Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

Tanggamus yang merujuk pada kategori wilayah rural pedesaan dan urban perkotaan. Identifikasi wilayah rural dan urban merujuk pada kategori yang ditetapkan oleh Kepolisisan Daerah Polda Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang diselenggarakan secara bersamaan dengan kegiatan “Pemetaan Daerah Rawan Konflik Sosial di Kabupaten Tanggamus” oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Tanggamus. Oleh karenanya, lingkup penelitian yang mencakup seluruh kabupaten yang ada di Tanggamus memungkinkan untuk dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sepenuhnya data sekunder. Data tersebut diperoleh dari lembaga pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus. Untuk lingkup ini, ada beberapa lembaga pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus yang merilis data konflik sosial di tahun 2014, diantaranya yakni: Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Kab. Tanggamus dan Kepolisian Resort Tanggamus. Selain itu, digunakan juga data sekunder yang bersumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Provinsi Lampung.

F. Analisis Data

Data penelitian yang telah diperoleh dari lapangan, dianalisis agar data tersebut dapat digunakan sebagai landasan empirik dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1 pengeditan data editing, pada tahap ini dilakukan dengan pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Hal ini dapat juga untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data sekunder yang telah diperoleh, dan; 2 interpretasi data, pada tahap ini dilakukan dengan memberikan penafsiran atas hasil penelitian untuk dicari makna yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban yang diperoleh dengan data lain. Penyajian data secara deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum hasil jawaban pertanyaan yang diajukan kepada responden. Lingkup penyajian data secara deskriptif meliputi penyajian data secara komparatif guna memperoleh gambaran mengenai potensi konflik ditiap wilayah, baik rural pedesaan maupun urban perkotaan. Analisis lanjutan akan menelusuri lebih jauh tentang persamaan dan perbedaan terkait dengan potensi konflik sosial pada kedua kategori wilayah tersebut.