Pencetakan peta dengan kaidah Kartografi
464
1. Muka peta dan Informasi tepi Satu lembar peta terdiri atas muka peta
dan informasi tepi. Muka peta adalah area, pada umumnya persegi, yang
memuat detail peta, sedangkan informasi tepi adalah segala bentuk
informasi yang ditampilkan di luar muka peta
Informasi tepi lazimnya terdiri atas judul peta, lokasi daerah pemetaan, nomor
lembar peta, skala peta, petunjuk arah utara peta, indeks lembar, legenda,
keterangan dan catatan, serta koordinat peta.
2. Skala Peta
Informasi skala peta dapat ditampilkan secara numeris angka perbandingan
jarak di peta dengan jarak dilapangan dan atau dalam bentuk skala grafis,
yakni skala yang digambarkan dengan penggalan garis dan nilai panjang
sebenarnya di lapangan. Skala numeris lebih mudah dibaca tanpa harus
mengukur namun jika peta diperkecil atau diperbesar misalnya dengan
fotocopy, informasi skalanya menjadi tidak benar. Hal tersebut berbeda
dengan skala grafis, yang informasinya tetap benar saat peta diperkecil maupun
diperbesar. 3. Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang digunakan dapat berupa koordinat lokal atau
menggunakan sistem koordinat tertentu. Di Indonesia, sistem proyeksi peta yang
pernah digunakan adalah LCO Lambert Connical Orthomorphic
misalnya pada peta-peta zaman penjajahan Belanda, UTM Universal
Transverse Mercator misalnya peta Topografi Peta Dasar Nasional skala
kecil dan Bakosurtanal Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional, dan TM3 Transverse Mercator 3º yakni pada peta-peta skala
besar dari BPN Badan Pertahanan Nasional.
4. Penyajian Detail
Penyajian detail merupakan hal penting yang menyangkut teknik dan seni
menyampaikan informasi, selain tentu saja harus memperhatikan akurasinya.
Sajian detail yang banyak tidak selalu berkonotasi baik, karena peta akan
nampak terlalu padat dan tidak informatif. Pada peta digital,
pengelolaan informasi ini dapat dikelola lebih baik, karena setiap kelompok
informasi dapat disimpan pada layer berbeda dan secara instan dapat di
atur informasi mana yang harus ditampilkan dan mana yang harus
“disembunyikan”. Dalam teknik penyajian, ini dikenal beberapa kaidah
berikut ini.
465
a. Generalisai Generalisai adalah pemilihan dan
penyederhanaan bentuk detail sesuai dengan skala peta. Detail yang terlalu
kecil untuk ditampilkan dibuang dan bentuk yang terlalu rumit
disederhanakan. Kelokan-kelokan sungai atau jalan yang bisa ditampilkan
pada peta skala 1: 5.000 misalnya, akan menjadi terlalu rumit untuk ditampilkan
pada peta skala 1:25.000, jika tidak dilakukan generalisasi.
b. Penonjolan Detail Emphasizing Detail tertentu seringkali perlu
ditonjolkan agar lebih informatif, misalnya pada peta parawisata, jalan
cenderung ditampilkan lebih besarlebar dari skala yang sebenarnya, demikian
pula bangunan-bangunan parawisata akan digambarkan lebih besar.
c. Eksagerasi Eksagerasi adalah pergeseran posisi
detail yang terjadi karena pengaruh generalisasi atau emphasizing.
466
Model Diagram Alir Ilmu Ukur Tanah Pertemuan ke-15 Pemetaan Digital Digital Mapping
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Pekerjaan Teknik Sipil Peta-Peta
Tematik Peta-Peta
Berbagai Macam Skala
Peta Geologi, Peta Hidrologi, Peta Topografi, Peta Situasi, Peta Gempa, Peta Tata Guna Lahan, Peta Jaringan Prasarana dan Sarana
Foto Udara Pengukuran Terestris
Penginderaan Satelit
Tingkat Akurasi dan Resolusi Perubahan di lapangan sangat cepat
terutama di perkotaan Demand :
Sistem Pemetaan yang cepat, tepat, murah dan mudah untuk revisi Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi berbasis komputer Perkembangan Software CAD
Computer Aided Design Pemetaan Digital
Peta Analog Peta Digital
Proses Konversi Digitalisasi
Hardware Software
Brainware Manpower
Model Diagram Alir Pemetaan Digital
467
Model Diagram Alir Ilmu Ukur Tanah Pertemuan ke-15 Lanjutan Pemetaan Digital Digital Mapping
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Hardware
Software
Brainware
Manpower Input System
Processing System
Storage System
Output System Keyboard
Digitizer Scanner
Numerical Processor Random Acces
Memory Hard Disk
Compact Disk Flash Disk
Softcopy Hardcopy
Screen Features
CAD Software
Absolute Coordinate Input Relative Coordinate Input
Polar Coordinate Input Computer
Engineer Geodetic Engineer
Programmer System Analyst
Data Input Operator Data Output Operator
Pemetaan Digital Otomatisasi Peta
Skala peta tidak berperan
Gambar 433. Model digram alir pemetaan digital
Model Diagram Alir Pemetaan Digital
468
Rangkuman
Berdasarkan uraian materi bab 15 mengenai pemetaan digital digital mapping, maka dapat disimpulkan sebagi berikut:
1. Peta adalah sarana informasi spasial mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta dunia nyata, baik bentuk permukaan
buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
2. Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau
skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam, yaitu: a. Raster
b. Vektor 3. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan
konvensional, yaitu:
Pemetaan digital Pemetaan Konvensional
Penyimpanan Skala dan standar berbeda
Pemanggilan Kembali Cek manual Pemutahiran
Mahal dan memakan waktu Analisa Overlay
Memakan waktu dan tenaga Analisa Spasial
Rumit Penayangan mahal
4. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital, yaitu:
a. Membangun basis
geografi, - Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi
- Tampilan untuk topografi kajian. b. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan
morfologi, c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
469
Soal Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan digital ? 2. Metode PTD menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah yang dapat diperoleh
secara digital misalnya remote sensing, digital elevation model, peta-peta tanah untuk mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalah :
3. Jelaskan pengertian dari Pemetaan Digital Digital Mapping 4. Sebutkan dan jelaskan peralatan-peralatan dan bahan serta prosedur yang harus
dipenuhi dalam Pemetaan Digital 5. Jelaskan manfaat dan kerugian dampak yang dapat ditimbulkan dengan menggunakan
sistem Pemetaan Digital Digital Mapping 6. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah penggunaan perangkat lunak pada Pemetaan
Digital 7. Jelaskan apa hubungan antara Pemetaan Digital Digital Mapping dengan Sistem
Informasi Geografis SIG
469
16 Sistem Informasi Geografis
16. Sistem Informasi Geografis