2.5.3.4.Pemindahan
Untuk babak berikutnya semuanya pindah posisi ke kiri. Permainan berlangsung terus hingga waktu habis atau kartunya
habis. Ketika permainan berakhir, pemain mencatat jumlah kartu yang dimenangkan pada lembar pencatat skor.
2.6. Mekanika Teknik
Mekanika Teknik adalah bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu Teknik Sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut
adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku tersebut umumnya adalah lendutan dan
gaya-gaya gaya reaksi dan gaya internal. Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang
banyak dibicarakan adalah : stabilitas, keseimbangan gaya, kompatibillitas antara deformasi dan jenistumpuannya elastisitas.
Dengan mengetahui gaya-gaya lendutan yang terjadi maka selanjutnya
struktur tersebut
dapat direncanakan
atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan
sehingga aman dan nyaman lendutannya tidak berlebihan dalam menerima beban tersebut.
Salah satu bagian paling sederhana dari ilmu Mekanika Teknik adalah pengetahuan tentang Konstruksi Balok Sederhana.
Kemampuan menganalisis dan menghitung konstruksi balok sederhana sangat diperlukan sebagai dasar untuk menganalisis
dan menghitung konstruksi yang lainnya secara mendalam. Didalam Konstruksi Balok Sederhana ini, terdapat macam-
macam didalamnya tentang mengetahui jenis-jenis tumpuan, gaya yang terjadi, momen, gaya lintang, gaya normal dengan
berbagai macam beban yang diberikan.
2.7. Kerangka Berfikir
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran yang sangat mendukung keberhasilan dari kegiatan
pembelajaran. Semakin tepat guru dalam memilih metode pembelajaran diharapkan makin efektif pula kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh
karena itu guru perlu memperhatikan dalam memilih metode pembelajaran sehingga jangan sampai keliru dalam menentukan metode pembelajaran
yang berakibat kurang efektifnya kegiatan pembelajaran di sekolah. Permasalahan yang dihadapi oleh SMK Negeri 7 Semarang kelas X
Jurusann Teknik Konstruksi Batu Beton TKBB adalah kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas yang cenderung
metode pembelajarannya monoton sehingga kurang menarik bagi siswa yang mengakibatkan kurang optimalnya hasil belajar siswa. Dari
permasalahan yang disimpulkan oleh peneliti, yaitu tentang kurangnya ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran yang monoton ini
sehingga peneliti mencoba berkreasi dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT.
Metode pembelajaran TGT adalah metode pembelajaran kooperatif dengan strategi kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa yang
heterogen dari kemampuan belajarnya, ada siswa yang kemampuan belajarnya tinggi, sedang, maupun rendah. Dalam kelompok tersebut ada
tanggung jawab bersama, jadi setiap anggota saling membantu untuk membawa kelompoknya menjadi juara dalam sebuah turnamen kelas. Ada
proses diskusi, saling bertukar pendapat, pembelajaran teman sebaya,
kepemimpinan dalam mengatur pembelajran dikelompoknya sehingga yang terjalin adalah hubungan positif.
Dalam pelaksanaannya nanti, posisi guru hanya sebagai fasilitator sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa yang mempunyai
peran paling besar sehingga apapun hasilnya tergantung oleh siswa itu sendiri. Metode Pembelajaran TGT ini dimulai dari pemetaan siswa
berdasarkan kemampuan serta hasil belajar sebelumnya oleh guru yang nantinya digunakan untuk proses pembentukan kelompok. Kelompok-
kelompok tersebut nantinya beradu dalam sebuah turnamen akademik. Dan hanya satu kelompok yang nantinya menjadi pemenang dan berhak
mendapatkan penghargaan selain dari hasil belajar itu sendiri. Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya guru menggunakan metode
konvensional dimana hanya siswa yang aktif saja yang akan maju dan berkembang. Bagi siswa yang kurang aktif akan menerima begitu saja
materi yang diberikan oleh guru sehingga kemampuan mereka tidak bisa berkembang dengan maksimal. Penggunaan metode ceramah secara terus
menerus juga dapat menimbulkan kebosanan dalam diri siswa sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan
membuat jenuh para siswa sehingga hasil belajar menjadi kurang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus menciptakan berbagai variasi
dalam pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu metode pembelajaran kooperatif
yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran TGT. Dengan diterapkannya pembelajaran TGT dalam pembelajaran
Mekanika Teknik, diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih memahami penjelasan guru sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Untuk meningkatkan hasil belajar Mekanika Teknik dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi
untuk belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih
banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar. Model pembelajaran TGT ini diarahkan kepada proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam model pembelajaran TGT dapat dilihat dari 6 aspek yaitu
aktivitas siswa dalam memperhatikan pelajaran, aktivitas siswa dalam bertanya, aktivitas siswa dalam menulis, aktivitas siswa dalam menanggapi
pertanyaan atau pendapat, aktivitas siswa yang bersemangat untuk menjalankan proses belajar mengajar.
Guru merancang proses belajar mengajar yang banyak melibatkan siswa sehingga tercapai hasil belajar. Dengan penerapan prosedur metode
pembelajaran TGT ini maka akan muncul peningkatan aktivitas siswa di kelas sehingga apabila aktivitas siswa dapat dapat meningkat maka hasil
belajar akan meningkat juga kognitif, afektif, dan psikomotorik
Gambar 6. Kerangka Berfikir Penelitian
Perencanaan Metode Pembelajaran Teams Games Tournaments
Guru Siswa
Masuk Kelas Mengisi sedikit
materi Presentasi Kelas
Berkumpul tiap masing-masing
kelompok Melaksanakan
Permainan Melaksanakan
Turnamen Penghargaan
Kelompok
Kegiatan Pembelajaran siswa lebih aktif
Pemetaan Siswa dan pembentukan kelompok 4-6 orang
Siswa kurang aktif dikelas
Hasil Belajar Meningkat
Hasil Belajar Kurang maksimal
Evaluasi
R e
f l
e k
s i
2.8. Hipotesis Penelitian