xxxii seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Definisi minat ini memberikan pengertian bahwa minat itu suatu keinginan yang pelaksanaanya
terorganisir berdasarkan pengalaman seseorang untuk mencapai sesuatu. Lebih lanjut Strong dalam Paul Thomas Joung 1950: 321,
mengemukakan pendapatnya bahwa seorang individu yang berminat terhadap sesuatu tentunya akan diiringi adanya perasaan senang terhadap aktivitas tersebut
atau berbuat sesuatu terhadap objek tersebut.
Pendapat yang lebih komplet dikemukakan oleh Chaplin yang
merumuskan minat dalam tiga buah rumusan, yaitu pertama, sebagai suatu sikap yang menetap yang mengikat perhatian individu ke arah objek-objek tertentu
secara selektif. Kedua, perasaan yang berarti bagi individu terhadap kegiatan, pekerjaan sambilan atau objek-objek yang dihadapi oleh setiap individu, dan
ketiga, kesiapan individu yang mengatur atau mengendalikan perilaku dalam arah tertentu atau ke arah tujuan tertentu 2000: 255.
Berdasarkan beberapa pengertian minat di atas, dapat disimpulkan minat adalah kemampuan untuk memberikan stimulisi yang mendorong seseorang untuk
memperhatikan seseorang, suatu barang, kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang disitimulisi oleh kegiatan itu
sendiri sehingga menimbulkan kekuatan atau motivasi untuk melakukan sesuatu dalam kehidupannya yang disertai dengan perasaan senang.
b. Pengertian Minat Baca, Faktor, dan Aspek-aspeknya
Menurut Farida Rahim 2007: 28 minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Maksudnya orang yang
mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapatkan bahan bacaan, kemudian membacanya atas kesadaranya
sendiri. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Lilawati dalam Dady
Rahmananta, 2005: 1, bahwa minat membaca anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca
xxxiii sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri.
Perhatian yang kuat ini berhubungan erat dengan dorongan, motif-motif atau respon-respon emosional yang dapat berupa orang, benda, aktivitas maupun
sesuatu yang mempengaruhi tujuan berpikir anak karena hal tersebut menyenangkan dan memberi nilai kepadanya.
Berdasarkan pendapat kedua tokoh di atas, dapat dirumuskan pengertian minat membaca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk
membaca yang disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca tersebut sehingga seseorang membaca dengan kemauannya sendiri.
Frymeir dalam Farida Rahim 2007: 28-29 mengidentifikasikan enam faktor yang mempengaruhi perkembangan minat baca anak. Faktor-faktor tersebut
yaitu:
1 pengalaman sebelumnya, artinya siswa tidak akan mengembangkan minatnya
terhadap sesuatu jika mereka belum pernah mengalaminya. Misalnya seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer, tentu
akan bersemangat dalam membaca buku mengenai komputer,
2 konsepsinya tentang diri, maksudnya siswa akan menolak informasi yang
dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi tersebut dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya,
3 nilai-nilai, minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang
yang berwibawa,
4 mata pelajaran yang bermakna, maksudnya informasi yang mudah dipahami
oleh anak akan menarik minat mereka,
5 tingkat keterlibatan tekanan, artinya jika siswa merasa dirinya mempunyai
beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka akan lebih tinggi. Oleh karena itu suatu penyajian mata pelajaran khususnya
membaca tidaklah boleh terlalu menekan anak dan sebaiknya anak diberi beberapa alternatif,
6 kekompleksitasan materi pelajaran, siswa yang lebih mampu secara
intelektual dan fleksibel secara psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.
xxxiv Purves dan Beach dalam Harris dan Sipay, 1980: 45 menyatakan ada
dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca anak, yaitu faktor personal dan faktor institusional. Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada
dalam diri anak yang meliputi usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap, minat, dan kebutuhan psikologis. Faktor institusional adalah
faktor-faktor di luar diri anak, yang mencakup ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi, pengaruh orang tua, guru
dan teman sebaya anak. Berdasarkan pendapat Purves dan Beach di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus berusaha memotivasi siswanya agar
mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca. Mengenai faktor-faktor membaca pemahaman yang telah dijabarkan di
atas, peneliti lebih cenderung pada pendapat Frymeir. Sementara itu aspek pengukuran minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan
manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak Lilawati dalam Dady Rahmananta, 2005: 1.
4. Pembelajaran Membaca Pemahaman di SMA