Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Memberikan informasi mengenai kecenderungan pemikiran mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dalam kerangka pemikiran keagamaan aliran modernisme dan fundamentlisme Islam. b. Memberikan gambaran arah kecenderungan mahasiswa apakah bersifat modernis atau fundamentalis dalam kaitannya dengan doktrin agama. c. Manfaat bagi peneliti, menambah khazanah pengetahuan tentang ragam pemikiran keagamaan dalam Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Sejauh pengamatan penulis, cukup banyak studi secara khusus yang membahas kecenderungan pemikiran keagamaan seseorang terhadap pemikiran modernisme dan fundamentalisme Islam. Berikut adalah, penelitian tentang modernisme dan fundamentalisme Islam dalam kaitannya dengan doktrin agama yang kemudian digunakan untuk menganalisis berbagai arah kecenderungan individu atau institusi sosial. Berikut adalah beberapa penelititan modernisme dan fundamentalisme Islam. 1. Disertasi Yusril Ihza Mahendra, Modernisme Dan Fundamentalisme Dalam Politik Islam. Dalam Disertasi ini Yusril mencoba menghubungkan kaitan pemahaman keagamaan modernisme dan fundamentalisme Islam dalam pengaruhnya terhadap pembentukan partai politik Masyumi di Indonesia dan partai Jama‟at Islami di Pakistan. Yusril mengatakan bahwa modernisme dan fundamentalisme Islam dapat dibedakan secara tegas, karena kecenderungan mereka dalam menafsirkan doktrin agama berbeda- beda. Perbedaan ini kemudian, mengakibatkan perbedaan masalah dalam melihat masalah Ijtihad, preseden zaman awal Islam, ijma, pluralisme dan hikmah. Pandangan-pandangan dasar tersebut mempengaruhi tipologi organisasi dan tipologi program partai modernis Masyumi dan partai fundamental is Jama‟at-i-Islami. Dari disertasi ini, penulis mengambil kerangka awal perbedaan modernisme dan fundamentalisme Islam. Bahwa modernisme dan fundamentalisme Islam dapat dibedakan secara tegas, karena kecenderungan mereka dalam menafsirkan doktrin agama berbeda- beda. Perbedaan ini kemudian, mengakibatkan perbedaan masalah dalam melihat masalah Ijtihad, preseden zaman awal Islam, ijma, pluralisme dan hikmah. Disertasi Yusril Ihza Mahendra ini, merupakan pijakan awal penulis dalam memetakan modernisme dan fundametalisme Islam untuk melihat arah kecenderungan pemikiran keagamaan seseorang, apakah kecenderungannya bersifat modernis atau fundamentalis yang dilihat dari bagaimana seseorang memaknai masalah ijtihad, preseden zaman awal serta tradisi Islam, ijma, pluralisme dan hikmah. 2. Tesis Rihlah Nuraulia, Fundamnetalisme Islam Di Indonesia Studi Atas Gerakan Dan Pemikiran Hizbut Tahrir. Dalam tesis ini Rihlah Maulia ingin menggali pola-pola gerakan dan pemikiran Hizbut Tahrir yang dikelompokkan dalam kalangan Islam fundamentalis. Dalam tesisnya ini, Rihlah Nuraulia mengatakan bahwa, ciri utama fundamentalime adalah pandangannya yang khas mengenai kedudukan ijtihad. Kaum fundamentalis hanya membenarkan ijtihad yang dilakukan sepanjang syariah tidak memberikan perincian yang lebih mendalam terhadap masalah-masalah tertentu. Selain itu harus ada preseden dari tradisi awal