lxiii Apabila terdapat kekurangan maka dilakukan perbaikan dan apabila terdapat
tujuan yang sudah tercapai maka dilakukan peningkatan.
b. Siklus II dan III
Pada siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada
siklus I refleksi, sehingga kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. Demikian halnya pada siklus III dan seterusnya, termasuk perwujudan
tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang mengacu pada tindakan sebelumnya
5. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I, II, dan III. Peneliti mengamati perilaku guru saat mengajar
dengan metode SQ3R dan perilaku siswa. Perilaku siswa yang dijadikan subjek pengamatan ini berupa minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
membaca pemahaman.
6. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.
lxiv
`BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebagaimana telah dituliskan di depan, penelitian tindakan mengenai pembelajaran membaca pemahaman ini dilaksanakan dalam 3 siklus yang setiap
siklus meliputi 1 atau 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan menggunakan waktu 2x45 menit. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, pada bab ini diuraikan terlebih
dahulu mengenai kondisi awal membaca pemahaman siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal atau proses
pembelajaran membaca pemahaman serta kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman. Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan
tindakan apa saja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan selanjutnya. Survei awal ini dilakukan pada hari Sabtu, 17 September 2008 pukul
07.00 – 07.45 WIB. Pada kegiatan pratindakan, sesudah guru dan peneliti memasuki kelas,
guru menyuruh siswa berdoa. Kemudian guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan adakah siswa yang tidak masuk. Beberapa
siswa menjawab “ada”, yang lain menjawab “Anggara”. Setelah mengisi buku harian kelas, guru memberitahukan bahwa pada kesempatan tersebut, siswa
diadakan pretes tentang kemampuan mereka dalam membaca pemahaman serta angket minat membaca. Pada kegiatan apersepsi, guru memberitahu bahwa betapa
penting aktivitas membaca pemahaman. Saat proses mengerjakan
pretes dan angket, siswa tampak bingung karena tidak paham maksud dari kegiatan yang sedang dilaksanakan. Melihat hal
tersebut, guru menjelaskan bahwa hasil pekerjaan siswa tidak akan mempengaruhi nilai akademik siswa. Setelah pengerjaan pretes dan angket selesai, proses
pembelajaran dilaksanakan dengan ceramah dari guru mengenai membaca
50