Tabel 8. Struktur Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007-2011
Lapangan usaha 2007
2008 2009
2010 2011
1. Pertanian,
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
41.010 48.872
54.431 63.182
70.636 2.
Pertambangan dan
Penggalian 2.405
2.981 3.230
3.790 4.341
3. Industri Pengolahan
45.531 51.641
55.051 63.293
70.672 4.
Listrik, Gas, Air Bersih 1.898
2.073 2.325
2.610 2.966
5. Konstruksi
10.543 12.763
14.902 17.520
20.173 6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
34.846 41.281
44.942 52.384
60.033 7.
Pengangkutan dan
Komunikasi 16.364
18.569 21.041
24.907 28.833
8. Keuangan, Real Estat dan
Jasa Perusahaan 11.588
14.410 15.729
18.204 21.888
9. Jasa-Jasa
17.630 21.342
24.705 29.810
34.615
PDRB 181.820 213.932 236.354 275.700 314.157
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013
4.2 Ketersediaan Pangan Strategis
Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di suatu wilayah, perdagangan pangan melalui mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok yang
dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya. Ketersediaan pangan berfungsi menjamin
produksi, stok, dan impor pangan secara bersama-sama dapat memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan
keamanannya. Distribusi yang efisien menjadi prasyarat untuk menjamin penduduk dapat menjangkau kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas yang
cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau.
Komoditi pangan yang sangat vital di Provinsi Sumatera Utara meliputi beras, jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, cabai merah, bawang merah,
minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan. Komoditi pangan ini merupakan komoditi pangan strategis dikarenakan pola konsumsi
Universitas Sumatera Utara
penduduk di Provinsi Sumatera Utara yang lazim menggunakan bahan pangan ini yang sudah menjadi budaya di masyarakatnya. Adapun ketersediaan dari bahan
pangan strategis di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Tabel 9. Ketersediaan Pangan Strategis untuk Dikonsumsi di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
Komoditi Pangan
Produksi Stok
Impor Ekspor
Jumlah Ton
Ton Ton
Ton Ton
Beras 2.110.531 52.095
- -
2.162.626 Jagung
1.327.768 -
168.199 360
1.495.607 Kedelai
14.049 -
91.826 -
104. 566 Ubi Jalar
217.382 -
- 4.267
187.029 Ubi Kayu
1.087.955 -
- 42
1.042.980 Kacang Tanah
10.956 -
8.972 90
18.649 Cabai Merah
197.783 -
- -
191.137 Bawang Merah
12.449 -
710 49
12.692 Minyak Goreng
2.281.020 -
- 1.857.960 423.060
Gula Pasir 144.622
- -
- 143.205
Daging Sapi 16.352
- -
- 15.534
Daging Ayam 48.249
- -
- 45.836
Telur 106.905
- -
- 104.714
Ikan 121.098
- -
- 117.465
Sumber: Badan Ketahanan Pangan, 2012
Dari data yang diperoleh, hanya komoditi beras yang memiliki stok dari sisa ketersediaan di tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 Provinsi Sumatera Utara
melakukan impor untuk komoditi jagung, kedelai, kacang tanah, dan bawang merah serta melakukan ekspor untuk komoditi jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang
tanah, bawang merah, dan minyak goreng. Impor dilakukan apabila produksi domestik tidak mampu memenuhi permintaankonsumsi masyarakat dan juga
untuk menjaga dan memantapkan ketahanan pangan di wilayah tersebut,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan ekspor dilakukan apabila terdapat kelebihan jumlah produksi terhadap konsumsinya, serta karena adanya perbedaan harga diantara wilayah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Akses Pangan Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara Selama 5 Tahun 2008 – 2012