BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan
Thoha, 2000:146. Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang.
Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha 2000:145, cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal
penginderaan adalah: 1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan
yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu.
Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu.
2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing-masing, entah dari segi biologis, masa lalu,
pengalaman, nilai-nilai, dan sebagainya. Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan
sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut Thoha, 2000:146:
1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber.
Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi
Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang
diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut.
3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar
individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses
dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik feedback
Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.
Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Pareek 1984 dalam Desy Arisandy http:www.journal-
psyche.com, ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:
1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak
semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek
yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Menurut Thoha 1983:147 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengembangan persepsi seseorang adalah: 1. Psikologi
Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu tersebut.
2. Famili Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya,
mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter setiap individu.
3. Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan
membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
B. Guru