Pangan meliputi produk serealia, kacang-kacangan, minyak nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, rempah, gula, dan produk hewani. Karena porsi utama dari
kebutuhan kalori harian berasal dari sumber pangan karbohidrat, yaitu sekitar separuh dari kebutuhan energi per orang per hari, maka yang digunakan dalam
analisa kecukupan pangan yaitu karbohidrat yang bersumber dari produksi pangan pokok serealia Hoddinott dan Yohannes, 2002.
2.1.2 Pengertian Akses dan Ketersediaan Pangan
Ketahanan pangan mengandung dua unsur utama yaitu ketersediaan pangan dan akses masyarakat sampai ke tingkat rumah tangga terhadap pangan. Meskipun
akses rumah tangga terhadap pangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menentukan tingkat ketahanan pangan, namun ketersediaan pangan di tingkat
nasional merupakan syarat utama untuk mencapai ketahanan pangan. Ketahanan pangan di tingkat nasional merupakan prakondisi penting dalam memupuk
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Sedangkan ketahanan pangan di tingkat nasional atau regional dapat dimonitor dari indikator penawaran,
permintaan stok, dan perdagangan pangan Suryana, 2004.
Ketersediaan pangan merupakan jumlah pangan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan
ditentukan oleh produksi pangan domestik, stokcadangan pedagang dan pemerintah, impor dan ekspor pangan di wilayah bersangkutan.
Akses pangan tingkat rumah tangga ialah kemampuan suatu rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup secara terus-menerus melalui berbagai cara,
seperti produksi pangan rumah tangga, persediaan pangan rumah tangga,
Universitas Sumatera Utara
jual-beli, tukar-menukarbarter, pinjam-meminjam, dan pemberian, atau bantuan pangan. Akses pangan merupakan salah satu dimensi dari 3
dimensi ketahanan pangan, selain ketersediaan pangan dan penyerapan pangan, dan dikategorikan menjadi akses fisik, akses ekonomi dan sosial
Badan Ketahanan Pangan, 2008.
2.1.3 Program Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara
Pentingnya ketahanan pangan dalam pembangunan nasional sudah bukan lagi topik perdebatan. Pemerintah dan rakyat, yang diwakili oleh parlemen dan
organisasi non-pemerintah, sepakat bahwa ketahanan pangan harus menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan nasional. Paling tidak ada tiga alasan penting
yang melandasi kesadaran semua komponen bangsa atas pentingnya ketahanan pangan. Pertama, akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk
merupakan salah satu pemenuhan hak azasi manusia. Kedua, konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi pembentukan sumberdaya manusia
yang berkualitas. Ketiga, ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan
ekonomi, bahkan bagi ketahanan nasional suatu negara berdaulat Suryana, 2004.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh, aman
dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi
Anonimous
1
, 2012. Tujuan program ketahanan pangan adalah : 1
Meningkatnya ketersediaan pangan. 2
Mengembangkan diversifikasi pangan.
Universitas Sumatera Utara
3 Mengembangkan kelembagaan pangan.
4 Mengembangkan usaha pengelolaan pangan.
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah : 1
Tercapainya ketersediaan pangan di tingkat regional dan masyarakat yang cukup.
2 Mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan
meningkatnya keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras melalui pengalihan
konsumsi non beras.
Pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan ini dioperasionalkan dalam bentuk 4 empat kegiatan pokok sebagai berikut :
1 Peningkatan mutu intensifikasi yang dilaksanakan dalam bentuk usaha
peningkatan produktivitas melalui upaya penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka penerapan
teknologi spesifik lokasi. 2
Peluasan areal tanam ekstensifikasi yang dilaksanakan dalam bentuk pengairan serta perluasan baku lahan dan peningkatan indeks pertanaman
melalui percepatan pengolahan tanah, penggarapan lahan tidur dan terlantar. 3
Pengamanan produksi yang ditempuh melalui penggunaan teknologi panen yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan bantuan sarana
produksi terutama benih, pada petani yang lahannya mengalami puso.
Universitas Sumatera Utara
4 Rehabilitas dan konservasi lahan dan air tanah, dilaksanakan dalam bentuk
upaya perbaikan kualitas lahan kritismarginal dan pembuatan terasering serta embung dan rorakjebakan air.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Akses Pangan