Pengukuran untuk pembuatan peta topografi cara tachymetri Tata cara pengukuran detail cara tachymetri menggunakan

349 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri e. Kencangkan kunci gerakan tegak teropong, kemudian baca bacaan benang tengah, atas dan bawah serta catat dalam buku ukur. Bila memungkinkan, atur bacaan benang tengah pada rambu di titik bidik setinggi alat, sehingga beda tinggi yang diperoleh sudah merupakan beda tinggi antara titik kerangka tempat berdiri alat dan titik detil yang dibidik. f. Titik detil yang harus diukur meliputi semua titik alam maupun buatan manusia yang mempengaruhi bentuk topografi peta daerah pengukuran.

12.1.17 Kesalahan pengukuran

cara tachymetri dengan theodolite berkompas Kesalahan alat, misalnya:

1. Jarum kompas tidak benar-benar lurus 2. Jarum kompas tidak dapat bergerak

bebas pada prosnya.Garis bidik tidak tegak lurus sumbu mendatar salah kolimasi.

3. Garis skala 0° - 180° atau 180° - 0°

tidak sejajar garis bidik.

4. Letak teropong eksentris. 5. Poros penyangga magnet tidak sepusat

dengan skala lingkaran mendatar.

a. Kesalahan pengukur, misalnya:

1. Pengaturan alat tidak sempurna temporary adjustment. 2. Salah taksir dalam pemacaan 3. Salah catat, dll. nya.

b. Kesalahan akibat faktor alam,

misalnya : 1. Deklinasi magnet. 2. Refraksi lokal.

12.1.18 Pengukuran Tachymetri Untuk Pembuatan Peta Topografi Cara

Polar. Posisi horizontal dan vertikal titik detil diperoleh dari pengukuran cara polar langsung diikatkan ke titik kerangka dasar pemetaan atau titik kerangka penolong yang juga diikatkan langsung dengan cara polar ke titik kerangka dasar pemetaan. Unsur yang diukur: a. Azimuth magnetis titik ikat ke titik detail b. Bacaan benang atas, tengah, dan bawah c. Sudut miring, dan d. Tinggi alat di atas titik ikat. 350 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri b. A dan B adalah titik kerangka dasar pemetaan, H adalah titik penolong, 1, 2 ... adalah titik detil, Um adalah arah utara magnet di tempat pengukuran. Berdasar skema pada gambar, maka: a. Titik 1 dan 2 diukur dan diikatkan langsung dari titik kerangka dasar A, b. Titik H, diukur dan diikatkan langsung dari titik kerangka dasar B, c. Titik 3 dan 4 diukur dan diikatkan langsung dari titik penolong H.

12.1.19 Pengukuran tachymetri untuk pembuatan peta topografi cara

poligon kompas. Gambar 324. Tripod pengukuran vertikal Gambar 323. Pengukuran sipat datar luas