MUI Organisasi Sosial Keagamaan dan Pemerintahan

Penulis heran mengapa ada atau malah tidak sedikit orang yang sudah dianggap atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi berperilaku kasar dan pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan Sang Rasul, pembawa Islam itu sendiri. Mereka malah mencontoh dan menyugesti kebencian terhadap mereka yang dianggap sesat. Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah?Ataukah, mereka memahami dakwah sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja? Di Bangkalan mayoritas memang menganut NU, tapi dalam menyelesaikan masalah seperti ini tidak harus dengan kekerasan seperti yang telah terjadi dibeberapa daerah sekitarnya. Sifat halus dan damai membuat para tokoh terkemuka disana bisa dijadikan contoh dalam menghadapi masalah yang akan datang suatu saat. Dari hasil wawancara serta pengamatan penulis disana bahwa mereka melakukan Ahmadiyah itu dengan sikap biasa saja yang sehingga pihak Ahmadiyah tersebut tidak merasa dipojokkan oleh pihak yang tidak menyukai akan agamanya yang dianggap sesat itu. Dengan demikian agama itupun akhirnya tidak diperbolehkan untuk melakukan aktifitasnya seperti yang dilakukannya setiap waktu. Penduduk Bangkalan merupakan penduduk yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat sangat penting karena agama merupakan unsur mutlak dalam mencapai keadaan masyarakat yang aman dan nyaman serta damai dan tentram dalam membina masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan beragama di Bangkalan dapat dikatakan berjalan lancar dan baik sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan penduduk setempat mayoritas beragama Islam. Dalam menunjang pendidikan di bidang keagamaan telah diupayakan pembinaan-pembinaan berupa pengajian baik untuk anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang diadakan musholla-musholla, masjid, ataupun majlis t a’lim yang diadakan setiap seminggu atau sebulan sekali. Dengan demikian berharap hubungan antar umat beragama berjalan dengan baik sehingga tercipta suasana yang kondusif, terjalinnya hubungan yang harmonis antara ulama dan umaro.

4. KUA

Sejarah KUA yang ada di Bangkalan, yang penulis teliti yaitu berada di Galis yang terletak kira-kira 27 kilometer dari kota Bangkalan kea rah timur jalan terusan Sumenep. Di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Tanah Merah, di sebelah timur kecamatan Blega, di sebalah utara kecamatan Geger dan Konang dan di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Modung. Tepatnya beralamat di Jl. Raya Galis no. 72 Galis Bangkalan Telp. 031 70971140 e-mail: Kuagalisyahoo.co.id . Kantor Urusan Agama kecamatan Galis adalah salah satu dari 18 KUA yang ada di kabupaten Bangkalan terdiri dari 21 desa yaitu: 1. Desa Pakaan Laok 2. Desa Pakaan Dajah 3. Desa Sadah 4. Desa Banjar 5. Desa Kelbung 6. Desa Tlagah 7. Desa Kranggan Timur 8. Desa Pekadan 9. Desa Daleman 10. Desa Separah 11. Desa Bangpendah 12. Desa Tellok 13. Desa Kajuanak 14. Desa Galis 15. Desa Longkek 16. Desa Lantek Timur 17. Desa Lantek Barat 18. Desa Paterongan Dengan jumlah penduduk total 57.225 orang. Sebagian mata pencaharian penduduk adalah bertani dan sebagian yang lain berdagang dan merantau. Pegawai KUA Galis terdiri dari: Kepala : Drs. H. M. Hasan B Penghulu : Achmad Syakiri, S.Ag Sukwan : Bahruddin Abd. Fattah 13 Penulis mengambil pembahasan ini karena dalam pembahasan ini jarang yang mengetahui bagaimana kondisi sosialnya di daerah-daerah khususnya di Kabupaten Bangkalan. Dari hasil penelitian yang penulis dapat bahwa KUA di Kabupaten Bangkalan ini di setiap daerah pasti ada kantor KUA sehingga bisa memudahkan bagi penduduk Bangkalan itu sendiri dalam melaksanakan pernikahannya. Bahkan setiap tahunnya bisa mencapai ribuan dalam melakukan acara pernikahan dengan bantuan dari KUA itu sendiri. Di Bangkalan itu sendiri sudah menjadi tradisi setiap tahunnya bahkan di setiap bulan haji itu mereka selalu mengadakan acara pernikahan anak mereka karena bulan haji itu mereka menganggap bulan yang berkah, sebenarnya mereka juga tahu bahwa bulan-bulan yang lainnya itu adalah bulan yang baik tapi mereka lebih menganggap bulan haji itu adalah bulan yang memiliki berkah tersendiri karena bulan itu bulan yang banyak para Kyai berangkat ke Tanah Suci jadi mereka 13 www.kuagalis.co.id di akses pada hari senin tanggal 08 Agustus 2011 berharap bisa mendapatkan keberkahan dalam pernikahan putra-putri mereka,dengan didatangkan para Kyai tersebut. Itu mereka lakukan karena sifat kereligiusannya yang begitu lekat pada diri mereka.Oleh karena itu KUA di Kabupaten Bangkalan begitu penting bagi penduduk disana.