10 Kekuatan gel agar-agar sangat tergantung pada perbandingan kandungan agarosa terhadap
agaropektin, gel yang terbentuk akan semakin kuat Winarno 1990. Gel
agar-agar bersifat
thermoreversible , yaitu pada suhu diatas titik leleh fase gel akan berubah
menjadi fase sol dan sebaliknya, tetapi fase transisi tidak terjadi pada suhu yang sama. Gel agar-agar bersifat cukup stabil. Gel yang dibuat dari agar-agar dengan kekuatan gel yang tinggi dapat memiliki
kestabilan yang sama dengan agar-agar kering jika disterilisasi dan disimpan secara hermatis. Gel agar-agar lebih stabil dibandingkan gel dari koloid alami lain karena hanya ada sedikit
mikroorganisme dan enzim yang dapat mendegradasinya Selby dan Wynne 1973.
2.3 Bakto Agar
Bakto agar merupakan agar yang telah dimurnikan dengan mereduksi kandungan pigmen- pigmen pengotor dan kandungan bahan-bahan asing organik dan inorganik serendah mungkin
sehingga dapat mendukung pertumbuhan mikroba secara umum Abdullah 2004. Pemanfaatan sebagai media kultur mikroorganisme tersebut belum berubah sejak Dr. Robert Koch memakai
pertama kalinya tahun 1982 untuk kultur media bakteri tuberkulosa. Dengan kemajuan teknik rekombinasi DNA dan fusi sel, maka kegiatan seleksi, kloning dan propagasi mikroorganisme yang
direkayasa juga dilakukan dalam media agar Rasyid et al. 1998.
Bakto agar biasa digunakan untuk media kultur bakteri patogen maupun bakteri non-patogen. Sebanyak 16 dari total produksi agar-agar yang ada di Amerika Serikat digunakan untuk keperluan
mikrobiologi sebagai media kultur bakteri FAO 1990. Permintaan pasar internasional untuk agar- agar yang digunakan sebagai media kultur bakteri terus meningkat. Pemanfaatan bakto agar untuk
bidang mikrobiologi di dalam negeri juga semakin meningkat. Namun produksi bakto agar belum mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Salah satu solusi adalah dengan membuat bakto agar produksi
dalam negeri dengan karakteristik mutu yang diharapkan sama dengan bakto agar impor Winarno 1990.
Beberapa syarat nutrisi yang harus dipenuhi dalam media pertumbuhan bakteri sehingga dapat mendukung penguraian autotrof anorganik oleh bakteri pengurai anorganik, seperti vitamin dalam
konsentrasi tinggi dan faktor–faktor tumbuhnya oleh bakteri patogen dan bakteri asam laktat. Oleh sebab itu, perlu diformulasikan suatu media yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme secara
umum, contohnya adalah penambahan nutrient broth dan nutrient agar yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan dasar Abdullah 2004
Bakto agar yang digunakan sebagai kultur media memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki kekuatan gel, tingkat elastisitas, kejernihan dan stabilitas yang baik. Tabel 6 menunjukkan
satandar mutu dari agar bakto Serva menurut ISO 9001. Tabel 6. Standar Mutu Agar Bakto Serva Menurut ISO 9001
Analisis Nilai Standar
Mutu Kekuatan gel gcm2, 1.5gel
400-900 Kadar air
15 Kadar abu
6,5 Nilai pH
5,5-7 Sumber : Gelrite 2003 dalam Abdullah 2004
11
2.4 Proses Pembuatan Agar-Agar