Ruang Ibadah Kondisi Ruangan akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo

97

G. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rekapitulasi Perubahan Jumlah dan Kondisi Ruangan Akademik SMA

Swasta se-Kecamatan Kutoarjo Selama Tahun Ajaran 20112012- 20132014 Tabel 20. Rekapitulasi Perubahan Jumlah dan Kondisi Ruangan Akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo Selama Tahun Ajaran 20112012-20132014 No Jenis Ruangan Jumlah 20112012 20122013 20132014 B RR RS RB B RR RS RB B RR RS RB 1 Ruang Teori 20 1 2 15 7 3 18 2 1 2 Lab Biologi 1 1 1 1 2 3 Lab Kimia 1 2 1 1 1 4 Lab Fisika 1 2 1 1 1 5 Lab Bahasa 1 1 1 6 Lab Komputer 4 3 4 7 Perpustakaan 3 3 3 8 Pimpinan 3 3 2 1 9 UKS 2 1 1 2 2 1 10 Konseling 4 2 1 3 11 Guru 3 2 1 3 12 Tata Usaha 3 2 1 3 13 OSIS 3 1 1 1 2 1 14 R.Ibadah 3 2 1 3 Total 52 2 2 40 9 9 4 46 5 4 Persentase 92 4 4 65 15 15 5 83 9 8 Keterangan Tabel B : Baik RR : Rusak Ringan RS : Rusak Sedang RB : Rusak Berat Tabel di atas merupakan tabel yang menunjukkan rekapitulasi perubahan ruangan akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo selama tahun ajaran 20112012-20132014 secara keseluruhan. Ruangan akademik tersebut terdiri dari 98 ruang teori, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang UKS, ruang konseling, ruang guru, ruang tata usaha, ruang OSIS, dan ruang ibadah. Selain dilihat melalui tabel, rekapitulasi perubahan ruangan akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo selama tahun ajaran 20112012-20132014 dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut. Gambar 15. Grafik Rekapitulasi Perubahan jumlah dan kondisi Ruangan Akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo Selama Tahun Ajaran 20112012-20132014 Dari grafik di atas dapat dilihat perubahan jumlah dan kondisi ruangan akademik SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo selama tahun ajaran 20112012- 20132014 secara keseluruhan. Pada tahun ajaran 20112012 jumlah ruang yang ada sebanyak 56 unit, dengan kondisi baik sebanyak 52 unit 92, kondisi rusak ringan sebanyak 2 unit 4, dan kondisi rusak berat sebanyak 2 unit 4. Pada tahun ajaran 20122013 jumlah ruang yang ada sebanyak 62 unit, dengan kondisi 99 baik sebanyak 40 unit 65, kondisi rusak ringan sebanyak 9 unit 15, kondisi rusak sedang sebanyak 9 unit 15, dan kondisi rusak berat sebanyak 4 unit 5. Pada tahun ajaran 20132014 jumlah ruang yang ada sebanyak 55 unit, dengan kondisi baik sebanyak 46 unit 83, kondisi rusak sedang sebanyak 5 unit 9, dan kondisi rusak berat sebanyak 4 unit 8. Dari tabel 20 terlihat peningkatan maupun penurunan jumlah ruangan pada SMA Swasta se-Kecamatan Kutoarjo. Peningkatan jumlah ruang terjadi pada tahun ajaran 20122013 sedangkan penurunan jumlah ruang terjadi pada tahun ajaran 20132014. Pada data tersebut dikatakan pada tahun ajaran 20132014 jumlah ruangan yang berkurang sebanyak 7 unit. Ruang tersebut yaitu 1 ruang teori dan 2 ruang laboratorium milik SMA Darul Hikmah Kutoarjo dan 4 ruang teori milik SMA Widya Kutoarjo. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti di SMA Darul Hikmah Kutoarjo dengan pengurus sumber belajar dan pengurus sarana prasarana sekolah, diketahui bahwa SMA Darul Hikmah merupakan sekolah satu atap dengan SMP Darul Hikmah Kutoarjo. Ruang teori dan ruang laboratorium tersebut dialihkan menjadi ruang teori bagi SMP Darul Hikmah Kutoarjo sehingga tidak dicatat dalam daftar inventaris gedung milik SMA Darul Hikmah Kutoarjo. Akan tetapi, pihak sekolah mengatakan bahwa meskipun tidak memiliki ruang laboratorium, kegiatan belajar mengajar mata pelajaran yang terkait tidak terganggu. Hal tersebut karena sekolah menerapkan sistim kelas mata pelajaran sehingga jika ada kegiatan praktikum tetap dapat dilakukan di kelas masing-masing. Hal tersebut juga terjadi di SMA Widya Kutoarjo yang terletak satu lokasi dengan SMK Widya Kutoarjo. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Tata Usaha 100 SMA Widya Kutoarjo, jumlah siswa dan rombongan belajar SMA Widya Kutoarjo yang semakin sedikit membuat ruang teori milik SMA Widya Kutoarjo kosong dan tidak digunakan sehingga akhirnya difungsikan oleh SMK Widya Kutoarjo agar lebih efektif dan efisien. Pendirian dua jenisjenjang pendidikan yang berbeda dalam satu lokasi dapat dikaitkan dengan manajemen propertifasilitas. Keterkaitan tersebut sesuai dengan tujuan manajemen properti yang dinyatakan oleh Hartani 2012:138, yaitu: a. Mengelola properti sebagai investasi atau bisnis Ini merupakan tugas yang memerlukan keahlian khusus karena mengelola properti sebagai investasi sangat terkait dengan faktor- faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, faktor persaingan, permintaan dan pena waran, selera konsumen,dan lain sebagainya. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pemanfaatan, pendapatan dan anggaran atau modal dari investor. b. Mengelola dan melaksanakan aspek fisik lingkungan properti sehingga tercapai hasil optimal secara efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk menghambat laju penyusutan ataupun terjadinya kerusakan pada properti maupun lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan teori dan hasil wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa baik SMA Darul Hikmah dan SMA Widya Kutoarjo dapat dikatakan menerapkan pengaturan prasarana yang dimiliki sekolah sesuai dengan tujuan manajemen properti yang telah disebutkan, misalnya SMA Darul Hikmah Kutoarjo yang menyerahkan ruangan untuk SMP Darul Hikmah Kutoarjo, dan SMA Widya Kutoarjo yang menyerahkan ruangan untuk SMK Widya Kutoarjo. Yayasan masing-masing menyadari adanya kesempatan dari faktor permintaan masyarakat misalnya, kecenderungan masyarakat untuk menyekolahkan anak di SMK, besarnya jumlah anak usia sekolah menengah pertama yang masuk Pondok Pesantren Darul Hikmah dan peraturan pemerintah misalnya kebijakan SMK :