Jenis-jenis Membaca Hakikat Membaca
xxv Berkaitan dengan tahapan membaca, Goodman dalam Dubin 1988: 126
menyatakan bahwa dalam proses penguraian sandi atau pemberian makna, pembaca harus melalui tahap-tahap tertentu secara berurutan. Tahap pertama
yaitu mengenali keberagaman penanda linguistik serta menggunakan mekanisme pemrosesan data linguistik yang dimilikinya untuk menentukan susunan atau
urutan penanda-penanda linguistik tersebut. Tahap kedua pembaca memilih di antara semua informasi yang ada, data-data yang sekiranya cocok, koheren, dan
bermakna untuk membangun sebuah pengertian. Sementara itu, Yant Mujiyanto, dkk. 2000: 48 menyatakan bahwa
proses membaca berlangsung dengan urutan sebagai berikut: minat baca – lambang-lambang tertulisnaskah – konsentrasipemusatan perhatian
– pemahaman dan penjiwaan. Minat baca merupakan syarat awal yang mesti dipenuhi sebelum berangkat membaca. Minat baca inilah yang memotivasi
seseorang melakukan kegiatan membaca. Kemudian kegiatan membaca tentunya tidak terlepas dari naskah, karena naskah merupakan sarana kegiatan ini. Selain
itu, tersedianya bahan bacaan yang menarik dapat pula menumbuhkembangkan minat baca seseorang. Selanjutnya pemusatan perhatian atau konsentrasi terhadap
teks yang dibacanya diperlukan agar pemahaman naskah bisa tercapai. Pembaca akan mencapai pemahaman yang lebih baik jika disertai dengan konsentrasi baca
yang tinggi dan ditambah keaktifan berpikir serta sikap kritis. Terakhir setelah melalui beberapa tahap tadi, terbentuklah pemahaman terhadap bacaan.
Berkaitan dengan uraian tahapan membaca yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti cenderung pada pendapat yang disampaikan oleh Yant
Mujiyanto, dkk. dikarenakan adanya unsur minat sebagai syarat awal seseorang melakukan aktivitas membaca kemudian penafsiran terhadap lambang tulis dan
dilengkapi dengan konsentrasi tinggi terhadap bacaan menjadikan pemahaman terhadap bacaan dapat terbentuk.