Jenis Dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian Instrumen Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan studi potong lintang cross sectional study yang bersifat deskriptif analitik. 4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita KNF berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan THT-KL dan hasil biopsi histopatologi yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan.

4.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah seluruh penderita KNF berdasarkan anamnesis, pemeriksaan THT serta hasil biopsi histopatologi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : KRITERIA INKLUSI 1. Penderita KNF yang ditegakkan berdasarkan hasil biopsi histopatologi, baik laki- laki maupun perempuan pada semua kelompok usia, yang belum pernah mendapat pengobatan dengan radiasi atau kemoterapi. 2. Bersedia diikutsertakan dalam penelitian. M. Pahala Hanafi Harahap : Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring, 2009 USU Repository © 2008 KRITERIA EKSKLUSI 1. Penderita KNF yang ditegakkan berdasarkan hasil biopsi histopatologi, yang sudah pernah mendapat pengobatan dengan radiasi atau kemoterapi. 2. Penderita diduga KNF dengan hasil histopatologi meragukan. Jika hasil histopatologi biopsi ulang tetap meragukan masuk kriteria eksklusi.

4.2.3 Besar sampel

Penentuan jumlah minimal sampel berdasarkan pengamatan pendahuluan dengan menggunakan rumus : n Z 2 g . P 1- P d 2 n 1,96 2 . 0,8.0,2 0,15 2 n 27,3 -- 28 n : jumlah sampel Z : nilai standar distribusi statistik pada kesalahan tertentu g Error 0,05 = 1,96 P : Proporsi VEGF pada penderita KNF = 80 Guang-Wu, 2000 d : tingkat akurasi nilai estimasi dengan nilai sebenarnya = 15 Besar sampel yang didapat minimal 28 orang.

4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan subjek penelitian secara non probability consecutive sampling. Semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel terpenuhi. M. Pahala Hanafi Harahap : Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring, 2009 USU Repository © 2008 4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Klasifikasi Variabel Penelitian 4.3.1.1 Variabel tergantung dependent : VEGF 4.3.1.2 Variabel bebas independent : jenis histopatologi, stadium.

4.3.2 Definisi Operasional Variabel

1. Karsinoma Nasofaring KNF : tumor ganas yang berasal dari sel epitel yang melapisi nasofaring. 2. Biopsi nasofaring : tindakan biopsi terhadap massa di nasofaring melalui kavum nasi dengan menggunakan Blakesley nasal forcep lurusbengkok, dengan tuntunan endoskopi kaku, 4 mm, 0 û. 3. Bentuk KNF : berdasarkan histopatologi biopsi tumor menurut kriteria WHO : Tipe 1 : keratinizing squamous cell carcinoma Tipe 2 : differentiated non keratinizing carcinoma Tipe 3 : undifferentiated carcinoma 4. Pemeriksaan immunohistokimia : suatu cara mendeteksi antigen dalam jaringan dengan menggunakan antibodi tertentu. 5. Ekspresi VEGF : kadar VEGF dalam sitoplasma sel danatau membran sel sesuai hasil pemeriksaan imunohistokimia : 0 : negatif 1 : lemah 10 ekspresi pada sel-sel tumor 2 : sedang 10-50 ekspresi pada sel-sel tumor 3 : kuat 50 ekspresi pada sel-sel tumor Nilai 2-3 dianggap overekspresi VEGF M. Pahala Hanafi Harahap : Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring, 2009 USU Repository © 2008 6. Stadium tumor : penentuan stadium penyakit berdasarkan klasifikasi AJCCUICC 2002.

4.4 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah jaringan dari nasofaring penderita KNF yang diambil dengan biopsi. Tindakan biopsi terhadap massa di nasofaring melalui kavum nasi dengan menggunakan Blakesley nasal forcep lurusbengkok, dengan tuntunan endoskopi kaku, 4 mm, 0 û.

4.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini membutuhkan beberapa bahan, reagen dan peralatan sebagai berikut : a. Bahan untuk pemeriksaan histopatologi Formalin 10, blok parafin, aqua destillata, hematoxyllin-eosin. b. Bahan untuk pemeriksaan immunohistokimia Xylol, alkohol absolut, alkohol 95, alkohol 80, alkohol 70, H2O2 0,5 dalam methanol, phosphat buffer saline PBS, antibodi VEGF, antibodi sekunder, Envision, chromogen diamino benzidine DAB, Lithium Carbonat jenuh, tris EDTA, hematoxyllin, aqua destillata. c. Alat untuk biopsi Blakesley nasal forcep lurusbengkok, endoskopi kaku, 4 mm, 0 û. M. Pahala Hanafi Harahap : Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring, 2009 USU Repository © 2008 d. Alat untuk pemeriksaan immunohistokimia Sistem visualisasi immunohistokimia Envision kit, mesin pemotong jaringan microtome, silanized slide. Prosedur kerja imunohistokimia pada blok parafin : 1. Preparasi setelah potong jaringan sediaanslide : sediaan dipanaskan di microwave high level selama 5 menit. 2. Selanjutnya sediaan dideparafinisasi dengan xylol I – II – III masing-masing selama 5 menit, cuci dalam air mengalir selama 5 menit. 3. Bloking peroksidase endogen H2O2 0,5 dalam metanol selama 30 menit. 4. Selanjutnya cuci dengan air mengalir selama 5 menit. 5. Beri Tris EDTA untuk pretreatment dalam microwave : Cook I : power level tinggi selama 5 menit. Cook II : power level medium selama 5 menit. Lalu didinginkan kurang lebih 45 menit. 6. Cuci dengan PBS pH 7,4, selanjutnya batasi jaringan dengan Pap-Pen. 7. Bloking aktivitas non spesifik dengan serum normal selama 20’. 8. Inkubasi sediaan dengan antibodi primer VEGF selama satu malam dalam suhu 4° dalam kulkas. 9. Cuci dengan PBS pH 7,4. 10. Selanjutnya inkubasi dengan Envision selama 30 menit. 11. Cuci dengan PBS pH 7,4 - Twin 20 lalu PBS masing-masing selama 5 menit. 12. Selanjutnya sediaan diberi chromogen agar berwarna dengan DAB Diamino Benzidin selama kurang lebih 5 menit. M. Pahala Hanafi Harahap : Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring, 2009 USU Repository © 2008 13. Cuci dengan air mengalir. 14. Counterstain dengan Hematoxyllin Lilie Mayers. 15. Cuci dengan air mengalir. 16. Lithium Carbonat jenuh 5 dalam aquadest selama 1-2 menit. 17. Cuci dengan air mengalir. 18. Selanjutnya lakukan dehidrasi dengan alkohol bertingkat alkohol 80, alkohol 96, alkohol absolut I dan II masing-masing selama 5 menit. 19. Clearing dengan xylol I, II dan III masing-masing selama 5 menit. 20. Tutup dengan Entellan dan cover glass. 21. Bisa langsung dibaca.

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Pada Karsinoma Hidung Dan Sinus Paranasal

3 55 106

Vascular Endothelial Growth Factor pada Karsinoma Nasofaring

0 47 7

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 18

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 2

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 5

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 23

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 3

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 13

Hubungan antara Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dengan Karakteristik Klinikopatologik Karsinoma Payudara Duktal Invasif

0 1 6

Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor dan Peningkatan Microvessel Density pada Karsinoma Nasofaring Tidak

0 0 6