memasukan sifat – sifat penjumlahan bilangan bulat. Ada juga sebagian
siswa yang kesulitan dalam menghitung dalam bentuk ribuan. Untuk nomor 1b dan 1c sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam
menghitung dan mengoperasikan bilangan yang seharusnya jika bilangan –
a ditambah a sama dengan nol, hanya karena letaknya tidak berurutan siswa akan menjumlahkan dengan bilangan lainnya sehingga hal itu akan
membuat perhitungan terlihat rumit. Pada soal nomor 2a dan 2b dapat terlihat bahwa hampir semua
siswa dapat menjawab dengan benar dan hanya beberapa siswa yang keliru dalam perhitungan , untuk sifat dalam bentuk pengurangan dikatakan sifat
asosiatif dikarenakan pengelompokannya seperti bentuk asosiatif. Nomor 2c kebanyakan siswa keliru dalam bentuk
– a + b= -a + -b atau –a – b kebanyakan siswa menjawab - a + b.
Pada soal nomor 3a dan 3b terlihat hampir tidak ada yang memiliki skor sempurna dikarenakan kesalahan pada bentuk pengurangan.
Ditambah dengan bilangan yang mencapai ribuan membuat siswa malas untuk menghitung. Dari beberapa jawaban siswa yang salah, terlihat
bahwa siswa tidak teliti dalam mengerjakan karena tanda jumlah + berubah menjadi tanda kurang -.
Pada soal nomor 4 terlihat kesalahan siswa terletak pada bentuk pengurangan kadang dalam menuliskan sudah benar tapi menghitungnya
keliru. Siswa yang salah menjawab mungkin karena kurang memahami
soal, namun ada juga siswa yang salah dalam perhitungannya dengan kata lain siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Pengurangan pada
dasarnya yang nilainya besar dikurangi yang kecil. Dari salah satu jawaban siswa dituliskan -10
– 26 = 16 padahal 26 – - 10= 36.
Pada soal nomor 5 kesalahan terletak pada penjumlahannya yang kurang teliti dalam penjumlahan bilangan positif dan negatif terihat pada
bentuk pegerjaan salah seorang siswa 200 + -50+ -250 + 300+ 500 = 1200 seharusnya jawaban yang benar 700, namun ada juga sebagian siswa
tidak menyelesaikan soal dengan tuntas mungkin karena waktu sudah hampir berakhir.
D. Pembahasan Analisis Data
Presentase minat belajar siswa secara keseluruhan berdasarkan Tabel 4.1 adalah 83,57 termasuk kategori sangat tinggi. Dua anak memperoleh
termasuk kategori tinggi dan selebihnya termasuk kategori sangat tinggi. Namun pada pernyataan no 6 dan 8 hampir 64 siswa menjawab suka
dijelaskan menggunakan garis bilangan di papan tulis. Selain itu siswa juga 68 lebih suka menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dengan cara manual. Pernyataan tersebut termasuk dalam indikator perasaan senang terhadap pembelajaran menggunakan Geogebra. Hal ini disebabkan
siswa belum terbiasa menggunakan komputer dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun antusias tetapi siswa belum terbiasa dikarenakan letak
58
sekolah dan tempat tinggal yang masih di lingkungan pedesaan sehingga media komputer adalah hal yang sangat baru sebagai sarana pembelajaran.
Berdasar Tabel 4.10. maka dapat kita lihat bahwa hasil tes akhir menunjukkan rata
– rata 62,9 yang masih dibawah nilai KKM 70, berdasar tabel diperoleh 28,57 nilainya di atas KKM dan yang di bawah KKM
71,43 . Dalam hal ini hasil belajar dipengaruhi oleh kesulitan perhitungan bilangan yang mencapai ribuan. Berdasarkan kriteria hasil belajar PAP
Peniaian Acuan Patokan tipe II dengan skor keberhasilan minimal 56 , maka rata
– rata 62,9 dikatakan berhasil atau menguasai kompetensi dengan kriteria cukup, dan 25 dengan kriteria sangat tinggi, 7,14 dengan
kriteria tinggi, dan 28,57 dengan kriteria cukup, jika hasil tersebut dijumlahkan maka didapat 60,71 siswa dikatakan berhasil atau sudah
menguasai kompetensi.
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1. Tidak semua sekolah dapat menerapkan metode pembelajaran seperti ini
karena penelitian hanya dapat dilakukan di sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, yaitu sekolah yang memiliki laboratorium
komputer. 2. Modul – modul perangkat lunak yang dikembangkan dari Geogebra dalam
penelitian ini masih tampak memuat berbagai kelemahan. Kelemahan –
kelemahan tersebut adalah :
59
a. Terbatasnya tampilan komputer untuk perhitungan pada Geogebra, sehingga garis bilangannya tidak dapat terlihat seluruhnya untuk
perhitungan 30 ke atas. b. Dalam penggunaan kadang siswa kesulitan menggeser slider untuk
memperoleh bilangan yang dikehendaki. c. Peneliti belum memanfaatkan media semaksimal mungkin dan masih
kurang teliti dalam mempersiapkan pembelajaran saat penelitian. d. Kurang tampaknya software Geogebra dan Lembar Kerja Siswa dalam
mengawal kegiatan siswa sehingga sangat dimungkinkan siswa mengerjakan LKS tidak menggunakan Geogebra.
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara guru sebagai analisis kebutuhan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komputer khususnya Geogebra yang belum pernah
digunakan dan diterapkan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar dan siswa tidak monoton saat belajar di kelas.
Selain itu Geogebra diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Hasil belajar siswa dalam pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan Geogebra dilihat dari rata
– rata hasil belajar secara numeris adalah 62,9, dengan nilai di atas KKM 28,57 dan di bawah
KKM 71,43 batas KKM 70. Berdasarkan kriteria hasil belajar PAP tipe II, rata
– rata hasil belajar 62,9 dikatakan berhasil atau menguasai kompetensi dengan kriteria cukup, dan didapat 60,71 siswa dikatakan berhasil. Berdasar
prosentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 28,57 dan kriteria keberhasilan pembelajaran di SMP Kanisius Sumber prosentase siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 batas KKM minimal 75, maka dapat disimpulkan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan
Geogebra dikatakan belum berhasil. Sedangkan tinggi hasil belajar siswa pada
pembelajaran menggunakan Geogebra pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, secara kuantitatif dilihat dari rata
– rata hasil
61
belajarnya yaitu 62,9 yang cukup menurut PAP tipe II dan 60,71 siswa dikatakan berhasil atau menguasai kompetensi.
Minat siswa kelas VII SMP Kanisius Sumber, Dukun, Magelang pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat berdasar tabel 4.8
secara keseluruhan 83,57 termasuk kategori sangat tinggi. Dari hasil yang sudah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
Geogebra pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
daat menumbuhkan minat belajar siswa.
B. Saran
1. Bagi Guru Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan
saran sebagai berikut: a. Penggunaan media komputer dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pembelajaran disekolah. b. Dalam pembelajaran perlu adanya variasi metode pembelajaran agar siswa
tidak bosan dan siswa selalu berminat untuk belajar matematika. c. Tidak semua materi dapat menggunakan media komputer, sehingga
hendaknya guru cermat dalam memilih materi yang menggunakan media komputer.
2. Bagi Peneliti a. Materi ini dapat dikembangkan dengan metode dan media lain.
b. Perlu adanya kelas pengontrol untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan Geogebra lebih baik dengan metode biasa.
62