18
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang secara cepat dan memiliki ketidakpastian yang relatif tinggi, manajemen membutuhkan alat untuk
mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas agar mampu bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah, salah satu alatnya
adalah anggaran Rahayu, 1997. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran. Dalam hal ini setiap manajer
dalam organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Agar sasaran dapat dicapai,
manajer menengah dan bawah biasanya ikut berpartisipasi dalam perancangan anggaran. Dengan berpartisipasi dalam perancangan anggaran,
manajer merasa dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat dalam kerja. Sehingga diharapkan akan mendorong moral kerja dan inisiatif para
manajer. Partisipasi juga akan mengurangi tekanan dan kegelisahan, karena orang yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan tahu bahwa tujuan
tersebut rasional dan dapat dicapai, sehingga mereka tidak merasa terpaksa untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Kenis 1979 menyatakan penyusunan anggaran dan penerapan budgetary goal characteristics
, memiliki lima dimensi yaitu budgeting participation, budget goal clarity, budgeting feedback, budgeting
evaluation, dan budgeting goal difficulty . Berdasarkan penelitian Kurnia
19 2004 yang menyimpulkan bahwa Budgetary goal characteristics tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan Kenis 1979 selain merupakan suatu alat perencanaan dan
pengendalian manajerial, penganggaran juga berfungsi sebagai alat untuk menggkoordinasikan, mengkomunikasikan, memotivasi dan evaluasi
prestasi. Kenis 1979 menyimpulkan bahwa variasi dalam budgeting style dari upper management seperti yang direfleksikan dalam budgetary goal
characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja lower
management . Pengembangan variasi partisipasi anggaran menjadi variasi
budgetary goal characteristics diambil berdasarkan Kenis 1979 dan
Kurnia 2004. Komitmen organisasi juga dapat mempengaruhi hubungan antara
budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Porter et.al., 1974
dalam Kurnia 2004 manajer yang memilki tingkat komitmen organisasi tinggi akan memilki pandangan positif dan berusaha berbuat terbaik demi
kepentingan organisasi. Randall 1990 dalam Kurnia 2004 menyatakan komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati Kurnia 2004 yaitu bagaimana pengaruh budgetary goal
characteristics terhadap kinerja manajerial dengan budaya paternalistik dan
komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Kurnia adalah:
20 1.
Penelitian sebelumnya menggunakan objek penelitian yaitu perguruan tinggi swasta kopertais wilayah III, sedangkan pada penelitian ini
menggunakan objek penelitian top managers, lower managers dan middle managers
perusahaan-perusahaan manufaktur di Jabodetabek 2.
Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2004, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2008.
3. Penelitian sebelumnya terdapat variabel moderating yaitu budaya
paternalistik, sedangkan pada penelitian ini variabel tersebut dihapus dan pada penelitian ini menambahkan variabel dependen yaitu
kepuasan kerja. Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan variabel dependen
kepuasan kerja, karena terdapat beberapa penelitian yang menyatakan partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, seperti
penelitian Puspaningsih 2002, penelitian yang dilakukan Deliana 2004 menyatakan kinerja manajerial berpengaruh positif dengan kinerja
manajerial dan kepuasan kerja, namun gaya kepemimpinan dan ketidakpastian lingkungan bukan merupakan kesesuaian terbaik dan tidak
mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk menggunakan pendekatan interaksi untuk menggabungkan faktor kondisional dengan fokus penelitian pada komitmen
organisasi sebagai variabel moderating seperti yang dilakukan dalam penelitian Kurnia 2004 yang mempengaruhi hubungan antar budgetary
21 goal characteristics
dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Jabodetabek.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial
dan kepuasan kerja jika dipengaruhi oleh faktor-faktor kontijensi seperti komitmen organisasi dengan mengambil judul:
“Analisis Pengaruh Budgetary goal characteristics Dengan Kinerja
Manajerial, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi.”
B. Perumusan Masalah