Letak dan Kondisi Geografis

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 408.422 410.247 414.375 415.398 422.298 415.581 432.207 435.011 438.018 460.761 453.333 439.725 266.324 280.837 284.265 287.176 292.370 394.861 399.338 402.901 384.813 378.102 385.328 396.425 398.736 399.337 398.119 410.159 431.538 263.418 255.776 258.174 261.552 267.916 803.283 809.585 817.276 800.211 800.400 800.909 828.632 833.747 837.355 858.880 863.492 871.263 529.742 536.613 542.439 548.728 560.286 103,43 102,73 102,85 107,95 111,69 107,85 109,03 109,10 109,69 115,73 110,53 101,90 101,10 109,80 110,11 109,80 109,13 Sumber : Tanggamus dalam Angka, 2014 Masalah Kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi dan distribusi penduduk merupakan salah satu hal yang penting dalam arah pembangunan. Jumlah Penduduk yang besar bisa menjadi suatu modal yang bagus bagi pembangunan tapi bisa pula menjadi beban apabila kualitasnya rendah, disisi lain kelompok usia penduduk yang besar ditengah kelompok penduduk usia produktif seharusnya dapat lebih meningkatkan dan mempercepat pembangunan. Tabel 4.3 Banyaknya Penduduk Kabupaten Tanggamus Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Wonosobo Semaka Bandar Negeri Semuong Kota Agung Pematang Sawa Kota Agung Timur Kota Agung Barat Pulau Panggung Ulu Belu Air Naningan Talang Padang Sumber Rejo Gisting Gunung Alip Pugung Bulok Cukuh Balak KelumbayanLimau Kelumbayan Barat 18.076 18.346 10.098 21.046 8.907 9.544 11.907 17.166 22.179 15.294 22.438 16.519 19.378 9.223 27.639 10.681 12.001 5.879 9.375 6.674 16.702 16.801 8.887 19.991 7.369 8.998 10.496 16.391 19.593 13.521 21.746 15.738 18.383 8.578 25.567 9.744 10.167 5.039 8.129 6.076 34.778 35.147 18.985 41.037 16.276 18.542 22.403 33.557 41.772 28.815 44.184 32.257 37.761 17.801 53.206 20.425 22.168 10.918 17.504 12.750 Jumlah 292.370 267.916 560.286 Sumber : Tanggamus dalam Angka, 2014 Bukti kelahiran akte kelahiran merupakan hal yang penting sebagai salah satu syarat administrasi kependudukan. Dalam hal ini penerbitan akte kelahiran pada tahun 2013 mencapai angka 19.770. Pelaksanaan Program KB di Kabupaten Tanggamus ditandai dengan pasangan usia subur PUS 112.498 dengan peserta aktif 77.482. Kecamatan yang memiliki peserta aktif terbanyak adalah kecamatan Pugung dengan jumlah 6.775 dan selanjutnya Kota Agung dengan jumlah 6.070 peserta. Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal tersebut dapat dilihat dari sex ratio yang nilainya lebih dari besar dari 100. Dimana pada tahun 2012 untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 109 sampai dengan 110 penduduk laku-laki. Trend yang serupa juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 4.2 Kesejahteraan Masyarakat dan Sumber Daya Manusia 4.2.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi difokuskan pada pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, indeks ketimpangan Williamson Indeks Ketimpangan Regional, persentase penduduk diatas garis kemiskinan dan angka kriminalitas.

1. Pertumbuhan PDRB

Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Terdapat dua jenis penilaian PDRB yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp.2.667.036,- lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.2.504.579,- Konstribusi sektor yang paling tinggi berasal dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang mencapai 58,44 sedangkan konstribusi yang paling rendah yaitu sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang hanya sebesar 0,38. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp.6.490.324,- jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.5.574.103,-. Kontribusi sektor yang paling tinggi berasal dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang mencapai 55,70 sedangkan konstribusi yang paling rendah berasal dari sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang hanya sebesar 0,64. Perkembangan konstribusi sektor PDRB dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami fluktuatif pada beberapa sektor sedangkan pada beberapa sektor yang lain mengalami perubahan yang tidak signifikan. Perekonomian Kabupaten Tanggamus bila diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2012 telah mencapai Rp. 6.490.326,- angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan PDRB tahun 2011 yang nilainya hanya sebesar Rp. 5.574.103,- sedangkan jika dilihat dari sisi PDRB Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2012 telah mencapai Rp. 2.667.036,- meningkat dari tahun 2011 yang hanya sebesar Rp. 2.504.579,-

2. Laju Inflasi

Selama tahun 2013 tingkat inflasi di Kabupaten Tanggamus mencapai 7,51 , angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 yang mencapai 4,70 . Inflasi di Kabupaten Tanggamus sepanjang tahun 2013 berfluktuasi, hal ini terjadi karena terdapat beberapa indeks komoditas disektor bahan makanan, dan pertanian mengalami penurunan harga di tingkat konsumen akibat musim panen yang telah tiba dan permintaan masyarakat yang berkurang. Dengan tingkat inflasi sebesar 7,51 ditahun 2013, maka tingkat inflasi di Kabupaten Tanggamus relatif sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi Bandar Lampung sebesar 7,56 dan Nasional yang berada pada kisaran angka 8,38.

3. PDRB Perkapita

PDRB Perkapita Kabupaten Tanggamus Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp.11.827.947,- mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya sebesar Rp.10.448.055,- Sedangkan berdasarkan Harga Konstan, PDRB Perkapita Kabupaten Tanggamus pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan, yaitu dari Rp.4.617.255,- pada tahun 2011 menjadi Rp.4.860.398,- pada tahun 2012. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa secara umum telah terjadi peningkatan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanggamus, namun demikian kondisi ini tidak menjamin bahwa peningkatan PDRB perkapita tersebut dapat dirasakan seluruh penduduk Kabupaten Tanggamus secara merata.

4. Persentase Penduduk Miskin

Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat strategis karena sudah ada sejak peradaban kuno, karena sifatnya sangat dinamis dan memerlukan penanganan dengan pendekatan insklusif untuk mencapai kesamaan persepsi diantara stakeholder. Demikian juga persoalan kemiskinan di Kabupaten Tanggamus dimana jumlah penduduk miskin yang tersebar di 20 kecamatan dengan tingkat kemiskinan bervariasi sehingga memerlukan strategi tersendiri dalam upaya penangannya. Pendekatan yang bisa digunakan hendaknya bersifat local strategys melalui pelibatan local stakeholder sehingga permasalahan kemiskinan ini dapat ditanggulangi bersama. Program Penanggulangan Kemiskinan yang dilakukan Pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Di Kabupaten Tanggamus sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan KabupatenKota, maka setiap tahun telah dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan pada tahun 2014 ditetapkan melalui Keputusan Bupati Tanggamus Nomor : B.12619112014 tanggal 17 Maret 2014 tentang Tim Koordinasi Penanggulangn Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2014.