359
12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri
d
AB
Ta O
BA BT
BB Z
i i
Z
Z
? H
AB
O
Z i
Titik Nadir d
ABX
A B
1
12. 3. Pengolahan Data Pengukuran Tachymetri
Data yang diambil dari lapangan semakin banyak semakin baik. Data yang diperoleh di
tempat alat berdiri meliputi azimuth magnetis, sudut vertikal inklinasi miring atau zenith dan
tinggi alat. Data yang diperoleh dari tempat berdiri rambu atau target adalah bacaan
benang diafragma benang atas, benang tengah, dan benang bawah atau jarak
langsung. Pada alat theodolite dengan fasilitas total station koordinat dan ketinggian tinggi
titik-titik detail dapat langsung diperoleh dan direkam ke dalam memori penyimpanan.
Data yang diperoleh dari lapangan harus diolah untuk menghilangkan kesalahan
sistematis dan acak yang terjadi serta membuang kesalahan besar yang
mungkin timbul. Pengolahan data sipat datar kerangka dasar vertical dan polygon
kerangka dasar horizontal dapat diolah secara manual dengan bantuan mesin
hitung atau secara tabelaris menggunakan bantuan computer.
Gambar 336. Pengukuran titik detail tachymetri
360
12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri
12. 4. Penggambaran hasil pengukuran tachymetri
Sebelum hasil praktek pengukuran digunakan untuk keperluan pembuatan peta
penggambaran maka data dari lapangan diolah terlebih dahulu. Dari hasil pengukuran
Tachymetri diperoleh data mentah yang harus diolah sesuai dengan metoda
pengukuran yang dilakukan. Data yang telah diolah kemudian disajikan di
atas kertas 2 dimensi dalam bentuk peta yang disebut sebagai pekerjaan pemetaan
yang menghasilkan informasi spasial keruangan berupa peta.
Penggambaran hasil pengukuran tachymetri hampir sama dengan penggambaran
pengukuran sipat datar kerangka dasar vertikal dan penggambaran pengukuran
poligon kerangka dasar horizontal. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data
sipat datar kerangka dasar vertical adalah tinggi definitif titik-titik ikat, sedangkan
informasi yang diperoleh dari pengolahan data
kerangka dasar horizontal adalah koordinat
titik-titik ikat. Titik awal dan akhir pengukuran juga diberikan sebagai kontrol vertikal dan
horizontal. Titik kontrol vertikal dan horizontal dapat
diperoleh dengan cara: a. Penentuan benchmark yang ada dari
lapangan hasil pengukuran sebelumnya.
b. Hasil pengamatan diatas peta, untuk koordinat dari hasil interpolasi grid-grid
peta. Sedangkan untuk tinggi definitif diperoleh
dari hasil interpolasi garis-garis kontur yang ada diatas peta. Koordinat definitif
kemudian dibuat gambarnya baik secara manual maupun digital menggunakan
komputer sehingga dapat diperoleh informasi luas wilayah pengukuran. Tinggi
titik-titik ikat digambar pada arah memanjang sehingga dapat diperoleh
turun naiknya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran.