Pengertian Kemandirian Pengertian Kemandirian Belajar

d. Langkah 4-Answering Guru memanggil sebuah nomor dan siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki nomor itu mengangkat tangan dan memberikan jawabannya. Sedangkan langkah-langkah metode Numbered Heads Together Suyatno, 2009:53 adalah sebagai berikut: a. Mengarahkan b. Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memilki nomor tertentu. c. Memberikan persoalan materi bahan ajar untuk tiap kelompok sama tetapi untuk setiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, setiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama kemudian bekerja kelompok. d. Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas. e. Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan setiap siswa. f. Mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward.

C. Kemandirian Belajar Siswa

1. Pengertian Kemandirian

Menurut Kartini Dali 1987 seperti dikutip oleh Zainun Mu’tadin http:www.e-psikologi.comremaja250602.htm, kemandirian merupakan hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri. Siswa dikatakan mandiri apabila memiliki ciri-ciri menemukan identitas diri, memiliki inisiatif, membuat pertimbangan dalam bertindak dan bertanggungjawab atas tindakannya serta dapat mencukupi kebutuhan sendiri. Sedangkan Constance Kamii 2000: 56 menyatakan bahwa mandiri atau kemandirian berarti diperintah diri sendiri, dimana setiap pribadi berhak membuat keputusan bagi diri sendiri tanpa bergantung oleh orang lain. Jadi kemandirian adalah kecenderungan menggunakan kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan masalah secara bebas dan penuh inisiatif. Kemandirian tampak ketika siswa mampu menyelesaikan masalah dengan memilih strategi yang dianggapnya baik dan cocok dengan dirinya sendiri, serta berani menerima akibat dari pilihannya, berani menerapkan idenya sendiri dan menyelesaikan masalah secara berbeda dengan temannya, serta mempunyai motivasi yang kuat sehingga rasa percaya dirinya tinggi. Walaupun demikian, siswa masih perlu dibimbing oleh guru dalam menemukan strateginya.

2. Pengertian Kemandirian Belajar

Karnita 2006: 1 menyatakan kemandirian belajar dapat diartikan sebagai keadaan atau kondisi aktivitas belajar dengan kemampuan sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain, selain konsisten dan bersemangat belajar dimanapun dan kapanpun. Dalam dirinya sudah melembaga kesadaran dan kebutuhan belajar melampaui tugas, kewajiban dan target jangka pendek yang berupa nilai dan prestasi. Kondisi demikian telah menyadarkan mereka pada belajar sepanjang hayat long life education. Dari beberapa batasan perihal kemandirian yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, maka Shunzk Zimmerman dalam Utari Sumarmo 2004: 2-3 memberikan empat tahapan untuk meningkatkan kemandirian, yaitu: 1 Merancang belajar. Kegiatan yang berlangsung pada tahap ini antara lain: menganalisis tugas belajar, menetapkan tujuan belajar, merancang strategi belajar. 2 Memantau kemajuan belajar selama menerapkan rancangan kegiatan yang berlangsung. Kegiatan yang berlangsung pada tahap ini adalah mengajukan pertanyaan pada diri sendiri mengenai strategi yang dilaksanakan apakah telah sesuai dengan apa yang direncanakan dan semakin meningkat atau sebaliknya. 3 Mengevaluasi hasil belajar secara lengkap. Kegiatan yang berlangsung pada tahap ini adalah memeriksa jalannya strategi apakah yang telah dilaksanakan dengan baik evaluasi proses, memeriksa hasil belajar apa yang telah tercapai evaluasi produk, dan memeriksa kesesuaian strateri yang dilaksanakan dengan jenis tugas yang dihadapi. 4 Refleksi. Pada dasarnya tahap ini berlangsung dalam tiap tahap yang telah disebutkan di atas. Menurut Guglielmino yang dikutip oleh Kristanti Ambar Puspitasari http:pk.ut.ac.idptjj41kristanti, siswa yang mempunyai kemandirian belajar memiliki ciri: a. Mempunyai inisiatif dan persistensi dalam belajar b. Menerima tanggungjawab terhadap belajarnya sendiri dan memandang masalah sebagai tantangan bukan hambatan c. Mempunyai disiplin dan rasa ingin tahu yang besar d. Mempunyai keinginan kuat dalam belajar serta mempunyai rasa percaya diri e. Mampu mengorganisasi waktu, mengatur kecepatan belajar yang tepat dan mengembangkan rencana untuk menyelesaikan tugas f. Senang belajar dan mempunyai kecenderungan untuk memenuhi target yang direncanakan. Komponen-komponen yang menjadikan indikator perubahan dalam penilaian kemandirian belajar siswa adalah: a. Motivasi Siswa diharapkan menunjukkan sikap positif, responsif, perhatian, semangat tinggi dan lebih serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, pada saat belajar tidak lagi malas-malasan, tidak membuat gaduh dan tenang.Adanya rasa tenang dan tanggung jawab yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. b. Disiplin Saat kegiatan balajar-mengajar, siswa tidak melamun, bercanda, membuat kelas gaduh, berbicara sendiri diluar pembicaraan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, tidak asyik dengan kegiatan dan aktivitas sendiri.Siswa lebih tertib dalam mengikuti pelajaran, lebih mempersiapkan diri, tidak lagi keluyuran di dalam kelas dan siswa tidak lagi keluar masuk kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Inisiatif Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab dengan memberikan argumentasi tanpa menunggu ditunjuk guru. Frekuensi siswa yang aktif, menjawab atau maju ke depan kelas atas inisiatif sendiri bertambah. d. Percaya diri Siswa tidak lagi merasa takut, ragu-ragu atau malu-malu dalam bertanya, menjawab pertanyaan maupun menanggapi pendapat guru atau siswa lain. Siswa yang cenderung diam dan takut salah dalam menjawab pertanyaan ataupun bertanya mulai berani ambil bagian meski masih ada yang salah. Siswa mulai dan lebih berani untuk tampil ke depan atau presentasi tanpa menunggu permintaan atau ditunjuk guru. e. Tanggungjawab Siswa lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan baik tugas individu atau kelompok, yang dikerjakan dikelas atau tugas untuk dikerjakan dirumah. Pada saat kegiatan kelompok, siswa aktif mengerjakan tugas, saling bekerja sama, terlibat diskusi, terlibat dalam memecahkan masalah, tidak ada yang santai atau sekedar ikut-ikutan teman, siswa mengerjakan tugas-tugas dan PR yang diberikan oleh guru. Dapat disimpulkan bahwa pengertian kemandirian belajar adalah keadaan atau kondisi aktivitas belajar siswa dengan kemampuan diri, dapat mengawasi pembelajarannya sendiri serta dapat bertanggungjawab atas kebutuhan belajarnya demi tercapainya tujuan belajar.

D. Penelitian Tindakan Kelas

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kooperatif tipe course review horay untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa SMP kelas IX

1 5 148

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9