c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan;
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar;
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung
jawab bersama terhadap pendidikan; f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu serta martabat profesinya; g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial; h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian; i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Sarkim, 2006:1. Setiap negara memiliki dan menetapkan
kurikulumnya masing-masing sesuai dengan karakteristik dan arah yang ingin dicapai masing-masing negara. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan
mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan, pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan Surjanto
Budiwalujo, http:www.kompas.com, 13 Maret 2006. Indonesia mengalami berkali-kali ganti kurikulum. Kurikulum pertama
yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum 1947 yang lebih dikenal dengan Rencana Pelajaran 1947. Kemudian disusul dengan
berganti-ganti oleh kurikulum 1950, 1968, 1975, dan 1994. Kurikulum 1994 menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena telah berprinsip
pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Kurikulum ini semakin disempurnakan dengan Suplemen GBPP 1999.
Namun pemerintah merasa bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia masih jauh dari mutu kurikulum-kurikulum bangsa barat. Oleh karena itu,
pemerintah kemudian mencanangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK pada tahun 2004. Kurikulum ini menekankan pada kompetensi belajar
siswa. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, pemerintah melihat bahwa hasil yang diberikan oleh KBK tidak seperti yang diharapkan. Pada
awal tahun 2006, pemerintah menyusun kurikulum baru yang lebih menekankan pada isi dan kompetensi. Produk terbaru tersebut kemudian
diberi label Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dasar pengembangan kurikulum itu adalah Standar Kompetensi Lulusan SKL dan
Standar Isi SI hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat pendidikan, kalender pendidikan dan silabus Sarkim,
2006:1. Sesuai dengan namanya, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan
kurikulumnya sendiri. Suyanto http:www.kompas.com, 8 Agustus 2006 memaparkan bahwa implementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim
pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru, mulai dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Ini
berkaitan adanya pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai instruktur kini menjadi fasilitator pembelajaran. KTSP merupakan sebuah bentuk
demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada setiap lembaga pendidikan. Dalam KTSP ini, Peraturan Pemerintah dijadikan
sebagai rambu-rambu dalam penyusunan KTSP agar terdapat konsistensi dan persamaan dalam memuat suatu materi ke kurikulum.
Menurut Mulyasa 2006:176, terdapat enam komponen KTSP, yaitu: 1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembangkan oleh masing-masing lembaga dengan memperhatikan potensi dan kelemahan yang ada.
Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna, sehingga
mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan a. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai kejuruannya.
3. Menyusun Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah suatu kesepakatan bersama yang
dirumuskan oleh sekolah atau instansi pendidikan tertentu untuk dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kalender pendidikan
mencakup semua rencana jangka pendek dan merinci pelaksanaan rencana jangka panjang sekolah dalam tahun berjalan. Kalender pendidikan juga
memuat rancangan dan rencana proses belajar mengajar, evaluasi, kegiatan-kegiatan sekolah, libur sekolah, libur keagamaan, dan libur
nasional yang telah teralokasikan dalam range waktu satu tahun. Kalender PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan menjadi acuan bagi seluruh komponen sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan tugasnya.
Penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam
penyusunan kelender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta
didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. 4. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat komponen mengenai mata pelajaran, kelas dan alokasi waktu sesuai
dengan jenjang pendidikannya, yang dispesifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SDMI
Kelas dan Alokasi Waktu Komponen
I II
III IV, V, dan VI
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
3 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 3. Bahasa Indonesia
5 4. Matematika
5 5. Ilmu Pengetahuan Alam
4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial
3 7. Seni Budaya dan Keterampilan
4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan 4
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2
Jumlah 26 27
28 32
2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV sampai dengan
Kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. • 1 jam pelajaran adalah 35 menit
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMPMTs
Kelas dan Alokasi Waktu Komponen
VII VIII IX A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4
4. Bahasa Inggris 4
4 4
5. Matematika 4
4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
4 4
8. Seni Budaya 2
2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 10.Keterampilan Teknologi Informasi
danKomunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal 2
2 2
C. Pengembangan Diri 2
2 2
Jumlah 32 32
32 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMPMTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMAMA Kelas X
Alokasi Waktu Komponen
Semester I Semester II
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 3. Bahasa Indonesia
4 4
4. Bahasa Inggris 4
4 5. Matematika
4 4
6. Fisika 2
2 7. Biologi
2 2
8. Kimia 2
2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Sejarah 1
1 10. Geografi
1 1
11. Ekonomi 2
2 12. Sosiologi
2 2
13. Seni Budaya 2
2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 16. Keterampilan Bahasa Asing
2 2
B. Muatan Lokal 2
2 C. Pengembangan Diri
2 2
Jumlah 38 38
2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMAMA
Kelas XI dan XII IPA
Alokasi Waktu Kelas XI
Kelas XII Komponen
Smt 1 Smt 2
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 2
2 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4
4 4. Bahasa Inggris
4 4
4 4
5. Matematika
4 4 4 4 6.
Fisika 4 4 4 4
7. Kimia
4 4 4 4 8.
Biologi 4 4 4 4
9. Sejarah
1 1 1 1 10. Seni Budaya
2 2
2 2
11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan Bahasa Asing 2
2 2
2 B. Muatan Lokal
2 2
2 2
C. Pengembangan Diri 2
2 2
2 Jumlah
39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran
1 jam pelajaran adalah 45 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMAMA
Kelas XI dan XII IPS
Alokasi Waktu Kelas XI
Kelas XII Komponen
Smt 1 Smt 2
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 2
2 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4
4 4. Bahasa Inggris
4 4
4 4
5. Matematika
4 4 4 4 6.
Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi
3 3 3 3 8.
Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi
3 3 3 3 10. Seni Budaya
2 2
2 2
11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan Bahasa Asing 2
2 2
2 B. Muatan Lokal
2 2
2 2
C. Pengembangan Diri 2
2 2
2 Jumlah
39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran
1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMAMA
Kelas XI dan XII Bahasa
Alokasi Waktu Kelas XI
Kelas XII Komponen
Smt 1 Smt 2
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 2
2 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 5
5 5
5 4. Bahasa Inggris
5 5
5 5
5. Matematika
3 3 3 3 6.
Sastra Indonesia
4 4 4 4 7. Bahasa Asing
4 4
4 4
8. Antropologi
2 2 2 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Sejarah
2 2 2 2 10. Seni Budaya
2 2
2 2
11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan
2 2 2 2 B. Muatan Lokal
2 2
2 2
C. Pengembangan Diri 2
2 2
2 Jumlah
39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran
1 jam pelajaran adalah 45 menit
Dalam struktur dan muatan KTSP terdapat lima kelompok pelajaran, yaitu: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Silabus Setiap mata pelajaran yang diajarkan akan memiliki batasan-batasan
tertentu sejauh mana mata pelajaran tersebut akan didalami. Batasan- batasan tersebut akan dikemas dalam suatu rencana pembelajaran yang
juga mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
sumber, bahan, dan alat belajar. Perangkat tersebut bernama silabus. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian kompetensi untuk penilaian Sarkim, 2006:8.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari KTSP, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
Dengan melihat uraian di atas dapat disimpulkan bahwa KTSP merupakan “perpanjangan tangan” pemerintah untuk memajukan dunia
pendidikan di Indonesia. Melalui KTSP, pemerintah menggandeng tangan guru dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan suatu pola pendidikan
melalui desentralisasi sistem pendidikan. KTSP memberikan kebebasan untuk menentukan laju pendidikan bagi tiap-tiap sekolah sesuai dengan kemampuan
dan kompetensi mereka, tetapi dengan batas-batas yang tetap ditentukan pemerintah.
D. Tingkat Pendidikan