Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Keikutsertaan Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian. Karena untuk penelitian kualitatif, orang-orang turun secara langsung untuk melakukan wawancara dan observasi terhadap informan-informannya. Karena itu peneliti memiliki waktu yang lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan hingga tercapainya kejenuhan pengumpulan data. b. Ketekunan Pengamatan Pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan semua panca indera termasuk pendengaran, perasaan dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula Bungin, 2008: 255-256

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2005:248 menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menafsirkannya, memaknai, dan menemukan pola, menemui apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Hubermain. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama Sugiyono, 2007: 92, yaitu: 1. Reduksi Data Data Reduction Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan dilapangan. Mereduksi data berarti merangkum dan memilih Universitas Sumatera utara Universitas Sumatera Utara hal-hal yang pokok untuk kemudian memfokuskan pada hal-hal penting dengan mencari tema dan pola sesuai dengan masalah penelitian. Data diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dilakukannya analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan Sugiyono, 2008: 247. 2. Penyajian Data Display Data Setelah proses reduksi berlangsung, maka langkah berikutnya adalah penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanaya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan maupun hubungan antar kategori. Penyajian data yang sering dilakukan adalah teks yang bersifat naratif untuk mempermudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya Sugiyono, 2007: 249. 3. Penarikan Kesimpulan Conclusion DrawingVerification Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga di verifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang harus selalu diuji kebenarannya dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Universitas Sumatera utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sanggar tari SIR Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan yang bertempat di Jl. Sultan Maimum Al Rasyid No. 66 Medan. Istana Maimun Medan terkadang disebut juga sebagai Istana Putri Hijau, merupakan Istana Kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Pada waktu-waktu tertentu, di Istana ini sering diadakan pertunjukkan musik maupun tari tradisional. Sanggar tari SIR Istana Maimun Medan ini merupakan sebuah tempat pelatihan tari-tari tradisional yang pada awal mulanya dibentuk dan dipimpin oleh Alm. Hj. Dra. T. Sita Syaritsa pada tanggal 31 Agustus 1968. Sanggar ini awalnya beranggota enam orang yang terdiri dari keluarga dekat T. Sita tersebut, seperti adik, kemanakan dan tetangganya. Saat ini sanggar SIR Istana Maimun Medan telah mempunyai anggota berjumlah ± 100 orang yang didalamnya anak-anak dibawah 12 tahun yang lebih mendominan dan berjumlah 70 orang serta anggota keseluruhnya adalah perempuan. Sanggar ini didirikan berawal dari sakit yang diderita oleh T.sita pada bagian pinggang belakang. Kemudian dokter menganjurkannya untuk berolahraga ringan. Karena semasa remajanya T. Sita tersebut sangat aktif dalam bidang seni tari, maka dari itu T. Sita memilih mengajar tari untuk pemulihan kembali kesehatannya. Tanggal 23 Februari 2003, T. Sita meninggal dunia. Himpunan Seni Budaya SIR Sri Indera Ratu digantikan dan dilanjutkan oleh anak sulungnya bernama T. Lisa Nelita. Himpunan seni budaya SIR Istana Maimun Medan yang telah berdiri dari 47 tahun yang lalu sebagai Duta Kesenian Sumatera Utara telah melakukan pertunjukkan tari di dalam dan di Universitas Sumatera utara

Dokumen yang terkait

Landmark Kota Medan (Persepsi dalam Arsitektur) Studi Kasus : Istana Maimun

14 153 99

Tari Piring (Studi Etnografi Mengenai Komodifikasi Tari Piring di Kota Medan)

6 162 130

Analisis Strategi Komunikasi Antar Pribadi Yayasan Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Melakukan Pendampingan Anak Jalanan (Street Base) Di Kota Medan (Studi Kasus Rumah Singgah Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) binaan PKPA)

1 42 141

Peran Komunikasi Antar Pribadi(Studi Deskriptif Peranan Komunikasi Antar Pribadi Untuk Mensosialisasikan Bantuan Operasional Sekolah Kepada Siswa SD. Advent Timbang Deli Medan).

0 57 127

Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi : (Studi Deskriptif Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi Pada Karyawan PT Bank Bukopin Cabang Syariah Medan)

6 51 77

Analisis Pola Komunikasi Kelompok Dalam Penguasaan Teknik Gerak Tari Tradisional Pada Anak (Studi Pada Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung)

2 50 105

Peran Komunikasi Antar Pribadi Pengajar Tari Dalam Meningkatkan Potensi Diri Anak (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sir Istana Maimun Medan)

0 0 35

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Peran Komunikasi Antar Pribadi Pengajar Tari Dalam Meningkatkan Potensi Diri Anak (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sir Istana Maimun Medan)

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Peran Komunikasi Antar Pribadi Pengajar Tari Dalam Meningkatkan Potensi Diri Anak (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sir Istana Maimun Medan)

0 0 6

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK

0 0 12