Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Anak 2.2.5.1 Pengertian Anak
Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa. Tanpa kehadiran seorang anak, maka keluarga tidak akan lengkap.
Menurut John Locke dalam Gunarsa, 2003: 4, anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari
lingkungannya. Di dalam siklus kehidupan, masa anak-anak merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa
depannya. Sangat diperlukan optimalisasi perkembangan anak, karena anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga, terutama
orangtua. Sehingga dengan begitu kebutuhan anak tersebut dapat terpenuhi secara baik.
Anak juga merupakan makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan
kemampuannya. Mereka juga membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.
2.2.5.2 Masa Perkembangan Anak
Menurut Langeveld dalam Zulkifli, 2005: 20, terdapat 5 pembagian masa perkembangan anak, yaitu:
a. Masa bayi, yang berusia sampai 2 tahun. b. Masa kanak-kanak, yang berusia 2 sampai 6 tahun.
c. Masa anak sekolah, yang berusia 6 sampai 12 tahun. d. Masa remaja, yang berusia 12 sampai 1921 tahun.
e. Masa dewasa, yang berusia 21 tahun ke atas. Jadi anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dari masa
kanak-kanak sampai masa anak sekolah yang berusia sampai dengan 12 tahun. Karena didalam sanggar SIR Istana Maimun Medan, anak-anak lah
yang lebih mendominan menjadi anak didik dan juga dalam meningkatkan potensi biasanya dilakukan sejak masa kanak-kanak yang sehingga potensi
tersebut berubah menjadi bakat dari si anak tersebut.
Universitas Sumatera utara
Universitas Sumatera Utara
2.3 Model Teoretik
Kerangka pemikiran sebagai dasar pemikiran peneliti dilandasi dengan konsep-konsep dan teori yang relevan guna memecahkan masalah penelitian. Hal
ini juga sama halnya seperti yang dikatakan bahwa kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan
memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2001: 40.
Kerangka pemikiran penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :
Dari kerangka pemirikan diatas, peneliti ingin mengungkapkan bagaimana peran komunikasi antarpribadi pengajar tari pada sanggar tari SIR Istana
Maimun Medan. Peneliti akan menganalisisnya dari komponen tujuan komunikasi antarpribadi dan komponen komunikasi efektif. Komponen
komunikasi antarpribadi berupa mengenal diri sendiri dan orang lain, mengetahui dunia luar, menciptakan memelihara hubungan menjadi
bermakna, mengubah sikap perilaku, bermain dan mencari hiburan, juga membantu orang lain. Dan komponen komunikasi efektif berupa keterbukaan,
empati, dukungan, rasa positif, dan kesamaan. Dalam hal ini, tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah peran komunikasi antarpribadi yang
● Komunikasi Antarpribadi : a. Mengenal diri sendiri dan
orang lain. b. Mengetahui dunia luar.
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna.
d. Mengubah sikap dan perilaku. e. Bermain dan mencari hiburan.
f. Membantu orang lain.
● Komunikasi Efektif : a. Keterbukaan.
b. Empati. c. Dukungan.
d. Rasa Positif. e. Kesamaan.
Potensi Diri Anak
Sanggar Tari SIR
Peran Pengajar Tari
Universitas Sumatera utara
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh pengajar tari dalam meningkatkan potensi diri anak didik. Tentunya di dalam proses meningkatkan potensi diri anak didik ini pasti
menemukan kendala-kendala dan peneliti juga akan melihat bagaimana komunikasi antarpribadi tersebut dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala
yang ditemukan serta bagaimana komunikasi antarpibadi dapat dikatakan efektif.
Universitas Sumatera utara
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mencari masalah dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodologi adalah
susunan logis yang dibutuhkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan hasil sebenarnya dari asumsi yang ditentukan sebelumnya. Metode penelitian
bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peneliti akan mengumpulkan serta menganalisis data yang ada. Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif
teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami dan menghubungkan data yang rumit dengan
peristiwa dan situasi lain Mulyana, 2001:134.
3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif