UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA
Jalan Sagan 1, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta 0274 513434
Penguasaan materi pelajaran oleh mahasiswa praktik sebagai faktor
yang sangat mendukung.
Jaringan internet yang bisa digunakan untuk mencari materi bagi peserta didik
Antusias mereka untuk mengikuti pelajaran
2 Faktor Penghambat
Peserta didik banyak yang bermain sendiri dan berbicara sendiri
Peserta didik suka menjahili temanya sendiri.
Beberapa peserta didik belum banyak tersadarkan akan pentingnya
aktivitas gerak bagi dirinya
Pembelajaran kepada kelas XI lebih sulit untuk dikondisikan dari pada untuk kelas X, menurut hasil observasi dan diskusi, faktor
keberterimaan siswa yang merasa sudah lebih lama tinggal di sekolah dari pada mahasiswa praktikan yang memang baru dan statusnya
hanya sementara. 3
Solusi
Mahasiswa praktik berusaha memperlakukan peserta didik sesuai yang mereka inginkan caranya dengan pendekatan individual, sehingga
dapat mengetahui mana peserta didik yang kurang mampu mengikuti mana yang sudah bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Mahasiswa praktikan menegur siswa yang tidak memperhatikan
pembelajaran, namun secara halus dan sedikit diajak bercanda supaya peserta didik tidak merasa takut.
Mahasiswa memberikan semangat kepada peserta didik yang
melakukan aktivitas yang benar sesuai dengan perintah guru. Semangat berupa kata
, misalnya “bagus, hebat, dll”.
Memposisikan diri selayaknya guru yang bukan untuk mengajari berbagai materi tapi sebagai partner dan rekan belajar pada tiap
pembelajaran. Demikianlah beberapa analisis yang dapat praktikan berikan selama
pelaksanaan PPL di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Meskipun secara umum hal tersebut tidak dapat seluruhnya terlaksana dengan baik dan tepat waktu, akan
tetapi setidaknya
praktikan sudah
berusaha semaksimal
mungkin menyelesaikan semuanya sebelum penarikan.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA
Jalan Sagan 1, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta 0274 513434
5. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi berguna mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa praktikan. Evaluasi
dilakukan dengan mengadakan penilaian praktek yang sesuai dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan praktikan. Hasil penilaian tersebut
dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan batas nilai minimal ketuntasan belajar untuk mata pelajaran Ekonomi yaitu 77. Sebagian
besar siswa mampu mempraktekan tugas dengan baikdengan nilai yang sangat memuaskan.
6. Penyusunan laporan PPL
Laporan yang disusun oleh praktikan adalah laporan yang telah disesuaikan dengan pokok-pokok atau garis besar yang telah ditentukan oleh Universitas
Negeri Yogyakarta melalui LPPMP mengenai apa yang dilakukan praktikan selama PPL di SMA Negeri 9 Yogyakarta dan atas bimbingan dosen
pembimbing PPL juga guru pamong yang ada di sekolah.
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Kegiatan PPL yang dilaksanakan di kelas X MIA 2, diperoleh presentase banyaknya siswa yang tuntas dengan nilai KKM 77 dalam ulangan harian secara
terpisah sebanyak 78 14 orang untuk kode soal A dan 81 13 orang untuk kode soal B. Secara keseluruhan terdapat 79,41 27 orang yang tuntas dari 34 orang
peserta didik. Sehingga banyaknya peserta didik yang belum tuntas ada 7 orang peserta didik.
Peserta didik yang belum memenuhi nilai KKM diharuskan untuk melaksanakan remedial. Soal remedial berbeda dengan soal ulangan harian. Soal remedial terdiri dari
10 soal pilihan ganda dan 3 soal essay. Sedangkan untuk peserta didik yang telah mendapatkan nilai diatas KKM melakukan pengayaan. Soal pengayaan teridiri dari 2
soal analisis. Perlakuan yang dilakukan di kelas X MIPA 2. Presentase peserta didik yang tuntas
secara terpisah dengan nilai KKM 77 sebanyak 87 10 orang untuk kode soal A dan 87 13 orang untuk kode soal B. Secara keseluruhan terdapat 60 15 orang yang
tuntas dari 24 orang peserta didik. Sehingga banyaknya peserta didik yang belum tuntas ada 9 orang peserta didik.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA
Jalan Sagan 1, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta 0274 513434
Peserta didik yang belum memenuhi nilai KKM diharuskan untuk melaksanakan remedial. Soal remedial berbeda soal ulangan harian. Soal remedial dan pengayaan
diberikan penugasan penulisan artikel dan mengerjakan 5 pilihan ganda dan 3 esai. Secara umum, dapat dilihat bahwa hasil nilai dari peserta didik yang mengikuti
remedial lebih baik dari nilai ulangan harian sebelumnya, dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 77. Dan peserta didik yang mengikuti pengayaan bisa
mempertahankan nilai ulangan harian, nilai siswa yang mengikuti pengayaan banyak yang diatas kriteria ketuntasan minimal.
2. Refleksi
Dari rancangan program PPL, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Meskipun ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, baik itu dari faktor intern
maupun faktor ekstern. Akan tetapi hambatan tersebut dapat diatasi sehingga program terlaksana.
a. Hambatan yang Dialami Selama Kegiatan PPL
1 Ada sebagian siswa yang sering membuat kegaduan di kelas sehingga
mengganggu pembelajaran yang sedang berlangsung. 2
Kemampuan mahasiswa PPL dalam mengelola kelas masih rendah, sehingga suasana kelas masih kurang kondusif bagi peserta didik untuk menerima
pelajaran. 3
Mahasiswa PPL masih kesulitan mengatur kecepatan berbicara, sehingga peserta didik terkadang sulit menangkap apa yang disampaikan mahasiswa PPL
b. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Selama Kegiatan PPL
1 Kegaduhan yang ditimbulkan oleh sebagian peserta didik dapat diatasi dengan
terus melakukan pendekatan pada peserta didik yang sering membuat kegaduhan.
2 Mahasiswa PPL meminta peserta didik untuk langsung menegur bila memang
mahasiswa PPL dirasa terlalu cepat dalam menyampaikan materi. c.
Manfaat Pelaksanaan PPL Melalui pelaksanaan PPL di SMA Negeri 9 Yogyakarta, mahasiswa PPL
sebagai calon pendidik dapat memperoleh pengalaman yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri menjadi tenaga pendidik yang profesional di masa datang.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan PPL, antara lain: 1
Praktikan memperoleh gambaran tentang peserta didik, bahwa setiap peserta didik mempunyai kekhasan masing-masing dan harus disikapi dengan cara
yang berbeda pula.