45
Di dalam praksisnya, pendidikan berbasis budaya dilandaskan pada beberapa peraturan, yaitu:
a. Peraturan Daerah Propinsi D. I. Yogyakarta No. 5 tahun 2011 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya.
Peraturan daerah ini mengatur pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam peraturan
daerah ini disebutkan bahwa pendidikan berbasis budaya merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk memenuhi standar pendidikan nasional yang
diperkaya dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasarkan nilai-nilai luhur budaya agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri
sehingga menjadi manusia yang unggul, cerdas, visioner, peka terhadap lingkungan dan keberagaman budaya serta tanggap terhadap perkembangan dunia.
Pada pasal 2 ayat 1 disebutkan “pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di daerah berdasarkan sistem pendidikan nasional dengan menjunjung
tinggi nilai- nilai luhur budaya”. Hal ini menunjukkan keharusan suatu sistem
pendidikan di daerah untuk menerapkan dan menjunjung tinggi nilai budaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik dengan karater bangsa serta melestarikan
budaya lokal. Dalam peraturan daerah ini juga dijelaskan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan berbasis budaya yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Setelah memahami isi Perda Nomor 5 Tahun 2011, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa satuan pendidikan haruslah mengupayakan terwujudnya
standar mutu pendidikan sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan. Upaya mewujudkan standar mutu pendidikan tersebut haruslah dilandasi dengan nilai-
46
nilai luhur budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud identik dengan pendidikan karakter yang harus ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai strategi.
b. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 68 tahun 2012
tentang Pedoman Penerapan Nilai-nilai Luhur Budaya dalam Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Menindaklanjuti Peraturan Daerah No. 5 tahun 2011 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya, pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta membuat pedoman penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dalam peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilai-nilai luhur budaya yang harus diaplikasikan dan
dikembangkan dalam pendidikan berbasis budaya menurut peraturan ini meliputi 18 macam nilai dari budaya nusantara yang juga merupakan nilai-nilai budaya
Jawa Menurut peraturan gubernur ini untuk penyelenggaraan pendidikan dasar
metoda pembelajaran yang digunakan dilakukan melalui pengenalan, pemahaman, dan pengembangan IPTEK, humaniora, kesenian, olahraga, dan kehidupan sosial
serta budaya yang berkembang secara seimbang, sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Tujuan Pengenalan, pemahaman dan pengembangan
dilakukan agar peserta didik: a.
Mengerti dan mengamalkan nilai-nilai Agama dan Pancasila. b.
Mampu mengembangkan kecerdasan dan dasar kepribadian. c.
Mampu mengembangkan dasar-dasar kecakapan hidup.
47
d. Memahami dan mampu melakukan perlindungan kebencanaan sesuai
dengan usianya. e.
Mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam menyelenggarakan pendidikan berbasis budaya diperlukan
pedoman penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sehingga dihasilkan program yang sesuai dan
mampu meningkatkan kualitas peserta didik. Pada peraturan ini tercantum sistematika pedoman penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan. Selain itu, peraturan gubernur ini juga memuat standar mutu yang dapat digunakan dalam penerapan pendidikan berbasis budaya.
Sistem implementasi pendidikan berbasis budaya di Indonesia sebenarnya sudah diatur secara menyeluruh dalam undang-undang dan peraturan daerah
khususnya untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dasar-dasar dan pedoman pelaksanaan sudah dicantumkan dalam beberapa undang-undang dan peraturan
daerah tersebut, tinggal bagaimana sekolah dapat merealisasikan pendidikan berbasis budaya sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing. Pada
peraturan ini budaya yang dimaksudkan adalah budaya nasional. Pengaplikasian budaya lokal dikembangkan sendiri oleh pihak sekolah karena belum ada
pedoman baku untuk setiap daerah dalam mengaplikasikan budaya lokal dalam pendidikan.
3. Pendidikan Berbasis Budaya di Sekolah Dasar