54
Semua ini tidak dapat diraih jika bukan dari para tenaga pendidiknya yang cukup profesional. Jadi bukan berarti tenaga pendidik yang merupakan output perguruan
tinggi terkemuka dapat lebih baik karena itu kembali lagi kepada masing-masing individu.
d. Peserta Didik
Seperti yang telah digambarkan pada awal bab ini, sekolah ini memiliki murid dengan keseluruhan berjumlah 180 siswa, dengan klasifikasi laki-laki
berjumlah 104 siswa sedangkan jumlah siswa perempuan keseluruhan yaitu 76 siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa bahwa peserta didik yang bersekolah di SDIT Nida El-Adabi lebih baik dibandingkan dengan siswa-
siswa yang lainnya Parungpanjang. “…selama ini siswa yang ada di sini cukup berprestasi jika dibandingkan
dengan dengan SDN yang ada di kecamatan Parungpanjang.” “…kondisi lulusan SD islam Nida El-Adabi sangat diterima dengan baik di
sekolah –sekolah yang lebih atas, lebih berjiwa pemimpin dan percaya
diri.”
14
Memang jumlah siswa di SDIT Nida El-Adabi ini tidak begitu banyak, menurut kepala sekolah, sekolah sengaja membatasi jumlah siswa maksimal 35
orang perkelas hal ini disebabkan sekolah belum memiliki lokal lebih selain itu juga yang paling utama untuk menjaga kualitas pendidikan yang diperoleh siswa
nantinya, karena sekolah tidak mau mengambil resiko besar yang nantinya akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.
15
Secara keseluruhan siswa yang bersekolah di SDIT Nida El-Adabi ini berlatar belakang dari keluarga ekonomi cukup, hal ini dapat dilihat dari data
penghasilan atau rata-rata 1,5 – 5 juta. Jika diklasifiksikan rata-rata siswa
dengan latar belakang profesi orang tua sebagai pegawai sebanyak 45, PNS
14
hasil wawancara dengan orang tua siswa
15
wawancara dengan kepala sekolah
55
20, dan pedagang 35, ini menunjukkan bahwa siswa yang belajar di sekolah ini merupakan golongan orang tua yang kemampuannya menengah keatas.
Menurut salah satu orang tua siswa “sekolah juga memberikan keringanan kepada siswa yang tidak mampu bahkan yatim tidak dipungut biaya
sedikitpun.”
16
artinya sekolah memiliki program bantuan khusus bagi siswa-siswa yang tidak mampu secara finansial.
e. Sarana dan Prasarana
Demi kelancaran proses belajar mengajar, adanya sarana dan prasarana yang memadai sangat dibutuhkan setiap lembaga pendidikan. Menurut sebagian besar
para orang tua siswa berpendapat bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDIT Nida El-Adabi sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat mulai dari
gedung sekolah, fasilitas olah raga, kamar mandi siswa, mushola, laboratorium komputer dan perpustakaan, meskipun masih disayangkan ada beberapa fasilitas
yang belum disediakan oleh sekolah seperti laboratorim MIPA, aula khusus pertemuan, dan gedung mushola terpisah sendiri dan kurangnya alat belajar
komputer bagi siswa. “… alhamdulillah sudah mencukupi meskipun masih ada yang kurang seperti
mushola, laboratorium. ”
“…sudah memadai.” “…mencukupi artinya toiletnya rapi, bersih, tempat bermain anak tersedian,
dan kantin juga ada.” “…sarana dan prasarananya cukup memadai karena kita perbandingannya
dengan sekolah umum cukup baguslah, apalagi sekarang alhamdulillah. Mungkin untuk sarana olah raga karena keterbatasan lahan, lab. lapangan
olah raga ada tapi tidak mencukupi, aualanya cukup memadai. Jadi ukurannya cukup baik tapi belum mencapai maksimal.
17
Meskipun adapula orang tua yang beranggapan bahwa sarana dan prasarana yang ada di SD Islam Nida El-Adabi kurang memadai, berikut pernyataanya.
“… Kurang memadai, kalau bias dikategorikan bias disebut “C” cukup untuk ukuran SDIT. Tapi kalau perbandingannya SD biasa mungkin lebih
baik,misalnya fasilitas olah raga, tidak adanya aula pertemuan,
laboratorium.”
16
wawancara dengan wali murid sekaligus anggota komite
17
wawancara dengan para wali murid
56
“masih perlu diperbaiki terutama dalam bidang sarana olah raga seperti voly, sepak bola.
18
Penulis pun menambahkan masih kurangnya referensi buku-buku bacaan yang ada di perpustakaan, penghijauan sekolah dan ruang makan khusus bagi
siswa sehingga ketika siswa makan siang tidak perlu di pelataran sekolah. Di samping itu pula SDIT Nida El-Adabi menyediakan jasa pelayanan
cattering dan jemputan bagi siswa yang tidak membawa makan siang oleh orang tuanya dan jauh dari jarak rumah. Jasa layanan cattering ini sifatnya bukan
paksaan, sehingga para orang tua boleh membawa makanan sendiri dari rumah.
f. Pembiayaan Pendidikan
Biaya merupakan unsur vital dalam setiap kegiatan, karena sifatnya yang pokok maka sering kali masalah muncul dari segi pembiayaan. Begitu pun dengan
pendapat sebagian para orang tua yang mengatakan bahwa biaya pendidikan di sini cukup relativ dan sesuai dengan yang diperoleh siswa, jika dibandingkan
dengan sekolah dasar, khususnya untuk di wilayah Parungpanjang dan sekitarnya. “… pembiayaan yang ditetapkan oleh sekolah sudah seimbang dengan yang
telah diperoleh akan tetapi perlu ditingkatkan lagi mutu pendidikan terhadap anak.”
“…uang bayarannya relatif dan seimbang dengan apa yang di peroleh oleh siswa.”
“…pembiayaannya sesuai dengan apa yang diterima oleh siswa.”
Dalam penyusunan RAPBS SDIT Nida El-Adabi biasanya membentuk sebuah tim khusus dalam penyusunan anggaran biaya belanja pendidikan,
biasanya kepanitiaan ini sifatnya tidak permanen atau secara bergantian. Adapun kegiatan perencanaannya sendiri biasanya diadakan pada awal tahun ajaran
sekolah. Adapun kegiatan tahap-tahap yang biasa di lakukan dalam penyusunan
RAPBS ini antara lain: a. Perencanaan
18
wawancara dengan para wali murid