Memilih Alat Pendidikan Novel ranah 3 warna karya Ahmad Fuadi sebagai alat pendidikan dalam penanaman nilai akhlak siswa
                                                                                35
yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan, dan  memunculkan  sekaligus  mengakhiri  ketegangan-ketegangan.  Dua
elemen dasar yang membangun alur adalah „konflik’ dan „klimaks’. 3.
Latar,  yaitu  lingkungan  yang  meliputi  sebuah  peristiwa  dalam  cerita, semesta  yang  berinteraksi  dengan  peristiwa-peristiwa  yang  sedang
berlangsung. Latar meliputi tempat, waktu dan suasana. Setiap karya sastra mengambil  tempat  dalam  suatu  latar  tertentu  yang  terdiri  dari  daerah
pemukiman  dan  kepercayaan  serta  nilai-nilai    social,  moral,  politik, psikologis.
46
4. Tokoh, dalam cerita fiksi menjadi sorotan utama perhatian karena ia yang
menggerakkan  sebuah  cerita.  Tokoh  cerita  dimaksudkan  sebagai  pelaku yang  dikisahkan  perjalanan  hidupnya  dalam  cerita  fiksi  lewat  alur  baik
sebagai  pelaku  maupun  penderita  berbagai  peristiwa  yang  diceritakan. Tokoh  dibagi  menjadi  tiga,  yaitu  1.  Protagonis,  2.  Antagonis,  dan  3.
Tritagonis.  Tokoh  protangonis  adalah  .  Tokoh  antagonis  adalah  .  Tokoh tritagonis adalah
5. Sudut  pandang  Pengarang,  yaitu  posisi  pengarang  dalam  membewakan
cerita.  Menurut  Nurgiantoro,  sudut  pandang  merupakan  cara  atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana menampilkan tokoh,
tindakan,  latar,  dan  berbagai  peristiwa  yang  membentuk  cerita  dalam sebuah  teks  fiksi  kepada  pembaca.  Jadi,  sudut  pandang  pada  hakikatnya
adalah  sebuah  cara,  strategi,  atau  siasat  yang  secara  sengaja  dipilih pengarang untuk mengungkapkan cerita dan gagasannya.
47
6. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang
46
Ulansari, “Nilai-nilai Pendidikan Moral dalam Novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi,
” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2012, h. 13
47
Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005, Cet I, h. 269
36
Agar  novel  dapat  dipahami,  perlu  dibuat  semacam  daftar  yang menampung setiap peristiwa pada tiap-tiap bab. Karya dalam sebuah novel harus
berkontribusi penuh pada maksud utama atau tema.
48
Novel  sebagai  alat  pendidikan  akhlak  pada  dsarnya  bukan  hanya  bahan bacaan saja, tetapi mengandung nilai bermanfaat dari isi novel tersebut. Di dalam
novel tergambar lingkungan masyarakat beserta tokoh-tokohnya yang mempunyai akhlak baik yang dapat di tiru dalam kehidupan sehari-hari.
Di  Indonesia  khususnya  novel  yang  beredar  sudah  berbagai  jenis  dan macam sangan digemari oleh berbagai tingkatan usia, mulai dari novel anak-anak,
novel  remaja,  dewasa,  novel  yang  bersifat  religi,  ada  novel  yang  berciri  khas humor, sampai ada yang nasionalisme kebangsaan.
Selain  menjadi  bahan  bacaan  novel  juga  dapat  dijadikan  sebagai  alat dalam  pendidikan  akhlak  bagi  para  pembacanya.  Terutama  untuk  novel-novel
yang bersifat keagamaan. Setelah pembaca membaca novel, maka pembaca dapat mengambil hikmah dari bacaan novel tersebut.
Salah  satu  novel  Indonesia  yang  banyak  dibaca  masyarakat  juga berhubungan  dengan  pendidikan  akhlak  adalah  novel  Ranah  3  warna  karangan
Ahmad  Fuadi.  Novel  tersebut  ditujukan  untuk  remaja  dan  orang  dewasa  serta bersifat keagamaan.
                