bekerjasama  dalam  kelompok.  Dalam  mengerjakan  soal  evaluasi siswa sangat mandiri karena siswa mengerjakan sendiri tanpa bantuan
teman. Dalam  siklus III  aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  meningkat
dengan bukti yang terlihat antusias siswa dalam pelajaran PKn dengan penerapan  model  cooperative  learning  tipe  Think-Pair-Share  dengan
media  CD  pembelajaran  dalam  semua  kegiatan  yang  dilakukan  pada saat  proses  pembelajaran  memperoleh  rerata  skor  3,51  yang  berarti
siswa melaksanakan
keseluruhan dengan
sangat baik
dan persentasenya 87,75.
c.   Prestasi Belajar Pelajaran PKn
Ketuntasan  belajar  individu  pada  mata  pelajaran  PKn  yaitu  65, dengan rerata  ketuntasan belajar  klasikal 80 siswa  yang mengalami
ketuntasan belajar. Berdasarkan  hasil  penelitian  terdapat  peningkatan  hasil  prestasi
belajar  PKn  dengan  materi  sistem  pemerintahan  pusat  dari  siklus  I sampai  siklus  III.  Hasil  prestasi  belajar  pada  siklus  I  diperoleh
persentase  ketuntasan  belajar  sebesar  67,5,  dengan  rerata  hasil belajar  klasikal  63,38  dengan  jumlah  siswa  yang  tuntas  27  dari  40
siswa.  Hal  ini  menunjukkan  belum  tercapainya  seluruh  indikator dalam  pelaksanaan  kegiatan  pembelajaran.  Sehingga  penelitian
dilanjutkan pada siklus II.
Pada  siklus  II  rerata  hasil  prestasi  belajar  adalah  74,13, sedangkan  ketuntasan  belajar  klasikal  yang  diperoleh  siswa  adalah
75 dengan  jumlah siswa  yang tuntas adalah 30 siswa dari 40 siswa. Untuk  siklus  III  hasil  perolehan  nilai  siswa  telah  memenuhi  target
nilai ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar klasikal. Hal ini dilihat dari  perolehan  rerata  hasil  belajar  sebesar  77,  dengan  presentase
ketuntasan  klasikal  sebesar  82,5.  Ini  berarti  telah  mengalami peningkatan  pada  kriteria  ketuntasan  individu  dan  meningkat  7,5
pada  kriteria  ketuntasan  klasikal  daripada  siklus  II.  Hal  ini membuktikan  bahwa  model  cooperative  learning  tipe  Think-Pair-
Share  dengan  media  CD  pembelajaran  dapat  meningkatkan  prestasi belajar  siswa.  Dan  ini  sesuai  dengan  yang  disebutkan  dalam
BSNP2006:  7  bahwasannya  kriteria  ketuntasan  ideal  yang  harus dicapai  adalah  lebih  dari  75.  Oleh  karena  itu  peneliti  menetapkan
bahwa  penelitian  ini  telah  mencapai  indikator  keberhasilan, ditunjukkan  dengan  jumlah  ketuntasan  individual  siklus  III  adalah
82,5.  Sehingga  berakhir  sampai  siklus  III  saja  dan  tidak  berlanjut pada siklus selanjutnya
Gagne  dalam  Anni  2007:  2  menyatakan  bahwa  belajar merupakan  perubahan  kecakapan  atau  diposisi  pembelajaran  yang
berlangsung  dalam  periode  waktu  tertentu,  dan  yang  tidak  dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Belajar memegang peranan
penting  di  dalam  perkembangan,  kebiasaan,  tujuan,  kepribadian,  dan
bahkan  persepsi  manusia.  Konsep  tentang  belajar  mengandung  tiga unsur  utama  yaitu:  belajar  berkaitan  dengan  perubahan  perilaku,
perubahan  perilaku  itu  terjadi  karena  didahului  oleh  proses pengalaman,  dan  perubahan  perilaku  karena  belajar  bersifat  relatif
permanen. Kemampuan  intelektual  siswa  sangat  menentukan  keberhasilan
siswa  dalam  hal  memperoleh  prestasi.  Cara  mengukur  berhasil tidaknya  siswa  yang  melakukan  belajar  maka  perlu  dilakukan  suatu
evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui prestasi siswa setelah proses belajar  mengajar  berlangsung.  Melihat  hubungan  antara  prestasi  dan
belajar  tersebut  membuktikan  bahwa  prestasi  belajar  merupakan  hal yang  tidak  dapat  dipisahkan  dari  kegiatan  belajar,  karena  kegiatan
belajar  merupakan  proses,  sedangkan  prestasi  merupakan  hasil  dari proses belajar.
2.  Implikasi Hasil Penelitian