Epidemiologi Diare Cara Penularan Diare

2.2.5 Epidemiologi Diare

Menurut Depkes RI 2005, epidemiologi penyakit diare adalah sebagai berikut : 1. Penyebaran Kuman yang Menyebabkan Diare Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. Jalur masuknya virus, bakteri, atau kuman penyebab diare ke tubuh manusia dimulai dari cemaran yang berasal dari kotoran manusia tinja yang mencemari air, tanah, tangan, dan lalat, lalu cemaran itu berpindah ke makanan yang disantap manusia Wagner Lanoix dalam Sardjana, 2007. Sebagian kuman infeksius penyebab diare dapat ditularkan melalui cairan atau benda yang tercemar dengan tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air tercemar Depkes RI, 2000. 2. Faktor Pejamu yang Meningkatkan Kerentanan Terhadap Diare Faktor pada pejamu yang dapat meningkatkan insiden dan lamanya diare. Faktor-faktor tersebut adalah tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi, campak, dan imunodefisiensi atau imunosupresi. 3. Faktor Lingkungan dan Perilaku Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan yang mempengaruhi diare, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat maka dapat menimbulkan kejadian diare.

2.2.6 Cara Penularan Diare

Penyebaran kuman yang menyebabkan diare biasanya melalui fecal-oral, yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. Jalur masuknya virus, bakteri atau kuman penyebab diare ke tubuh manusia dapat melalui 4F, yaitu fluids air, fields tanah, flies lalat, dan fingers tangan. Menurut Wagner dan Lanoix dalam Depkes 2000, tahapan penularannya dimulai dari cemaran yang berasal dari kotoran manusia feces yang mencemari 4F, lalu berpindah ke makanan yang kemudian disantap manusia Sardjana, 2007. Bagan 2.1 Jalur Pemindahan Kuman Penyakit Dari Tinja Ke Penjamu yang Baru Wagner Lanoix, 1958 dalam Depkes, 2000 Proses pemindahan bakteri dari tinja sebagai pusat infeksi sampai inang baru dapat melalui berbagai media perantar, antara lain sebagai berikut Depkes, 2000. 1. Tinja atau kotoran manusia mengandung agent penyakit sebagai sumber penularan bila pembuangannya tidak aman sehingga dapat mencemari tangan, air, tanah atau dapat menempel pada lalat dan serangga lainnya yang menghinggapi tinja. 2. Air yang tercemar tinja dapat mencemari makanan yang selanjutnya makanan tersebut dimakan oleh manusia atau air yang tercemar diminum oleh manusia. 3. Tinja dapat mencemari tangan atau jari- jari manusia selanjutnya dapat mencemari makanan pada waktu memasak atau menyiapkan makanan, demikian juga tangan yang telah tercemar dapat langsung kontak dengan mulut. 4. Tinja secara langsung dapat mencemari makanan yang kemudian makanan tersebut dimakan oleh manusia, melalui lalatserangga, kuman penyakit dapat mencemari makanan sewaktu hinggap di makanan yang kemudian dimakan oleh manusia. 5. Melalui lalat atau serangga lainnya, kuman penyakit dapat mencemari makanan sewaktu hinggap di makanan yang kemudian dimakan oleh manusia. 6. Tinja juga dapat mencemari tanah sebagai akibat tidak baiknya sarana pembuangan tinja atau membuang tinja di smebarang tempat, dimana tanah tersebut selanjutya dapat mencemari makanan atau kontak langsung dengan mulut manusia. Penyakit diare sebagian besar disebabkan oleh kuman kuman seperti virus dan bakteri. Air merupakan media penularan utama terjadinya penularan air melalui fecal-oral. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah, atau tercemar pada saat disimpan di rumah Widoyono, 2008.

2.2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diare