Rambu tachymetri 1. Tujuan pengukuran titik- titik detail metode
344
12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri
memberikan koreksi tiap 100 ft untuk dikurangkan dari jarak tachymetri. Karena V
berbanding lurus dengan ½ sin 2 dan koreksi untuk H tergantung pada sin
2
, selang-selang pembagian skala makin rapat
bila sudut vertikal meningkat. Oleh karena itu nonius tidak dapat dipakai disini, dan
pembacaan tepat hanya dapat dilakukan dengan memasang busur pada pembacaan
angka bulat. Penunjuk skala V indeks terpasang agar
terbaca 50 mungkin 30 atau 100 pada beberapa instrumen bila teropong
horizontal untuk menghindari harga-harga minus. Pembacaan lebih besar dari pada 50
diperoleh untuk bidikan-bidikan di atas horizon, lebih kecil dari 50 di bawahnya.
Ilmu hitung yang diperlukan dalam pemakaian busur beaman disederhanakan
dengan memasang skala V pada sebuah angka bulat dan membiarkan benang silang
tengah terletak di tempat dekat t.i. Skala H Kemudian umumnya tak akan terbaca pada
angka bulat dan harga-harganya harus diinterpolasi. Ini penting karena hitungannya
tetap sederhana. Elevasi sebuah titik B yang dibidik dengan
transit terpasang di titik A didapat dengan rumus :
Elev B = elev A + t.i. + pembacaan busur – 50 perpotongan rambu – pembacaan
rambu dengan benang tengah
Instrumen-instrumen lain mempunyai busur serupa disebut lingkaran stadia dengan
skala V yang sama, tetapi skala H tidak memberikan koreksi presentase melainkan
sebuah pengali multiplier