D =
x F
x F
i t
i s
maks, i = 1,2, .N. Prinsip dari uji Kolmogorov Smirnov ialah menghitung selisih absolut
antara fungsi distribusi frekuensi kumulatif sampel F
s
x dan fungsi distribusi frekuensi kumulatif teoritis F
t
x pada masing masing interval kelas. Hipotesis yang diuji dinyatakan sebagai berikut, yaitu:
Ho : Fx = Ftx untuk semua x dari sampai + Hi : Fx Ftx untuk paling sedikit sebuah x
Dengan Fx adalah fungsi distribusi frekuensi kumulatif populasi pengamatan. Statistik uji Kolmogorov Smirnov merupakan selisih terbesar antara F
s
x dan F
t
x yang kita sebut deviasi maksimum D. Statistik D ditulis sebagai berikut : D =
` x
F x
F
t s
maks, i = 1,2, n Nilai D kemudian dibandingkan dengan nilai kritis pada tabel distribusi
pengambilan sebagian data, pada ukuran sampel n dan tingkat kemaknaan . Ho ditolak bila nilai teramati maksimum D lebih besar atau sama dengan nilai kritis D
maksimum. Dengan penolakan Ho berarti distribusi teoritis berbeda secara bermakna. Sebaliknya dengan menolak Ho berarti terdapat perbedaan bermakna
antara distribusi teramati dan distribusi teoritis.
3.5. Interval Penggantian Komponen dengan Total Minimum Downtime
Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak berada dalam kondisi yang baik, sehingga
membuat fungsi sistem tidak berjalan. Berdasarkan kenyataan bahwa pada
Universitas Sumatera Utara
dasarnya prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum, maka keputusan
penggantian komponen sistem berdasarkan downtime minimum menjadi sangat penting. Pembahasan berikut akan difokuskan pada proses pembuatan keputusan
penggantian komponen sistem yang meminimumkan downtime, sehingga tujuan utama dari manajamen sistem perawatan untuk memperpendek periode kerusakan
sampai batas minimum dapat dicapai. Penentuan tindakan preventif yang optimum dengan meminimumkan downtime akan dikemukakan berdasarkan
interval waktu penggantian replacement interval. Tujuan untuk menentukan penggantian komponen yang optimum
berdasarkan interval waktu, t
p
, diantara penggantian preventif dengan menggunakan kriteria meminimumkan total downtime per unit waktu, dapat
dijelaskan melalui gambar 3.7 berikut.
Gambar 3.7. Penggantian Komponen Berdasarkan Interval Waktu
Dari gambar 3.7, dapat dilihat bahwa total downtime per unit waktu untuk tindakan penggantian preventif pada waktu t
p
, dinotasikan sebagai Dt
p
adalah:
Universitas Sumatera Utara
p p
p f
p p
T t
T T
t H
t D
, dimana:
Ht
p
= Banyaknya kerusakan kagagalan dalam interval waktu 0,t
p
, merupakan nilai harapan expected value
T
f
= Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan. T
p
= Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan preventif komponen belum rusak.
t
p
+ T
p
= Panjang satu siklus. Meminimumkan total minimum downtime akan diperoleh tindakan
penggatian komponen berdasarkan interval waktu t
p
yang optimum. Untuk komponen yang memiliki distribusi kegagalan mengikuti distribusi peluang
tertentu dengan fungsi peluang ft, maka nilai harapan expected value banyaknya kegagalan yang terjadi dalam interval waktu 0,t
p
dapat dihitung sebagai berikut:
1 1
1 1
i i
t i
p p
dt t
f i
t H
t H
p
H0 ditetapkan sama dengan nol, sehingga untuk t
p
= 0, maka Ht
p
= H0 = 0.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian action research karena bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan preventive maintenance untuk menggantikan
corrective maintenance yang diterapkan perusahaan saat ini.
4.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di pabrik PT. Intan Suar Kartika yang beralamat di Jalan K.L. Yos Sudarso Km 9.6 Medan.
4.3. Metodologi Penelitian
4.3.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun prosedur dalam penelitian ini dapat dilihat pada blok diagram
Gambar 4.1.
4.3.2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah mesin produksi pada proses produksi paku di PT. Intan Suar Kartika yang digunakan untuk menghasilkan produk paku.
Universitas Sumatera Utara