumlah Skor 1 2 3 4 1. Menyiapkan peralatan belajar √ 4 2. Memperhatikan penjelasan guru √ 4 3. Memperhatikan temankelompok lain yang sedang maju √ 3 4. Siswa mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir √ 4 5. Siswa berani bertanya. √ 3 6 Siswa berani mengemukakan pendapat √ 4 7. Siswa melakukan semua instruksi dari guru √ 4 8. Menghargai pendapat teman √ 4 9. Kerjasama dalam diskusi kelompok √ 3 10. Tanggung jawab dalam kelompok √ 3 Jumlah Skor 36 Kemudian jumlah skor yang diperoleh dimasukan kedalam tabelklasifikasi kategori aktivitas siswa sebagai berikut. 85 Tabel 18.Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Skor Nilai Ketuntasan 31≤ skor ≤ 40 Sangat Baik Tuntas 21≤ skor 30 Baik Tuntas 11≤ skor 20 Cukup Tidak tuntas 1≤ skor 10 Kurang Tidak tuntas Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. Aspek nomor 1 mempunyai skor 4 dan mendapatkan kategori “sangat baik”. Para siswa sebelum melakukan kegiatan telah mempersiapkan peralatan belajar yang mereka bawa dari rumah. Aspek nomor 2 mempunyai skor 4 dan mendapatkan kategori “Sangat baik”. Semua siswa telh memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dari awal hingga akhir. Aspek nomor 3 mempunyai skor 3 dan mendapatkan kategori “baik”, semua siswa telah memperhatikan temannya yang seddang maju. Aspek nomor 4 mempunyai skor 4 dan mendapatkan kategori “sangat baik”. Siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek nomor 5 mempunyai skor 3 mendapatkan kategori “kurang”. Semua siswa mengacungkan tangan keatas untuk bertanya. Aspek nomor 6 mempunyai skor 3 dan mendapatkan kategori “baik”. Siswa berani dalam mengemukakan pendapatnya baik saat diskusi dikelas ataupun dikelompok masing-masing . Aspek nomor 7 mempunyai skor 3 dengan kategori “baik”. Semua siswa telah melakukan petunjuk guru sesuai dengan instruksi. Aspek nomor 8 mempunyai skor 4 dan 86 mendapatkan kategori “sangat baik”. Semua siswa telah menghargai pendapat teman dan memperhatikan teman yang maju didepan kelas. Aspek nomor 9 mempunyai skor 3 dan mendapatkan kategori “baik”. Semua siswa telah mengambil peranan dalam kelompok masing- masing. Aspek nomor 10 mempunyai skor 3 dan mendapatkan kategori “baik”. Semua siswa telah melakukan tanggung jawabnya. Berdasarkan table tersebut aktivitas siswa telah meningkat dibandingkan denga sebelumnya. Dengan jumlah skor 36 aktifitas siswa termasuk salam kategori sangat baik.

b. Refleksi

Dalam siklus II ini proses pembelajaran IPS menggunakan model PBI dan media gambar mengalami peningkatan. Dalam siklus II ini 88 siswa atau 22 anak telah mendapatkan nilain di atas 70. Dari yang sebelumnya disklus I sebanyak 14 siswa atau 56. Penggunaan model dan media gambar ini terbukti mampu mengubah suasan kelas menjadi lebih aktif. Hambatan yang muncul dalam siklus I dapat di atasi dengan baik sehingga proses pembelajran berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan menghasilkan peningkatan hasil belajar IPS di siklus II. Sedangkan dalam aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Dengan demikian, penelitian memenuhi indikator keberhasilan dan dikatakan berhasil, sehingga penelitian tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya atau dikatakan diberhentikan. 87

C. Pembahasan

Penelitian mengenai upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui modelProblem Based Instructionpada siswa kelas IVA SD Negeri Tukangan dilaksanakan selama 2 siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Hal tersebut dikarenakan setelah melakukan 4 kali pertemuan selama 2 siklus hasil penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.Proses pembelajaran pada kelas IVA SD Tukangan dilakukan sesuai dengan fase PBI Ibrahim, 2008 :10 diantaranya adalah 1 Mengorientasikan siswa kepada masalah, 2 mengorganisasikan siswa kepada masalah, 3 membantu penyelidikan mandiri atau kelompok, 4 mengembangkan serta menyajikan hasil karya dan 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Problem Based Instruction dengan media gambar pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat pada setiap siklus yang mengalami ketuntasan belajar yang semakin meningkat serta memenuhi indikator keberhasilan penilitian yang telah ditetapkan yaitu 75 dengan kriteria ketuntasan minimal sebesar ≥ 70. Hasil belajar IPS pada pra tindakan sebanyak 8 atau sebesar 32 siswa yang memperoleh nilai diatas ketuntasan minimal. Tingkat keberhasilan belajar siswa yang berhasil mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal tersebut termasuk kedalam kategori tingkat rendah. Siswa yang memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal sebanyak 17 siswa atau sebesar 68. Tingkat keberhasilan belajar siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan 88 minimal termasuk dalam kategori tinggi. Nilai rerata yang diperoleh dalam pra tindakan hasil belajar IPS sebesar 60.Banyak siswa mengaku sulit untuk mengidentifikasi masalah sehingga mereka kesulitan untuk membuat solusi masalah tersebut. Hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tukangan pada siklus I sebanyak 14 atau sebesar 56 siswa telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dari seluruh siswa yaitu 25 orang. Tingkat keberhasilan belajar siswa yang telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dalam kategori sedang. Ada sebanyak 11 orang yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal atau sebesar 44. Dengan hasil tersebut maka, tingkat keberhasilan belajar siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minmal termasuk kedalam kategori sedang. Dengan rata-rata kelas sebesar 67.6. Dari data hasil pra tindakan dan siklus pertama dapat diketahui hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tukangan meningkat. Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan kriteria keberhasilan belajar siswa dari pra tindakan siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam kategori rendah menjadi kategori sedang pada siklus I. Kriteria keberhasilan belajar tersebut meningkat dikarenakan kriteria keberhasilan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal menurun dari kategori tinggi pada pra tindakan menjadi kategori sedang pada siklus I. Dalam siklus I ini siswa telah mampu bekerja sama secara kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto 2007: 94 pembelajaran berdasarkan masalah membuat siswa bekerja sama satu dengan yang lain, paling sering 89 secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi secara berkelanjutan.Berpedoman dari hasil tersebut, maka penelitian dilanjutkan kesiklus II karena pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada penelitian ini. Pada siklus II ini siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran karena ada aturan baru setiap ada yang mengemukakan pendapatnya maka akan diberi poin dan pada akhir pembrlajaran akan mendapatkan reward.Perbedaan siklus I dan II ini adalah materi,media gambardan aturan pemberian reward kepada kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran. Siklus II ini menggunakan materi masalah sosial dilingkungan sekitar. Pada siklus kedua sebanyak 22 siswa atau 80mendapatkan nilai mencapai kriteria ketuntasan minimal. Tingkat keberhasilan belajar siswa yang mencapai ketuntasan minimal dalam kategori tinggi. Sementara, siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minima sebanyak 3 siswa atau sebesar 12. Dengan tingkat keberhasilan belajar siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimaldalam kategori rendah.Dalam siklus kedua ini rata-rata yang diperoleh sebesar 81.6. Hasil belajar IPS menggunakan model Problem Based Instruction dengan median gambar dikelas IVA SD Negeri Tukangan mengalami peningkatan dari pra tindakan dan siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari data kriteria keberhasilan belajar siswa. Pada pra tindakan siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebesar 32 dalam kategori sedang meningkatmenjadi 56 dalam kategori tinggi pada siklus I.Pada siklus kedua

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui Metode Problem Solving Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas Iv Sdn Kal

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Melalui Metode Problem Solving Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas Iv Sdn Kal

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Model Problem Based Instruction(PBI) Materi Pecahan Pada Siswa Kelas IV Sdn 3 Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 20

0 2 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Diskusi Kelompok Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati 2012/

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Diskusi Kelompok Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati 2012/

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

0 0 7