Pengaruh Jarak Jamban terhadap Jumlah Escherichia Coli Pada

kecepatan aliran air yang lambat sehingga memperlambat aliran Chaeriatna, 2007.

6.4 Pengaruh Jarak Jamban terhadap Jumlah Escherichia Coli Pada

Sumber Air Bersih Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran tersebut dalam suatu tempat dan tidak menjadi penyebab penyakit serta mengotori lingkungan pemukiman Depkes RI, 1995. Jarak jamban yang dimaksud adalah jarak terdekat antara jamban dengan sumber air bersih yang dinyatakan dalam satuan meter. Hasil pengukuran jarak antara jamban dengan sumber air bersih terdapat 68 responden 97,1 yang tidak sesuai aturan Depkes RI 2009, yaitu 10 m. Dari hasil observasi, responden membangun sumber air bersih di dapur yang letaknya berdekatan dengan kamar mandi sehingga menyebabkan jarak antara jamban dengan sumber air bersih tidak memenuhi syarat. Hal ini didukung oleh Ginting 2008, kurangnya lahan penduduk menyebabkan jarak jamban dengan sumber air bersih kurang dari 10 meter. Semakin jauh jarak jamban dengan sumber air bersih akan menyebabkan jumlah bakteri semakin sedikit, dan sebaliknya semakin dekat jamban akan menyebabkan jumlah bakteri semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena tanah tersusun dari berbagai jenis material batu, pasir, dll yang akan menyaring bakteri yang melewatinya Marsono, 2009. Hasil uji statistik dengan uji Mann Whitney pada variabel jarak jamban dengan sumber air bersih terhadap jumlah Escherichia coli memiliki p value sebesar 0,582. Maka dapat disimpulkan pada tingkat kemaknaan α 5 tidak adanya pengaruh jamban terhadap jumlah Escherichia coli pada sumber air bersih. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Marsono 2009 yang menyatakan tidak adanya hubungan jarak jamban dengan kandungan bakteri pada sumber air bersih. Kemungkinan terjadinya pencemaran bakteri Escherichia coli disebabkan oleh variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti porositas dan permeabilitas tanah karena makin besar porositas dan permeabilitas tanah maka makin besar kemampuan untuk melewatkan air yang berarti jumlah bakteri yang dapat bergerak mengikuti aliran tanah semakin banyak Kusnoputranto, 1997, tekstur dan struktur tanah mempengaruhi penyebaran pori-pori tanah Hardjowigeno, 1987, arah aliran tanah karena pergerakan air tanah yang mengandung bakteri mengarah ke sumber air bersih akan menyebabkan air tersebut tercemar oleh bakteri Kusnoputranto, 1997, dan kecepatan aliran tanah dapat mempengaruhi penyebaran pencemaran air tanah Cheriatna, 2007. Oleh karena itu, diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengikutsertakan variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6.5 Pengaruh Jarak Septic Tank terhadap Jumlah Escherichia Coli Pada