Persentase penduduk yang bekerja 36 jam per minggu

adanya usaha untuk mengurangi diskriminasi gender pada sistem pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pembayaran gaji dari partisipasi pasar tenaga kerja, penekanan pada pentingnya perlindungan sosial untuk mengatasi resiko pasar tenaga kerja dan membuat suatu sistem hubungan yang baik sebagian dari agenda yang meliputi semua aspek dalam memperkuat lembaga pasar tenaga kerja.

5.1.5 Persentase penduduk yang bekerja 36 jam per minggu

Pada masyarakat agraris, populasi yang bergantung dari upah buruh selalu rawan karena pekerjaan mereka bergantung pada performa hasil pertanian suatu musim, harga dan struktur upah dan lain-lain. Krisis dadakan dan berkepanjangan alam, ekonomi atau konflik internal berdampak pada bagian ini sangat kuat, karena sebagian besar dari nafkah mereka bergantung dari upah harian. Dengan demikian menunjukkan kurangnya kesempatan kerja untuk mereka. Semakin tinggi persentasenya di suatu wilayah, semakin tinggi pula derajat kerentanannya. Tidak memiliki pekerjaan yang memadai merupakan cerminan tekanan ekonomi. Jika tidak ada sumber pendapatan yang memadai, maka ketahanan pangan di rumah tangga tersebut akan beresiko. Jika dikaitkan dengan akses pangan, bahwa semakin rendah persentase penduduk yang bekerja kurang dari 36 jam per minggu di suatu wilayah maka semakin tinggi penduduk yang berpenghasilan lebih baik sehingga tinggi kemampuannya untuk memperoleh pangan yang berarti semakin tinggi akses pangannya. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi persentase penduduk yang bekerja kurang dari 36 jam per minggu di suatu wilayah maka semakin tinggi penduduk yang berpenghasilan rendah sehingga akses pangan penduduk tersebut rendah. Universitas Sumatera Utara Tabel 18. Frekuensi dan Persentase Desa Menurut Penduduk yang Bekerja 36 Jam per Minggu di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 - 2012 Tahun Kondisi Akses Pangan Sangat Rendah Rendah Cukup Rendah Cukup Tinggi Tinggi Sangat Tinggi =50 40 - 50 30 - 40 20 - 30 10 - 20 10 2008 Jumlah 2 1 - 2 12 10 7,41 3,70 - 7,41 44,44 37,04 2009 Jumlah 2 1 - 2 12 10 7,41 3,70 - 7,41 44,44 37,04 2010 Jumlah 2 1 - 2 12 10 7,41 3,70 - 7,41 44,44 37,04 2011 Jumlah 2 1 - 2 13 9 7,41 3,70 - 7,41 48,15 33,33 2012 Jumlah 3 - 1 2 12 9 11,11 - 3,70 7,41 44,44 33,33 Sumber: Data diolah dari Lampiran 10, 14, 18, 22, 26 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2008-2012 distribusi kondisi akses pangan cukup rendah sampai sangat rendah dengan cukup tinggi sampai sangat tinggi untuk indikator persentase penduduk yang bekerja 36 jam per minggu dapat dikatakan tidak merata. Di tahun 2008-2010, sebanyak 3 desa 11,11 masuk ke dalam kondisi akses pangan cukup rendah sampai sangat rendah dan 24 desa 88,89 berada pada kondisi akses cukup tinggi sampai sangat tinggi. Pada tahun 2012 sebanyak 4 desa 14,81 masuk ke dalam kondisi akses pangan cukup rendah sampai sangat rendah dan 23 desa 85,19 berada pada kondisi akses cukup tinggi sampai sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara

5.1.6 Produk Domestik Regional Bruto PDRB ekonomi kerakyatan per kapita